REFERENSI BANK SOAL UNTUK
MANAJEMEN UKM KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN UKM
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
Oleh : HERO SULTONI COMARA
I.PENDAHULUAN
1.
Krisis ekonomi diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa
krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa
"fundamental ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata
hancur lebur.
2.
Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini
diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7%
pertahun, ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka
hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas,
dan tidak karena variabel endogenous (yang tumbuh dari dalam) (Manurung, 2000).
3.
Disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan adalah azas yang memang
sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar
dalam jiwa bangsa Indonesia. Namun sampai saat ini dalam kenyataannya peran
koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai
taraf signifikan.
4.
Pencapaian misi mulia koperasi
pada umumnya masih jauh dan idealisme semula. Koperasi yang seharusnya
mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan
ekonomi dan sosial, belum dapat menjalani peranannya secara maksimal.
5.
Membangun koperasi menuju kepada
peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit,
walau bukan merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh karena itu, tulisan ini
tetap pada satu titik keyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan ekonomi
kita saat ini, kalau semua komponen
bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
6.Citra UKM dan koperasi di masyarakat saat
ini identik dengan badan usaha marginal. yang hanya bisa hidup bila mendapat
bantuan dari pemerintah. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena
banyak UKM dan koperasi yang bisa
menjalankan usahanya tanpa bantuan pemerintah.
13.
Sedangkan menurut
UU RI No. 9 Tahun 1995 tentang Industri kecil, maka batasan Industri kecil
didefinisikan sebagai berikut:
“Industri Kecil adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu
badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan
secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta,
dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
14,Batasan mengenai skala usaha
menurut BPS, yaitu berdasarkan kreteria jumlah tenaga kerja, mulai dicobakan
dilingkungan Depperindag, yaitu:
Industri mikro : 1 - 4 orang
Industri kecil : 5 - 19 orang
Industri menengah :
20 - 99 orang.
15.Pembanguan
dan pengembangan UKM dan Koperasi,
sangat diperlukan karena mempunyai peran yang cukup signifikan dalam
pembangunan ekonomi nasional.
16.Pengertian
koperasi menurut pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”
17Menurut pasal
3 No UU
25 TH.1992 tujuan
koperasi adalah: “Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”
18.Sesuai dengan pasal 5 UU RI No.
5 Tahun 1984, Pemerintah menetapkan sebagai berikut:
a.Pemerintah menetapkan bidang
usaha industri yang masuk dalam kelompok industri kecil, termasuk industri
yang menggunakan ketrampilan tradisional dan industri penghasil benda seni,
yang dapat diusahakan hanya oleh warga Negara Republik Indonesia
b. Pemerintah menetapkan
jenis-jenis industri yang khusus dicanangkan bagi kegiatan industri kecil yang dilakukan
oleh masyarakat dari golongan ekonomi lemah. dosi
3.PENGERTIAN
UKM ,KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
24.UKM adalah: “Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk
memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang
mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai
penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
25.Koperasi adalah: adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan atas asas kekeluargaan” .
26.Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai
resiko yang mungkin dihadapinya.
4.
USAHA KECIL MENENGAH
(UKM)
26.UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM
merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga
dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah
dalam hal penciptaan lapangan
kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan
tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
35.Salah satu
alternatif dalam meningkatkan
produktivitas UMKM adalah dengan melakukan modernisasi sistem usaha dan perangkat kebijakannya yang sistemik
sehingga akan memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing daerah.
36.Untuk
meningkatkan daya saing UMKM diperlukan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan daya
inovasinya.
37.Kemajuan ekonomi terkait dengan
tingkat perkembangan ‘technical change’ yang berarti tahap penguasaan teknologi. “Technical change” sebagian terbesar
bersifat “tacit” atau tidak terkodifikasi dan dibangun di atas pengalaman.
Juga bersifat kumulatif ( terbentuk secara ‘incremental’ dan dalam waktu yang
tertentu ). Waktu penguasaan teknologi ini bergantung pada sektor industrinya
( ‘sector specific’) dan proses akumulasinya mengikuti trajektori tertentu
yang khas.
38.Agar pengenalan teknologi dapat
menghasilkan ‘technical change’ dan inovasi
dalam dunia usaha diperlukan beberapa kondisi:
a.- Kemampuan UKM untuk menyerap, mengadopsi dan
menerapkan teknologi baru dalam usahanya.
b. Tingkat kompatibilitas teknologi (
spesifikasi, harga, tingkat kerumitan ) dengan kebutuhan dan kemampuan UKM yang ada.
c.
Ketersediaan dukungan teknis
yang relevan dan bermutu untuk proses pembelajaran dalam menggunakan
teknologi baru tersebut.
39.Untuk
komersialisasi teknologi hasil riset (apalagi penemuan baru) banyak
menghadapi kendala: sumber teknologi: teknologi bersifat capital intensive
dan belum mempunyai nilai ekonomis,
memerlukan waktu lama dalam penyesuaian terhadap kebutuhan pasar, banyak jenis teknologi yang teruji dalam
tingkatan bisnis; sistem insentif komersialisasi teknologi lemah; arus utama
sistem industri .
40.Umumnya komunitas UMKM memiliki sekelompok
kecil yang kreatif dan mampu mengambil peran ‘risk taker’. Kelompok ini
cenderung menjadi ‘early adopter’ untuk teknologi baru. Sebagian besar cenderung
menunggu karena mereka membutuhkan bukti nyata (‘tangible’) bahwa teknologi baru tersebut dapat memberi
keuntungan. Dua aspek yang berlangsung inheren dalam proses ini adalah
berinovasi ( ‘innovating’) dan pembelajaran ( ‘learning’).
48.Kesimpulan ini barangkali perlu
dikaji lebih mendalam agar tidak menyesatkan kita dalam merumuskan strategi
pengembangan.
49Dalam melihat peranan usaha
kecil ke depan dan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai posisi tersebut,
maka paling tidak ada dua pertanyaan besar yang harus dijawab : Pertama,
apakah UKM mampu menjadi mesin pertumbuhan sebagaimana diharapkan oleh
gerakan UKM di dunia yang sudah terbukti berhasil di negara-negara maju;
Kedua, apakah UKM mampu menjadi instrumen utama bagi pemulihan ekonomi
Indonesia, terutama memecahkan persoalan pengangguran.
50Kadang – kadang harapan yang
dibebankan kepada UKM juga terlampau berat, karena kinerjanya semasa krisis
yang mengesankan. Disamping pangsa relatif yang membesar yang diikuti oleh
tumbuhnya usaha baru juga memberikan harapan baru.
51Sebagaimana diketahui selama
tahun 2000 telah terjadi tambahan usaha baru yang cukup besar dimana
diharapkan mereka ini berasal dari sektor modern/besar dan terkena PHK
kemudian menerjuni usaha mandiri. Dengan demikian mereka ini disertai
kualitas SDM yang lebih baik dan bahkan mempunyai permodalan sendiri, karena
sebagian dari mereka ini berasal dari sektor keuangan/perbankan.
52.Tinjauan terhadap keberadaan
usaha kecil diberbagai sektor ekonomi dalam pembentukan PBD menjadi dasar
pemahaman kita terhadap kekuatan dan kelemahannya, selanjutnya potensinya
sebagai motor pertumbuhan perlu ditelaah lebih dalam agar kita mampu menemu
kenali persyaratan yang diperlukan .
53Selama ini yang lazim kita
lakukan adalah membuat analisis sumbangan sektor–sektor ekonomi dalam
pembentukan PDB. Untuk menilai posisi strategis kelompok usaha terutama usaha
kecil hanya akan dapat diperlihatkan melalui konstribusi kelompok usaha
menurut sektor ekonomi. Dengan melihat kelompok usaha ini akan mampu melihat
kemampuan potensial kelompok usaha dalam menghasilkan pertumbuhan.
54.Proses transformasi struktural
perekonomian kita memang telah berhasil menggeser dominasi sektor pertanian,
sehingga sampai dengan menjelang krisis ekonomi (1997) sumbangan sektor
pertanian tinggal 16 % saja, sementara sektor industri telah mencapai hampir
27 % dan menjadi penyumbang terbesar dari perekonomian kita. Ini artinya sektor industri telah
mengalami pertumbuhan yang pesat selama tiga dasa warsa sebelum krisis semasa
pemerintahan Orde Baru.
