Strategi Kewirausahaan
1.
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Para wirausaha mengganakan proses inovasi sebagai alat
pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai
antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan
proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang
digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber
yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan
yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil,
maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya:
(1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
(2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak
terbiayainya perusahaan.
(3) Bangun tim manajemen, hukan menonjolkan perorangan (not a “one-person” show).
(4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan intemal
perusahaan (keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut
kesesuaian kemampuan intemal dan akitivitas perusahaan dengan lingkungan
ekstemal, di mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan
keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha
biasanya menggunakan salah satu strategi dan empat strategi, sebagai berikut:
(1) Berada pertama di pasar dengan
produk dan jasa baru.
(2) Posisikan produk dan jasa baru
tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani.
(3) Fokuskan barang dan jasa pada
relung yang kecil tetapi bisa bertahan.
(4) Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.
Strategi
pertama, sering
dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama
sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market
leader).
Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang
yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering
terjadi adalah banyak peniru (imitator) memperbaiki
atau memodifikasi barang danjasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi
pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen
pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan
besar tidak memiliki peluang.
Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk,
pasar, atau iridustri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan
mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan
karakteristik ekonomi lainnya. Strategi ini
menciptakan inovasi dengan salah satu cara herikut:
(1) Menciptakan manfaat.
(2) Meningkatkan nilai inovasi.
(3) Beradaptasi dengan lingkungan
sosial ekonomi pelanggan.
(4) Menyajikan apa yang dianggap bemilai oleh pelanggan.
Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing apabila secara
konsisten dan berkesinambungan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses
itu sendiri.
2.
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara
berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam
bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis
pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam
kondisi pertumbuhan, yaitu:
(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan
jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah
perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan?
(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi
pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha.
Ini menyangkut pertanyaan: Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi
strategis perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka
penelitian dan pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan
dalam rangka penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan:
Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?
(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki
keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya
adalah: Bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan
sukses di pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial
untuk memantapkan stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku,
sumber daya, dan komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing
akan menanggapi strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang
dipenlukan untuk mengantisipasi pesaing?
(6) Kemampuan
untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi
dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi
persaingan baru. Apakah
perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut
selama-lamanya?
(7) Penentuan harga barang atau jasa
untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah keputusan penentuan harga sudah
dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis elastisitas permintaan untuk
setiap pasar sudah dipahami?
(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah
ada aksi strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat?
(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap
aliran kas. Apakah pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Strategi bagi
Pemimpin Pasar (Market Leader)
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar
seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
(1) Bersikap menyerang dan agresif
untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi
bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan
(2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu
agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan
bersaing dan secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar
yang dipilih untuk bersaing.
(3) Tidak
boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu mengundang pesaing
untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam
menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi
pemimpin pasar (market leader) yang baru.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki
posisi kuat (bukan market
leader) di pasar, memiliki strategi
tertentu. Akan tetapi
strategi mi bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi mi dilakukan dengan cara:
(1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk
meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus
memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling
dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan
para pelanggannya. Dalam ha! i, wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu
memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan
pelanggan.
(2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti
strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk strategi mi adalahjika pelanggan tidak
lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar
dengan produk danjasa sejenis (undifferentiated), bukanlah
pasar yang menarik untuk persaingan.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap
pertumbuhan, di antaranya:
(1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka
pengembangan produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan
memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif
dan memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang
pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
(2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk
yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market)
tetap mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara
berkesinambungan.
(3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai
manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam
pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan
kembali kemampuan individual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang
yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam
persaingan.