62.Dengan gambaran ini memang
belum dapat disimpulkan bahwa industri kecil mampu menjadi motor pertumbuhan,
sementara industri skala menengah keadaannya jauh lebih parah di banding
usaha kecil, sehingga tidak mampu memanfaatkan momentum untuk mengisi
kemunduran dari usaha besar dan paling terpukul pada saat krisis memuncak
pada tahun 1998-1999. Salah satu
sebabnya diduga dikarenakan tingginya ketergantungan usaha menengah terhadap
usaha besar,
63.Selanjutnya penyumbang terbesar
kedua adalah kelompok usaha kecil sektor pertanian yang menyumbang sekitar
13-17 % selama periode 1997-2001.
64Hal yang menarik adalah posisi
relatif usaha kecil sektor pertanian yang sangat bergerak cepat dimasa krisis
dan kembali merosot ke posisi sebelum krisis. Hal ini perlu mendapatkan
penelahaan yang mendalam. Salah satu alasan yang dapat diterima adalah
rendahnya harga output produk primer pertanian yang bersamaan dengan naiknya
harga input, terutama yang bersumber dari impor. Sektor pertanian yang sangat
di dominasi pertanian pangan memang sangat terbatas kemampuannya untuk
menjadi sumber pertumbuhan, terutama beras.
65.Jika diperhatikan lebih lanjut
maka sektor perdagangan hotel dan
restoran kelompok usaha kecil pada saat sebelum krisis menunjukan ranking ke
3 (tiga) dalam sumbangannya pada pembentukan PDB.
66.Berarti Usaha Kecil sektor ini
sangat penting bagi pembentukan PDB dan penyediaan lapangan kerja dengan
sumbangan diatas 11 % terhadap PDB kita. Namun sejak dua tahun terakhir
ketika krisis mulai pulih posisi ranking ke 3 (tiga) mulai digusur oleh
sektor pertambangan kelompok usaha besar.
67Dengan demikian peran Usaha
Kecil sektor perdagangan hotel dan restoran sebagai sumber pertumbuhan juga
semakin merosot, sehingga lampu merah sudah hampir tiba peran kelompok usaha
kecil porsinya untuk menghasilkan sumbangan bagi pertumbuhan PDB semakin
kurang dominan.
68.Sektor pertambangan usaha besar
bahkan sudah mendekati Usaha Kecil sektor pertanian.
69.Sektor jasa-jasa menempati
urutan kelima dengan sumbangan sekitar 4-5 % dan didominasi oleh usaha besar.
Sektor ini nampaknya tidak terlalu penting dalam menyumbang pertumbuhan,
namun jasanya sangat vital untuk mendukung pertumbuhan. Sektor jasa-jasa ini
memiliki kaitan yang luas dalam proses produksi dan distribusi dan memberikan
dukungan yang sangat berarti.
75.Setelah dicanangkan oleh pendiri negara
kita, bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit
masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma
(2000). Kekeluargaan adalah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa
Indonesia.
76. Namun sampai saat ini dalam kenyataannya
peran koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum
mencapai taraf signifikan. Banyaknya masalah yang menghambat perkembangan
koperasi di Indonesia menjadi problematik yang secara umum masih dihadapi.
77.Beberapa maalah yang menghambat antara
lain bahwa Koperasi yang seharusnya
mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan
ekonomi dan sosial, belum dapat menjalani peranannya secara maksimal.
78 Membangun koperasi menuju kepada peranan
dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit, walau bukan
merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh karena itu, kita berkeyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan koperasi
saat ini, kalau semua komponen bergerak bersama, tentunya ada titik terang
yang diharapkan muncul.
79.Juga diharapkan mampu menjadi pencerahan
bagi kita semua, tentang bagaimana koperasi dikembalikan kepada cita-cita
para pendiri bangsa mi, menjadikan kegiatan ekonomi menjadi milik semua
rakyat. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi yang merembet pada kesenjangan sosial
dan penyakitpenyakit masyarakat Iainnya dapat dikurangi (Nuhung, 2002).
80.Citra koperasi di masyarakat saat ini
identik dengan badan usaha marginal,yang hanya bisa hidup bila mendapat
bantuan dari pemerintah. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena
banyak koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pemerintah.
Tantangan koperasi ke depan sebagai badan usaha adalah harus mampu bersaing
secara sehat sesuai etika dan norma bisnis yang berlaku .
5.2.Prinsip-Prinsip
Koperasi
85.Prinsip-prinsip
atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No. 12 tahun 1967, adalah sebagai
berikut:
a.Sifat
keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warg negara Indonesia
b.Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi
c.Pembagian
SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
d.Adanya
pembatasan bunga atas modal
e.Mengembangkan kesejahteraan anggota
khususnya dan masya rakat pada umumnya
f.Usaha
dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
g.Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai
pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
86.Menurut
UU No. 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip
koperasi adalah:
a.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c.
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa
usaha masing-masing anggota.
d.
Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal.
e.
Kemandirian
f.
Pendidikan koperasi
g.
Kerja sama antar koperasi
1.3
Permasalahan Koperasi
87.Masalah mutu sumberdaya manusia pada
berbagai perangkat organisiasi koperasi menjadi masalah yang menonjol dan
mendapat sorotan. Subyakto (1996) mempunyai pandangan bahwa, kendala yang
sangat mendasar dalam pemberdayaan koperasi dan usaha kecil adalah masalah
sumberdaya manusia. Juga Pengurus dan karyawan secara bersama-sama -ataupun
saling menggantikan- menjadi pelaku organisasi yang aktif, dan menjadi front
line staff dalam melayani anggota koperasi. Keadaan saling menggantikan
seperti itu, banyak terjadi dalam praktik manajemen koperasi di Indonesia. Hal lain adalah Kinerja front line staff yang
kurang memadai memiliki dampak terhadap kepuasan pihak-pihak yang memiliki
kaitan dengan pengembangan koperasi.
95.Sudut pandang proses, manajemen
koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah
satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi
koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien,
kurang efektif, dan sangat mahal.
96.Ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style),manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di manaposisi anggota ditempatkan sebagai
subjek dan manajemen yang aktif dalammengendalikan manajemen perusahaannya.
97.Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya
manajemen partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif
tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi.
Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula
setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan
secara bersama (shared decision areas) .
98.Adapun
lingkup keputusan masing-masing unsur
manajemen koperasi adalah sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):
a.Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di
bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat
strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat
Anggota diselenggarakan sekali setahun.
b.Pengurus dipilih
dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,Pengurus dapat
dikatakart sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan
kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang
mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
c.Pengawas mewakili
anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang
dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilth dan diberhentikan oleh Rapat
Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas
dan Pengurus adalah sama.
d.Pengelola adalah
tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk
melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam
bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
104.Tugas
utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan
dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker, 1988).
105Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada
saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat
usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi
dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi
berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha
koperasi yang sudah berjalan dengan lancar.
106.Perihal yang lehih penting adalah
tindakan inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran
(stagnasi).
107Wirausaha koperasi harus mempunyai
keberanian mengambil risiko. Karena dunia penuh dengan ketidakpastian,
sehingga hal-hal yang diharapkan kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam
itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil risiko.
Tentu saja pengambilan risiko ini dilakukan dengan perhitungan-perhitungan
yang cermat.
108Pada koperasi risiko-risiko yang
ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikit terkurangi oleh orientasi usahanya
yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal memungkinkan setiap usaha
menjadi beban koperasi dan anggotanya karena koperasi adalah milik anggota.
109.Oleh karena itu secara nalar tidak
mungkin anggota merugikan koperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam
kegiatan operasional, maka risiko tersebut akan ditanggung bersama-sama,
sehingga risiko per anggota menjadi relatif kecil. Tetapi bila orientasi
usaha koperasi lebih banyak ke pasar eksternal seperti KUD, maka risiko yang
ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot yang sama dengan risiko yang
dihadapi oleh pesaingnya.
110Dalam kondisi ini tugas wirausaha koperasi
lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lebih banyak
orilentasinya di pasar internal.
111Kegiatan wirausaha koperasi harus
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai
pemilik dan, sekaligus sebagai pelanggan.
112.Wirausaha
koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai kebutuhan
anggotanya.
120Beberapa istilah wirausaha
seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
dibeberapa Negara seperti di Eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau small
business management.
121Pada tahun 1980-an,hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
122.Dalam bidang pemerintahan
seperti dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler (1992), pemerintahan saat ini
dituntut untuk memberi corak kewirausahaan (entrepreunerial governmemt).
Dengan memiliki jiwa/corak kewirausahaan, maka birokrasi dan anstitusi akan
memiliki motivasi, optimism, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang
lebil efisien, efektif,fleksible dan adaptif.
123Tedapat banyak definisi kewirausahaan yang pada
intinya relatif sama seperti dikemukakan oleh Drucker (1994), Zimemerer
(1996) Suryana (2001), Longenecker dkk (2001),Syis dalam Wijandi (1988), Say
(1800) dalam Osborne & Gaebler (1992), Sumahawijaya (1980) dalam Wijandi
(1988) dan Siagian.
124Seorang dikatakan sebagai
wirausahawan apabila memiliki segenap ciri-ciri wirausaha tangguh , dan
wirausahawan unggul. Sedangkan dilihat dari jenisnya terbagi kedalam tiga
kelompok yaitu Administrative Entrepreuner, Innovative Entrepreuner, dan
Catalist Entrepreuner.
125Pemicu kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal serta faktor lainnya
seperti penyebab keberhasilan, kegagalan, dan kerugian berwirausaha. Model
proses kewirausahaan terdiri atas fese awal (perintisan) dan fese pertumbuhan
.
6.1.KAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN
126Kegiatan wirausaha tidak dapat
dilepaskan dari unsur individu wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya usaha
wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya
dan kreatifitas serta berfikir positif.
135.Kadarsan (2001), menyatakan
bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok
sehingga memiliki empat aplikasi tentang kepemimpinan.
136.Bedasarkan unsur-unsurnya
kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader,pengikut, organisasi,
objective dan lingkungan.
137Seorang pemimpin dalam
melakukan kepemimpinannya dapat menggunakan bentuk bentuk kekuasaan yang
dirasakan (perceived power), seperti Memaksa (Coercive), Imbalan
(Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu
pula dalam melakukan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan
baik internal maupun eksternal perusahaan.
138.Menurut
Marshall (1996), kepemimpinan yang tepat pada saat ini adalah kepemimpinan
kolaborasi, dimana seorang pemimpin memiliki fungsi uama sebagai sponsor,
sebagai fasilisator, sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai agen katalis,
sebagai dokter, sebagai anggota, serta sebagai manajer administrator.
.
6.2.Indentifikasi
Peluang Bisnis dalam kewirausahaan
139.Seorang wirausahawan dapat
menambahkan nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.Keberhasilan
wirausahawan dicapai apabila wirausahawan menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk menggeli perubahan. Oleh sebab itu, inivasi
merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada agar
menghasilkan suatu yang baru dan menciptakan nilai. Wirausahawan dapat
menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang
melalui ide=idenya dan pada akhirnya menjadi pengendali .
140.Kreativitas sering kali
muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
baru. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya (produk dan jasa baru).
6.4. Pengambilan Keputusan dan
strategi pengambilan resiko
149.Pembuatan keputusan merupakan
fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan
pembuatan keputusan meliputi mengindentifikasian masalah, pencarian
alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua
tahapan kegiatan manajemen baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada
tahap implementasi atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap
pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi)
terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai
dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya serta penggunaan sumber lainnya
secara efektif dan efesien.
150.Di dalam kegiatan usahanya,
wirausahawan akan dihadapkan pada berbagau resiko yang akan mempengaruhi
kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki
kemempuan dalam menghadapinya. Kemampuan tersebut meliputi pemahaman tentang
jenis resiko, cara menyikapi resiko, dan metode pengambilan resiko.
6.5.Etika Bisnis, Tantangan serta
Permasalahan dalam Kewirausahaan
151.Wirausahawan sebagai pelaku
bisnis dalam interaksinya dengan mitra-mitra usaha akan dihadapkan pada
kondisi yang menguntungkan maupun yang merugikan.Wirausahawan akan berada
pada lingkungan yang beragam, bil;a dilihat dari aspek dunia usahanya, status
sosialnya, maupun dari aspek norma yang dianutnya.
152Wirausahawan
yang berhasil salah satu cirinya dapat dilihat dari segi kemampuan bergaul
dalam kehidupan bisnisnya.
Oleh karena itu aspek pergaulan memegang peranan penting, maka bagi seorang
wirausahawan disamping memiliki kemampuan meminpin dan berbisnis harus
memiliki serta memahami etika bisnis. Disamping dipahaminya etika bisnis,
kemampuan mengindentifikasi dan menghadapi permasalahan bisnis pun juga tidak
dapat dikesampingkan.
159.Hal lain yang menyebabkan
mereka tidak memulai menjadi wirausaha adalah
aspek permodalan . Modal dianggap segala-galanya. Perhitungan
investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi begitu rumit
dan menakutkan. Sehingga mereka lebih memilih sebagai sosok pencari kerja
daripada membuka usaha dan lapangan kerja.
160Bila diperhatikan sebenarnya
Modal usaha penting tetapi bukan dijadikan alasan untuk tidak memulai usaha.
Modal merupakan sumberdaya kekayaan perusahaan. Pemodal berarti pemilik
modal. Sedangkan Modal tidak selalu dalam wujud uang. Sehingga Pemodal adalah
pemilik sumberdaya yang bukan selalu uang.
161.Jadi bagi seseorang yang tak
memiliki uang banyak masih terbuka peluang untuk menjadi pemilik usaha
“bussines owner”. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang adalah modal
dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang dapat menahan
beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang
sebuah usaha dapat berdiri dan berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa
harapan pemiliknya.
162Kalau seseorang tidak memiliki
dengkul sendiri, gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah
marah sepanjang ada konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun
kemitraan permodalan merupakan kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan
lebih besar daripada modal dengan dengkul sendiri.
163Sekalipun demikian,keberanian
mengambil resiko adalah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian
memulai usaha dengan modal dengkul menandakan kapasitas, kekuatan dan daya
saing pebisnis itu sendiri. Semua orang memiliki potensi menjadi pebisnis
modal dengkul. Jadi yang menjadi perbedaan menyolok satu orang untuk menjadi
wirausahawan dengan yang lain adalah keberanian bertindak.
164Sikap berani bertindak mampu
mengeliminir hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan
ketidaktersediaan modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak
memulai, tetapi sebaiknya memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang
gemilang.
165Setiap gagasan atau ide yang
lahir dari rahim seorang tak ber-uang memiliki daya tahan untuk bertahan dan
berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi wirausahawan dengan modal dengkul?
172.Kalau kita sadari
sebenarnya manusia yang terlahir di dunia sudah melalui proses seleksi dan
kompetisi alamiah. Seleksi karena ketika sperma dari ayah yang jumlahnya
jutaan setidaknya hanya satu atau dua yang sampai menembus sel telur milik
ibu kita dan jelas yang dapat menembusnya adalah yang berkualita baik .Sedangkan kompetisi terjadi ketika
pembuahan berlangsung dapat digambarkan semacam perlombaan yang diikuti oleh
sekian ratus juta orang dan kitalah pemenangnya yang pertama kali masuk garis
finish dan diberikan hadiah berupa kelahiran.Jadi masing masing manusia
sebanarnya sudah terlatih, teruji dan terpilih untuk hidup dan mendapat tugas
sebagai kholifah di dunia.Konsekwensinya kita mendapat bekal berupa akal yang
harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk beribadah atau mengabdi kepadaNya.
173.Tuhan memberikan kita waktu semua manusia sama duapuluh empat jam
sehari kemudian sama diberikan akal. Tetapi seringkali kita menggunakan
kesempatan berupa waktu yang longgar tersebut untuk hal hal yang tidak
bermanfaat dan tidak kita gunakan untuk mengkaji ,menelaah atau belajar.Benar
memang menjelang lahir Tuhan telah menentukan 3 hal yakni ketetapan mengenai
usia, jodoh dan rejeki. Namun bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib kita
kalau kita tidak mau merubahnya. Jadi bagaimanapun antara usaha dan doa harus
seimbang.
174. Permasalahannya adalah
,usaha apa yang dapat kita lakukan untuk mencari penghidupan ?Tentu
diperlukan kemampuan didukung jiwa kewirausahaan .Kemampuan sebenarnya ada
dalam diri setiap orang yang dibekali Tuhan ketika lahir tinggal bagaimana
mendayagunakannya. Jiwa kewirausahaan pada prinsipnya adalah keberanian untuk
membuka usaha dengan mencermati peluang di pasar.
175.Itulah perlunya wirausaha yakni agar kesempatan yang diberikan
Tuhan dapat dipergunakan sebaik baiknya untuk kebaikan diri kita keluarga dan
lingkungan .
6.10.
BAGAIMANA MEMULAI WIRAUSAHA?
176Untuk memulai wirausaha , kita perlu mendayagunakan potensi yang
diberikan oleh Tuhan agar kita dapat menciptakan peluang yang menghasilkan
uang. Bagaimana caranya? Yakni dengan menggunakan kekuatan kekuatan yang ada
diri kita .
181.Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal
detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong
kita untuk menghasilkan master piece.
182.Kekuatan keempat adalah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power
of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan karena ini
merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu
itu ekologis atau tidak.Saat kita yakin, semangat, dan fokus melakukan
sesuatu maka kita perlu memeriksa apakah kita merasakan ketenangan baik di
pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu memeriksa
ulang keyakinan kita.
183.Bila keyakinan kita logis, didasari dengan pikiran yang benar dan
kebijaksanaan, maka saat kita bekerja keras dan giat untuk mencapai
impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai,
dan bahagia. Ini adalah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan
oleh kebanyakan orang.Perasaan tenang, damai, dan bahagia merupakan indikasi
bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya
tinggal melakukan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan.
Sukses hanyalah efek samping yang pasti akan terjadi.
184.Kekuatan kelima adalah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of
Wisdom. Kekuatan ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama.Dengan
menggunakan kebijaksanaan kita dapat melakukan evaluasi dengan baik,
benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum
seperti yang kita inginkan maka dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat
mengetahui permasalahannya dan dapat meningkatkan diri kita.Apakah kita sudah
benar-benar yakin secara benar ataukah kita sebenarnya tidak yakin tapi
memaksa diri yakin karena kita takut?
185.Bila kita menggunakan lima kekuatan yang telah dijelaskan di
depan maka dengan bekal yakin,
semangat, fokus, damai, dan bijaksana niscaya kita akan dapat mengembangkan
potensi diri secara optimal.
6.11.MANAGEMEN
OF KEPEPET
186.dalam kondisi yang terdesak dan tidak
diberikan pilihan untuk "tidak bisa", manusia akan mencari jalan
untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan
orang tua atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?
193.Prinsipnya adalah jangan hanya terpaku pada jumlahnya yang kita
peroleh . Maka jangan pesimis ketika
pendapatan kita masih pas-pasan, syukurilah sambil terus berusaha dan
berdoa.Sebab belum tentu yang sedikit tidak berarti, malah sebaliknya bisa
saja dapat sekaligus banyak namun kemudian tertimpa masalah. Orang jawa
bilang ketika berusaha kita “golek jeneng ojo ngoyak jenang”cari nama untuk
sebuah kepercayaan jangan mengejar pendapatan yang sebanyak banyaknya tanpa
memperhatikan kaidah yang bisa jadi membuat jerat kesesatan.Kesimpulannya
adalah yang penting bukan jumlah tapi berkah syukur jumlahnya banyak dan
membawa berkah.
194.Seorang motivator handal bernama Ainy Fauziyah memberikan nasihat
bahwa untuk dapat meraih kesuksesan diperlukan
kejujuran,komitmen,konsistensi,kegigihan, keyakinan, keikhlasan, fokus serta
tindak nyata.Kejujuran diperlukan karena dalam pengembangan usaha perlu adanya
kepercayaan dari pelanggan. Dengan adanya ketidak jujuran maka akan membunuh
usaha kita sendiri secara perlahan lahan.Komitmen juga diperlukan agar dalam
mencapai tujuan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu pihak lain yang akan
membelokkan tujuan awal.Sedangkan konsistensi diperlukan karena bagaimanapun
seorang wirausahawan harus dengan terus menerus melakukan upaya untuk
peningkatan dan kelangsungan usahanya agar tidak berhenti di tengah
jalan.Selanjutnya kegigihan merupakan syarat mutlak usahawan bila ingin
berkembang.Kita sadari banyak rintangan yang ada di depan yang harus dihadapi
dan diatasi. Untuk mengatasi segala masalah tersebut rumusnya adalah lima
huruf yakni gigih.
195.Hal lain yang harus selalu
dipegang adalah keyakinan akan keberhasilan. Artinya kita harus optimis akan
usaha yang dilakukan akan berhasil maka nikmatilah segala jerih payah untuk
menuju puncak kejayaan.Syarat lain yang diperlukan adalah keikhlasan artinya
apapun yang kita terima setelah kita berjuang keras, harus kita sadari itulah
rejeki kita.
c.Gunakan berbagai
kesempatan untuk menjalin akses dan hubungan serta mencari teman agar bila ditemukan masalah dapat
didiskusikan dengan teman sejawat.Jadi jadikan teman sebagai mitra bukan
sebagai pesaing .
d.Kembangkan
pengetahuan yang sudah diperoleh misalkan dengan menularkan ketrampilan kepada para pelajar atau teman di sekitar tempat tinggal agar pengetahuan
yang diperoleh lebih bermanfaat dan kemungkinan dapat diajak bekerjasama
untuk memulai wirausaha
e.Bentuklah
kelompok atau forum komunikasi sebagai wahana silaturokhim dan tukar pendapat
guna meningkatkan semangat dan mengatasi berbagai permasalahan serta untuk
menciptakan wirausaha mandiri.
f. Ciptakan
inovasi-inovasi baru yang bermanfaat sehingga dapat menghasilkan pendapatan
yang lumayan. Perlu disampaikan bahwa inovasi dapat diartikan sebagai berikut :
* Inovasi adalah
ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki
nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu
* Inovasi adalah aplikasi komersial yang
pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru
* Inovasi merupakan suatu proses kreatif
dan interaktif yang melibatkan kelembagaan pasar dan non-pasar
* Inovasi adalah transformasi pengetahuan
kepada produk, proses dan jasa baru; tindakan menggunakan sesuatu yang baru
* Inovasi merupakan eksploitasi yang
berhasil dari suatu gagasan baru (the successful exploitation of a new idea),
atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, keterampilan
teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru;
* Inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau
proses produks
SOAL LATIHAN
1.
Apa yang menyebabkan UKM dapat bertahan dalam badai
krisis ? -114
2.
Apakah Citra KM dan Kpoperai saat ini masih baik ? -6
3.
Berikan Pengerian tentang Usaha Kecil menurut UU No 9
Th 1995. (11)
4.
Apa Definisi Industri menurut UU No 5 Tahun 1984 –(12)
5.
Apa pengertian industri kecil menurut UU No 9 Tahun
1995? -13
6.
Apa perbedaaan pengertian Industri, industri kecil dan
usaha kecil ? (s 345)
7.
Berikan pengertian koperasi menurut UU 25 Tahun 1992
...(16)
8.
Apa tujuan koperasi mnr UU 25 Tahun 1992. (17)
9.
Apa ciri koperasi yang sehat ? (19)
10. Apa pengertian ilmu
kewirausahaan menurut Suryana? (22)
11. Apa pengertian UKM ?
(24)
12. Mengapa jiwa
wirausaha diperlukan dalam kegiatan UMKM? (31)
13. Kondisi apa yang
diperlukan agar teknologi dapat menghasilkan perubahan teknis dalam dunia
usaha. (38)
14. Sebutkan kriteria
usaha kecil dalam UU no 9 Th 1995
15. Dlm Komunitas UKM
dikenal istilah ‘early adopter’ dan tangible’ apa maksudnya. (40)
16. Apakah UKM mampu
menjadi mesin pertumbuhan di masa krisis ,jelaskan (51-54)
17. Apakah UKM mampu
menjadi instrumen utama bagi pemulihan perekonomian ? (56)
18. Menurut Manurung apa
yang menyebabkan gagalnya dukungan industri manufacture dalam menangkal
krisis ? (74)
19. Apa yang menjadi
hambatan Koperasi sehingga koperasi kurang berkembang? Dan apa solusinya (77
dan 78)
20. Pendapat apa saja
yang dilontarkan masyarakat terhadap keberadaaan koperasi dalam sistim
ekonomi Indonesia selama ini ? (81)
21. Apa yang menjadi
tantangan bagi UKM dlm mengembangkan usahanya? (82)
22. Sebutkan elemen pokok
yang terkandung dalam koperasi sesuai dengan ketentuan dari ILO (84)
23. Sebutkan sendi dasar
Koperasi sesuai UU No 12 Tahun 1967 –(85)
24. Apa prinsip dasar
Koperasi sesuai UU No 25 Tahun 1992? (86).
25. Apa saja yang menjadi
permasalahan Koperasi secara mendasar ? dan apa solusinya (87 -90)
26. Menurut AH Gophar ,
manajemen Koperasi dapat dilihat dalam 3 sudut pandang tolong jelaskan .
(92-95-96)
27. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
28. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
29. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
30. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
31. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
32. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
33. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
34. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
35. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
36. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
37. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
38. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
39. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
40. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
41. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
42. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
43. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
44. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
45. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
46. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
47. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
48. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
49. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
50. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
51. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
52. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
53. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
54. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
55. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
56. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
57. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
58. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
59. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
|
7.Tantangan UKM dan koperasi ke depan adalah
harus mampu bersaing secara sehat sesuai etika dan norma bisnis yang berlaku
.
8.Untuk
itu diperlukan sebuah upaya melalui kewirausahaan yang diharapkan dapat
menggerakkan sendi dan perkembangan UKM dn koperasi di Bumi Indonesia
tercinta. Dengan penguatan semangat kewitrausahaan di masyarakat maka bisnis
yang dilakukan oleh para pelaku UKM maupun koperasi dapat meningkatkan
penghasilan dengan keuntungan yang didapatnya.
9.Disini peran manajemen merupakan
salah satu sumber daya penting dalam organisasi karena hasil dari pengelolaan sumberdaya
tersebut berguna bagi penerima yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata.
10.Namun
perlu disampaikan bahwa dalam modul imi tidak akan membahas secara mendalam
tentang manajemen karena sudah dibahas secarea intensip dalam mata kuliah
tersendiri . Jadi modul ini akan lebih banyak membicarakan tentang UKM,
Koperasi dan Kewirausahaan
2. HUBUNGAN UKM KOPERASI DAN KEWIRAUDAHAAN
11.Menurut Keputusan Presiden RI
no. 99 tahun 1998. Pengertian usaha kecil adalah : Kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat . Adapun usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
a.Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b Memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
c.Milik warga Negara Indonesia
d.Berdiri Sendiri, bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak memiliki,
dikuasai atau berafiliasi baik baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar
e.Berbentuk
usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, atau badan
usaha berbadan hukum, termasuk koperasi
12.Menurut UU RI
No. 5 tahun 1984 Pasal 1 tentang perindustrian, definisi industri adalah : “
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang
lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri”
19.Koperasi
sendiri sesuai dengan kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional,
mempunyai andil yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi
rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri:
demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Dan kaidah usaha
ekonomi, sehingga koperasi dapat tumbuh menjadi organisasi ekonomi yang
mantap. Demokratis, otonom, partisipasidan berwatak social.
20.Sementara itu istilah
kewirausahaan sudah lama menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal
di perguruan tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada
kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal
adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang tampaknya sudah ada
semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur)
dan kewirausahaan (entrepreneurship).
21.Dahulu orang beranggapan bahwa
kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir (entrepreneurship are born
nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan
tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan merupakan
suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
22.Ilmu kewirausahaan adalah
suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability)
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001).
Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001),
kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,proses sistematis penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
23.Jadi dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah merupakan salah satu media untuk menggerakkan kegiatan
UKM dan koperasi melalui pemberdayaan sumber daya dan pengelolaan manajemen
menuju perkembangan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut :
27.Selain dari
itu UKM juga
memiliki fleksibilitas yang
tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek
yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah
:
1.Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar 2. Merawat Jaringan Pasar untuk Mempertahankan Pangsa Pasar.
28.Kinerja
nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro,
kecil, dan menengah (UMKM)
di Indonesia yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk.
29.Diakui pula
bahwa UMKM menjadi lapangan
kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia , tetapi kontribusi dalam
output nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan UMKM, khususnya usaha mikro dan sektor pertanian (yang banyak
menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas
yang sangat rendah.
30.Bila upah
dijadikan produktivitas, upah rata-rata di usaha mikro dan kecil
umumnya berada dibawah upah minimum.
Kondisi ini merefleksikan produktivitas
sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan usaha yang lebih besar.
31.Di antara
berbagai faktor penyebab rendahnya produktifitaas adalah rendahnya tingkat penguasaan teknologi dan
kemampuan wirausaha di kalangan UMKM
32.Pengembangan UMKM
secara parsial selama ini tidak banyak memberikan hasil yang maksimal
terhadap peningkatan kinerja UMKM,
perkembangan ekonomi secara
lebih luas mengakibatkan tingkat daya
saing kita tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita
seperti misalnya Malaysia.
33.Karena itu
kebijakan bagi UMKM bukan
karena ukurannya yang kecil, tapi karena produktivitasnya yang rendah.
34.Peningkatan produktivitas pada UMKM, akan
berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat karena UMKM adalah tempat dimana banyak
orang menggantungkan sumber kehidupannya.
41Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM
adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri
sendiri.
42 Menurut Keputusan Presiden RI
no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.”
43.Kriteria usaha kecil dalam UU
No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang
perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi.
44.Di Indonesia, jumlah UKM hingga
2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
45.UKM seyogyanya mampu menjadi motor
pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia harapan serupa juga sering kita dengarkan
karena pengalaman ketika krisis multidimensi tahun 1997-1998 usaha kecil
telah terbukti mampu mempertahankan kelangsungan usahanya, bahkan memainkan
fungsi penyelamatan dibeberapa sub-sektor kegiatan.
46 Fungsi penyelamatan ini segera
terlihat pada sektor-sektor penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui
produksi dan normalisasi distribusi. Bukti tersebut paling tidak telah
menumbuhkan optimisme baru bagi sebagian besar orang yang menguasai sebagian
kecil sumber daya akan kemampuannya untuk menjadi motor pertumbuhan bagi
pemulihan ekonomi.
47Perjalanan ekonomi Indonesia
selama 4 tahun dilanda krisis 1997-2001 memberikan perkembangan yang menarik
mengenai posisi usaha kecil yang secara relatif menjadi semakin besar
sumbangannya terhadap pembentukan PDB. Hal ini seolah-olah mengesankan bahwa
kedudukan usaha kecil di Indonesia semakin kokoh
55Apabila hanya sepintas melihat
perkembangan ini, dengan transformasi struktural dari pertanian ke industri,
maka semua kelompok usaha akan ikut menikmati kemajuan yang sama. Sehingga
kelompok industri manufaktur skala kecil juga mengalami kemajuan yang sama.
56.Secara makro proses pemulihan
ekonomi Indonesia belum terjadi karena indeks output pada tahun 2001 ini
belum kembali pada tingkat sebelum krisis (1997), Perkembangan yang terjadi
memperlihatkan bahwa indeks PDB keseluruhan baru mencapai 95% dari tingkat
produksi 1997.
57.Sektor yang tumbuh dengan
krisis adalah sektor listrik, gas, air minum yang pada 4 tahun terakhir ini
tumbuh dengan rata-rata diatas 5%/tahun. Hal ini antar lain disamping output
yang meningkat terutama disebabkan oleh penyesuaian harga yang terus berjalan.
58.Jika kita cermati secara lebih
rinci penyumbang PDB atas dasar sektor pelaku usaha akan terlihat jelas
adanya ketimpangan tersebut. Perbandingan peran 5 besar penyumbang PDB menurut sektor dan
kelompok usaha, Sejak sebelum krisis ekonomi, hingga mulai meredanya krisis
terlihat bahwa ranking 1 (satu) penyumbang PDB adalah kelompok usaha besar pada sektor industri pengolahan dengan sumbangan
berkisar 17-19 % selama 1997- 2001.
59Ini berarti bahwa untuk
menggerakkan pertumbuhan ekonomi semata, ekonomi kita tetap bersandar pada
bangkitnya kembali industri pengolahan
besar dengan aset diatas Rp. 10 miliar di luar tanah dan bangunan. Sektor
industri skala besar hanya terpukul pada saat puncak krisis 1998, dimana
pertumbuhan ekonomi kita mengalami pertumbuhan negatif 13,4% ketika itu. Dan
setelah itu ketika pemulihan ekonomi mulai bergerak maka kelompok ini kembali mengambil porsinya.
60Pertanyaan yang menarik adalah
apakah industri kecil dan menengah tidak bangkit, padahal pada kelompok usaha
kecil di seluruh sektor telah mengalami pergeseran peran dengan sumbangan
terhadap PDB yang meningkat dari 38,90% pada tahun 1996 atau 40,45% pada
tahun 1997 menjadi 43,08% pada tahun 1999 ?
61Pada sektor industri pengolahan
ternyata tidak terjadi perubahan sumbangan usaha kecil yang nyata yakni :
3,90%, 4,03%, 3,85%, 3,74% dan 3,79% berturut–turut untuk tahun 1997, 1998,
1999, 2000 dan 2001. Berarti secara riil tidak ada kemajuan yang berarti bagi peran industri kecil, yang terjadi
justru kemerosotan pada beberapa kelompok industri.
70.Sektor jasa yang besar adalah
jasa yang dihasilkan oleh pemerintah, karena peran pemerintah dalam
pengeluaran juga mempunyai peran yang penting.
71.Dengan semakin merosotnya peran
usaha kecil di sektor pertanian dan perdagangan, maka dua penyumbang besar
terhadap nilai tambah dari kelompok usaha
kecil ini dominasinya juga akan semakin mengecil dalam pembentukan PDB.
Sehingga jika kecenderungan ini dibiarkan maka posisi usaha kecil akan
kembali seperti sebelum krisis atau bahkan mengecil.
72.Sementara itu usaha menengah
yang sejak krisis mengalami kemerosotan diberbagai sektor, maka posisi usaha
menengah semakin tidak menguntungkan. Padahal dalam proses modernisasi dan
demokratisasi peranan kelas menengah ini sangat penting terutama untuk
meningkatkan daya saing. Karena usaha menengah lebih mudah melakukan
modernisasi dan mengembangkan jaringan ke luar negeri dalam rangka perluasan
pasar.
4.
MENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASI
73Sebagaimana
diketahui bahwa Koperasi merupakan
salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
yang pantas untuk ditumbuhkembangkan sebagai badan usaha penting dan bukan
sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa kewirausahaan koperasi di dalam
diri para pengurus dan anggotanya adalah upaya awal untuk menuju keberhasilan
gerakan koperasi di tanah air.
74.Dalam usaha pemulihan krisis ekonomi
Indonesia dewasa ini, sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity)
untuk tampil lebih eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai
tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata
semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula
diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Para pengusaha besar
konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa
pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata hanya
merupakan wacana. Sebab, ternyata
kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil
perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak karena variabel endogenous (yang tumbuh dari dalam) (Manurung, 2000).
81.Pendapat mengenai keberadaan unit usaha koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia,
adalah: Pertama adalah
yang mengutarakan perlunya mengkaji ulang apakah koperasi masih perlu
dipertahankan keberadaannya dalam kegiatan ekonomi. Kedua,
adalah pendapat yang memandang bahwa unit usaha koperasi dipandang perlu
untuk dipertahankan sekadar untuk tidak dianggap menyeleweng dari UUD 1945. Ketiga, adalah pendapat yang menganggap bahwa
koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang harus dikembangkan menjadi
unit usaha yang kukuh dalam rangka proses demokratisasi ekonomi.
82.Tantangan bagi dunia usaha, terutama
pengembangan Usaha Kecil Menengah , mencakup aspek yang luas, antara lain :
peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan
teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap
permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya,
dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek
bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000).
4.1.
Pengertian Koperasi
83.Menurut Undang-undang No. 25/1992,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
(Sitio dan Tamba, 2001).
84.Elemen yang terkandung dalam koperasi
menurut International Labour Organization (Sitio dan Tamba, 2001) adalah:
a.
perkumpulan orang-orang,
b.
penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
c.
terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
d. koperasi yang dibentuk adalah suatu
organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis,
e.
terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
f.
anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.
5.4.Manajemen
Koperasi
88.Koperasi merupakan lembaga yang harus
dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis
diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan
manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu
hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.
89Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa
manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus,
manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang
mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi.
Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan
(Hendrojogi, 1997).
90.Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen
di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di
dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi
baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar
kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam
organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).
91.A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat
ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar
dan Kusnadi, 1999).
92.Dari sudut pandang organisasi, manajemen
koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan
karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang
sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus,dan Pengawas. Untuk itu,
hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.
93.Unsur
Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi,
pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk
mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap
jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
94.
Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi
tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota
1.4
Kewirausahaan Koperasi
99.Secara definitif seorang wirausaha
termasuk wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang
tepat guna memastikan sukses (Meredith, et al, 1984).
100.Para wirausaha koperasi adalah orang yang
mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai
motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi
mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil
keputusan tentang sesuatu yang hendak dikerjakan, Setiap mengambil keputusan
tidak didasarkan pada metode coba-coba, melainkan dipelajari setiap peluang
bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan
yang hendak dibuat.
101.Selanjutnya
menurut Meredith (1984) para wirausaha (termasuk wirausaha koperasi)
mempunyai ciri dan watak yang berlainan dengan individu kebanyakan.Ciri-ciri
dan watak tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mempunyai kepercayaan yang kuat pada diri
sendiri.
b. Berorientasi pada tugas dan basil yang
didorong oleh kehutuhan untuk herprestasi, berorientasi pada keuntungan,
mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyni tekad kerja keras, dan mempunyai
energi inisiatif.
c.Mempunyai kemampuan dalam mengambil risiko
dan mengambil keputusankeputusan secara cepat dan cermat.
d. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul
dan suka menanggapi saransaran dan kritik.
e. Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun.
f. Berorientasi ke masa depan.
102.Kewirausahaan
koperasi adalah suatu
sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif dengan mengambil
prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata
serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar dan Kusnadi, 1999).
103Kewirausahaan
koperasi merupakan sikap
mental positif dalam berusaha secara koperatif. Ini berarti wirausaha
koperasi (orang yang melaksanakan kewirausahaan koperasi) harus mempunyai
keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu usaha koperasi maupun
usaha anggotanya.
113.Tujuan utama setiap wirausaha koperasi
adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan
kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirausaha koperasi sebenamya cukup berat
karena banyak pihak yang berkepentingan di lingkungan koperasi, seperti anggota,
perusahaan koperasi, karyawan, masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain.
114.Seorang wirausaha koperasi terkadang
dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di antara masing-masing pihak.
Bila ia lebih mementingkan usaha koperasi, otomatis ia harus berorientasi di
pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap
anggota.
115Kewirausahaan dalam koperasi dapat
dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat yang berperan dalam pembangunan
koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
Keempat jenis wirausaha koperasi ini tentunya mempunyai kebebasan bertindak
dan insentif yang berbeda-beda yang selanjutnya menentukan tingkat
efektivitas yang berbeda-beda pula.
6. KEWIRAUSAHAAN
116.Istilah kewirausahaan sudah
lama menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi
dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada kehidupan ekonomi di
masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta
dan kewirausahaan. Sekarang tampknya sudah ada semacam konvensi sehingga
istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
117Dahulu orang beranggapan bahwa
kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir (entrepreneurship are born
nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan
tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan merupakan
suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
118.Ilmu kewirausahaan adalah
suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,kemampuan (ability)
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001).
119.Dalam konteks bisnis, menurut
Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin,proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Wirausaha secara histories sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
127.Keberhasilan wirausaha
dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadap produk, proses, dan
jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
128.Inovasi ala Schumpeter
terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and business
world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi namun
manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
129.Drucker (1998) berpandangan
bahwa inovasi sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan
diluar perusahaan. Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001) menyatakan
bahwa inovasi yang efektiv adalah sederhana, focus, menerima apa ang
dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan design aplikasi
yang hati-hati.
130.Ciri
utama wirausahawan
(Drucker, 1983) diperkuat oleh purnomo
(1999), adalah mereka yang selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan
menyesuaikan pada perubahan itu, serta manfaatkannya sebagai peluang serta
mampu memilih dan mengambil keputusan alternative yang paling
tinggiproduktivitasnya.
131.Terdapat
Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri pribadi (personal
traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal
diam,
3. memperhatikan kualitas
produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang
wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya
yang baik (excellence oriented),
8. mampu mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
132.Wirausahawan yang berhasil
juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena
mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek,mengumpulkan sumber
daya (bahan, teknologi, manusia dan modal) yang diperlukan untuk
melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk
orang lain,dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
134Seorang pemimpin yang efektif
akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil adalah
jika dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,efesien
yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis
perusahaannya.
142Banyak wirausahawan yang
berhasil bukan berdasarkan ide sendiri tetapi berdasarkan hasil pengamatan
dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide yang potensial menjadi peluang
bisnis real, maka wirausahawan harus mencari dan mengindentifikasi
sumber-sumber potensial peluang bisnis tersebut .
143Kegiatan mengindentifikasi
merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Dengan
kegiatan indentifikasi ini, wirausahawan akan dapat mengetahui tingkat
persaingan, strategi industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan
pesaing , dan mengestimasi pola persaingan. Untuk dapat menganalisis peluang
usaha, wirausahawan harus mengetahui beberapa alat analisis seperti SWOT,
Matrik Profil Kompetitif, dan Matrik BCG.
144.Ada
tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia
usaha, yaitu merintis usaha baru (starting) , membeli perusahaan orang
lain (buying), dan kerja sama manajemen (franchingsing).
145.Kekuatan
usaha kecil mempunyai beberapa kelebihan, yaitu memiliki kebebasan untuk
bertindak, fleksible, dan tidak mudah goncang, sedangkan beberapa
kelemahannya, yaitu dalam bentuk kelemahan structural dan fokus (focus).
146.Fokus utama dalam
mengembangkan kewirausahaan ini harusnya ditekankan pada penciptaan nilai
tambah untuk meraih keunggulan daya saing (competitive advantage)
melalui pengembangan kemampuan khusus (kewirausahaan) sehingga perusahaan
kecil tidak lagi mengendalikan strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan
fasilitas pemerintah.
6.3.Manajemen
Bisnis dalam Kewirausahaan
147Suatu usaha yang telah dipilih
oleh wirausahawan tidak serta merta akan memberikan jaminan bahwa usaha yang
dipilihnya tersebut akan mendatangkan keuntungan jika usaha tersebut tidak
dikelola secara professional. Pengelolaan usaha yang baik dapat anda lakukan
dangan mengacu pada manajemen bisnis, langkah ini merupakan salah satu
jalan menuju keberhasilan usaha.
148.Dalam manajemen bisnis,
aspek-aspek yang memerlukan perhatian terdiri atas Manajemen Produksi,
Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Sumber Daya Manusia..
6.6.Pengertian
Usaha dan Studi Kelayakan Usaha
153Rencana usaha tidaklah
semata-mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada bebagai
hal yang perlu dipertimbangkan agar usaha usaha yang akan dilakukan nantinya
dapat menguntungkan bukan sebaliknya menyebabkan kerugian. Olek karena itu,
rencana usaha harus dikaji secara mendalam melelui studi kelayakan usaha yang
hasil dari studi itu tersebut membantu anda apakah rencana usaha layak atau tidak
untuk dilaksanakan.
6.7.Tahapan studi kelayakan usaha
dan aspek-aspek kelayakan usaha
154.Studi kelayakan usaha
bukanlah suatu yang sederhana tetapi merupakan suatu kegiatan yang harus
dianggap sebagai proses karena terdiri dari beberapa tahapan. Studi kelayakan
juga cukup komplek karena didalamnya terdapat beberapa aspek kelayakan usaha
yang harus dikaji untuk menentukan layak atau tidaknya suatu rencana usaha.
Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil studi kelayakan usaha yang baik, maka
kegiatan studi kelayakan usaha haruslah dilakukan secara sistematis sesuai
dengan tahapan-tahapannya serta memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhi
usaha tersebut.
6.8.
Wirausaha dalam Praktek Kehidupan
155Mencari pekerjaan dirasakan
sulit di zaman ini. Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan ketersediaan
formasi pekerjaan. Angka pengangguran meningkat setiap tahun. Data tentang
pengangguran terbuka dari tahun 1996 ke 2000 meningkat, yaitu sebesar
4,228,115 orang (4,9%) tahun 1996 menjadi 5,965,795 orang (6,1%) pada tahun
2000.
156Usaha sektor non formal menjadi
pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan
mendirikian usaha kecil tidak menarik bagi mereka yang memiliki latar
belakang pendidikan perguruan tinggi..
157.Idealnya lulusan perguruan
tinggi memiliki kemampuan melakukan analitis, yaitu merubah persoalan yang
rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis dapat digunakan untuk
mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang pendirian sebuah usaha.
158.Sayangnya para lulusan sekolah
tersebut kebanyakan lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada
peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk
memulai usaha.
166.Pengertian kewirausahaan
relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat
perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan
organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor
produksi (Say, 1803).
167. Beberapa definisi tentang
kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:Israel Kirzner
(1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship
Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.
168.Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau
ketidakpastian.
169Salah satu kesimpulan yang bisa
ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan
dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang
muncul di pasar.
170Seorang wirausahawan selalu
diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan
dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan
menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada
operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan.
6.9. MENGAPA WIRAUSAHA PERLU
171.Dalam pengembangan kewirausahaan
sangat diperlukan ketrampilan dan keuletan.Seseorang tidak akan
berhasil merebut kesempatan bila hanya bermodal ketrampilan tanpa dilandasi
keuletan dan sebaliknya orang yang hanya bermodal keuletan tanpa memiliki ketrampilan maka dalam
mencari penghidupan juga akan menemui kesulitan.
171.Ketrampilan dapat diperoleh dari kuliah secara formal atau melelui pemagangan
bahkan ada yang secara otodidak. Sedangkan keuletan harus terus diupayakan
dan dipertahankan mengingat pada dasarnya manusia ingin hidup dengan
seenaknya tanpa ada yang mengatur dan mendapatkan pendapatan yang banyak
tetapi manusia juga tidak mau selalu diatur dan diawasi .Dengan demikian
diperlukan komitmen diri sendiri dan kebulatan tekad pantang menyerah.
177.Kekuatan pertama, yaitu Kekuatan Keyakinan atau The Power of
Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan adalah
fondasi untuk melakukan apa saja. Kita baru akan bertindak bila kita merasa
yakin mampu melakukan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan
akan dikerjakan dengan setengah hati. Dan kita tahu, apapun yang dilakukan
dengan setengah hati, tanpa kesungguhan, maka hasilnya pasti tidak akan
pernah maksimal. Seringkali upaya kita, jika diawali dengan perasaan tidak
yakin, akan berakhir dengan kegagalan.Yakin pun ada syaratnya, tidak asal
yakin. Yakin yang dimaksudkan di sini adalah yakin yang berlandaskan
kebijaksanaan dan akal sehat. Tidak asal “yakin” dan “ngotot”dengan prinsip
“pokoknya”
178.Yakin ini sebenarnya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya
bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada
level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu
yakin yang “ngaco” alias “ngawur”. Yakin tipe ini adalah yakin yang
berlebihan atau overconfident tapi tidak logis.
179.Kekuatan kedua untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan
Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Yang menjadi komponen atau
bagian dari Kekuatan Semangat adalah konsistensi, persistensi, kegigihan,
atau whatever it takes.Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus
mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang
mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah
hasil yang tidak seperti yang kita inginkan”, “Winners never quit. Quitters
never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting adalah berapa
kali anda bangkit setelah anda jatuh.”Kekuatan Semangat ini yang menjadi
pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali
“belum berhasil” menemukan bahan yang sesuai untuk membuat bola lampu
listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk
terus menawarkan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken,
walaupun ia telah ditolak berkali-kali.
180.Kekuatan ketiga adalah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus.
Fokus berarti kita hanya melakukan hal-hal yang memang berhubungan dengan
target yang ingin kita capai. Pikiran kita menjadi sangat tajam, terpusat,
seperti sinar laser yang siap untuk menembus berbagai penghalang. Kita tidak
akan membiarkan berbagai cobaan atau distraksi membuat pikiran atau kegiatan
kita menyimpang dari tujuan semula.
187.Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa,
diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya
akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat dari
gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran.
188.Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang
'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan
menimbulkan gaya yang lebih besar. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
189Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, adalah
dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seolah-olah kita dalam
kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon
kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan jika hari ini anda di PHK,
apa yang akan anda lakukan?
190 Cara kedua, menciptakan kondisi kepepet secara Nyata.
Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat
kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima
orderan langsung, meskipun usaha belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri
membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, setelah itu terpaksa berfikir
bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan
keluarga, mungkin anda mau langsung mencoba keluar kerja atau mengundurkan
diri dari perusahaan yang selama ini Anda bekerja kemudian mulai menjadi wirausahawan .
191Semua itu pilihan anda ,tapi
jangan salahkan siapa-siapa untuk resikonya. Tergantung dari karakter
masing-masing orang. Ternyata ada juga yang menempuh jalan itu ,rasanya cukup
konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.
6.12.PENTING BAGI CALON WIRAUSAHAWAN
192.Dalam melakukan usaha atau berwirausaha maka harus ada
keseimbangan agar rejeki yang diperolehnya dapat selalu bermanfaat
atau berkah. Keseimbangan tersebut adalah meliputi keseimbangan antara usaha
dan doa.Kita pernah mendengar rumus ‘3 ong’ yang harus dihindari juga’ 3 er’
yang harus dipenuhi. ‘Tiga Ong’ artinya kita tidak boleh kosong, bohong dan
sombong tapi kita harus selalu ‘tiga er’ yakni pinter , bener dan kober
(pandai, patuh ketentuan dan peduli).Itulah kuncinya bila kita mau mencaqri
penghidupan agar rejeki yang diperoleh dapat berdampak positip bagi orang
lain
196.Harian
Repubika hari jumat 21 Januari 2011 menulis bahwa Don L Gevirts, wirausahawan
sukses dari Amerika berpendapat bahwa sosok wirausahawan adalah orang yang
bisa melihat peluang yang tidak
dilihat orang lain, tak pernah merasa puas ,bisa mengeksploitasi sekecil
apapun perubahan yang ada ,sabar seperti kucing menunggui tikus , berpikir
optimis seperti akrobat meniti tambang dan bila perlu cerdik seperti pesulap
dalam melepaskan diri dari peti.
197 Wirausahawan
juga harus memiliki motivasi untuk berprestasi (need for achievement) yang
tinggi. Gejalanya suka akan tantangan , dorongan untuk selalu memperoleh
hasil yang terbaik, selalu ingin menjadi pemenang ,mau mengambil tanggung
jawab pribadi atas keputusannya dengan
resiko moderat dan lebih tertarik pada hasil konkrit dari keputusannya. Dia
juga harus kreatip dan adaptip, yang dilukiskan sebagai orang yang memiliki
energi dan imajinasi yang tak pernah kering , selalu ada keinginan untuk
menaklukkan dan kegembiraan untuk menciptakan hal-hal yang baru. Ada gairah
untuk kebebasan dan membenci pekerjaaan rutin atau pengulangan. Sealalu mau
dan mudah untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.
198Seorang
wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya
sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi
yang hampir tidak mungkin diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk dapat
secara luwesa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya . Ia tidak boleh
gampang putus asa . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan
sebelumnya.
199.Seorang
wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya
sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi
yang hampir tidak mungkin diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk dapat
secara luwesa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya . Ia tidak boleh
gampang putus asa . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan
sebelumnya.
6.13..TINDAK LANJUT
200.Sebagaimana diuraikan di depan
bahwa langkah nyata dan keberanian untuk memulai usaha adalah sangat penting
dalam membuka lapangan usaha dan kewirausahaan. Oleh karena itu himbauan saya adalah agar para
mahasiswa dapat :
a.Fahami semua
metode teori
b.Jangan segan
segan berkomunikasi dengan para dosen dan senior Anda untuk minta advice maupun pengarahan. Untuk
itu jangan lupa minta nomor kontak person para guru atau orang yang dipandang
mampu dan mau diajak sharing.
.PENUTUP
201.Sebagai seorang pemuda bercita
citalah untuk dapat hidup secara mandiri.Hidup secara mandiri artinya
kebutuhan hidup kita dapat kita cukupi dari ketrampilan yang kita miliki.
Ketrampilan yang kita miliki kita peroleh antara lain dari pendidikan formal kita yakni kuliah. Oleh karena itu
berniatlah untuk bekerja setelah lepas kuliah. Bekerja tidak hanya dengan
menjadi karyawan perusahaan, namun akan lebih mulia bila dapat menciptakan
lapangan kerja minimal bagi diri kita sendiri.Orang mengatakan menjadi
wirausahawan
202.Bekal yang harus dimiliki dalam
memulai kegiatan berwirausaha adalah keberanian untuk melangkah disertai rasa yakin, semangat, fokus, damai, dan
bijaksana .Dengan bekal itu niscaya kita akan dapat mengembangkan potensi
diri secara optimal.Bila hal tersebut sudah dapat kita lakukan maka kita
tidak perlu menggunakan “manajemen of kepepet”yakni mengkondisikan diri kita
menjadi terjepit agar dapat timbul kekuatan dari dalam. Artinya untyuk
mendapat kekuatan energi dari dalam tidak perlu kita mengkondisikan diri kita
menjadi sengsara terlebih dahulu.
203Setelah bekerja ,jangan lupa menabung
berapapun yang dapat disihkan untuk saat ini.Milikilah niat untuk
membahagiakan orang lain terutama orang tua yang telah membesarkan
kita.Kebahagiaan orang tua adalah doa yang sangat manjur bagi kelangsungan
kerja maupun usaha kita.Oleh karena itu teruslah bekerja mendapat untung dan
menabung.
204.Dari hasil tabungan jangan takut untuk
berencana menghajikan ke dua orang tua bila Anda muslim dan melanjutkan
studi. Dengan menghajikan orang tua maka keberkahan akan kita peroleh dalam
kehidupan kita .Dengan melanjutkan studi sampai tingkat saarjana Insya Alloh
kemuliaan akan diperoleh di dunia dan akhirat. Semoga cita cita kita semua
untuk ,menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain melalui kegiatan
wirausaha dapat terlaksana. Amin
60. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
61. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
62. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
63. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
64. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
65. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
66. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
67. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
68. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
69. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
70. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
71. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
72. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
73. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
74. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
75. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
76. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
77. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
78. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah (194)
79. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
80. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
81. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
82. Sebutkan unsur manaj
koperasi dan jelaskan (98)
83. Siapakan wirausahawan
koperasi (99-100)
84. Sebutkan ciri-ciri/
watak wirausahawan menurut Meredith (101)
85. Apa maksud
kewirausahaan koperasi menurut Hendar dan Kusnadi. (102)
86. Apa tugas utama
wirausahawan koperasi? (104-107)
87. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
88. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
89. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
90. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
91. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
92. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
93. Bekal apayang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
94. Bagaimana cara kita
mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan menggunakan teori
pegas/kepepet? (189-190)
95. Terangkan cara
mencapai sukses menurut Ainy Fauziah
(194)
96. Apa makna bahwa kita
harus yakin dan berhasil ? (195)
97. Bagai mana pendapat
Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
98. Apa tandanya bhw
seorng wirausahawan memiliki motivasi yang baik? (197)
99. Apa tujuan utama
wirausaha koperasi ? (113)
100.
Sebutkan tugas dan tujuan wirausaha Koperasi .(s.31 dan
32)
101.
Terangkan kronologi perkembangan pengertian
kewirausahaan (117 dan 119)
102.
Bagaimana pendapat Suryana terhadap ilmu kewirausahan
(118)
103.
Sebutkan beberpa istilah wirausaha di beberapa negara.
(120)
104.
Sebutkan tiga kelompok jenis wirausaha (124)
105.
Bagaimana tolok ukurnya bahwa wirausaha itu berhasil ?
(127)
106.
Apa ciri utama wirausahawan menurut Drucker. (130)
107.
Sebutkan sembilan ciri pokok keberhasilan wirausahawan
(131)
108.
Apa maksudnya bahwa wirausahawan yang berhasil juga
disebut pemimpin yang berhasil ? (132).
109.
Bagaimana upaya seorang wiraswastawan agar dapat
berhasil ? (139)
110.
Langkah awal wirausahawan bekerja adalah dengan
melakukan identifikasi pasar apa gunanya? (143)
111.
Sebutkan beberapa cara untuk memulai suatu usaha .
(144)
112.
Apa kekuatan usaha kecil ? (145)
113.
Apa fokus utama /penekanan dalam mengembangkan
kewirausahaan . (146)
114.
Aspek apa saja yang diperlukan dalam manajemen bisnis .
(148)
115.
Kemampuan apa saja yang diperlukan oleh seorang
wirausahawan dalam menghadapi resiko ? (150)
116.
Di samping memiliki kemampuan memimpin seorang wirausahawan juga dituntut untuk
memiliki kemampuan apa lagi ? (152)
117.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan suatu studi
kelayakan yg baik ? (154)
118.
Mengapa seorang sarjana harus memiliki kemampuan untuk
melakukan analisa guna menjadikan hal yang rumit menjadi lebih sederhana?
(157)
119.
Apakah tanpa modal yang relatip banyak suatu kegiatan
wirausaha dapat berjalan ? jelaskan (161)
120.
Apa syarat utama menjadi seorang wirausahawan? (163)
121.
Apa yang menjadi pembeda antara orang yang menjadi
wirausaha maju dan tidak maju? (163)
122.
Apa maksud kewirausahaan dipandang sebagai fungsi?
(169)
123.
Bagaimana caaramrmulai suatu wirausaha? (176)
124.
Sebutkan potensi kekuatan dalam diri manusia dan
jelaskan ..( 177-184)
|
0 komentar:
Post a Comment