MAKALAH PENEMUAN MESIN JAHIT
FARIDA ARIYANI
STIE SEMARANG
ANGKATAN VII
SEMESTER 2
NIM : 12 0201.0245
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kepada
Allah S.W.T yang telah menolong hambanya dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.penulis mengambil judul “
Penemuan Mesin jahit “
Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dan
penulis dapat memperluas pemahaman perkembangan Teknologi dan komunikasi melihat
dari sisi positifnya maupun sisi negatifnya. juga pengetahuan tentang bagaimana
peneman mesin cetak dapat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia. Uraian
dan ulasan yang tersajikan berdasarkan hasil kutipan dari penyusun dan juga
dari berbagai sumber yang ada dari media cetak dan media elektronik mengingat
data-data tersebut yang menjadi pokok bahasan agar tersusunnya sebuah makalah.
Penyusun sangat sadar bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu, penyusun mohon maaf
yang sebesar besarnya atas kekurangan data, informasi dan susunan didalamnnya.
Semoga materi yang penulis sajikan dalam makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. semoga pembaca dapat
mendafatkan manfaat dari makalah ini. Tiada gading yang tak retak dan tiada
karya manusia yang sempurna, pepatah yang berlaku bagi setiap karya manusia.
Pun demikian dengan dengan makalah ini, atas kekurang dan mungkin kekeliruannya
penulis mohon maaf namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan
penulis akan berusaha untuk menyempurnakannya di makalah-makalah salanjutnya.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis perlukan. Akhir kata
terimakasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum. Wr. Wb
Daftar
Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
Sejarah penemuan mesin jahit
Kesimpulan
Asal Usul Sejarah Mesin Jahit
Asal Usul Sejarah jahit-menjahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai
pada awal-awal peadaban manusia.
Bahan jarumnya bermacam-macam.
Ada yang terbuat dari batu, tembaga, tulang ataupun gading. Jarum yang masih
kasar itu digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian.
Sementara benangnya yang digunakan dibuat dari otot hewan.
Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan
menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini.
Asal Usul Sejarah Penemuan MEsin Jahit
Pada tahun 1755, seorang imigran Jerman, Charles Weisenthal, yang tiggal di
Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang khusus dirancangnya untuk sebuah
mesin.
Sayangnya patennya tidak merinci mesin yang menggunakan jarum tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris, Thomas Saint yang juga
mematenkan mesin jahit di tahun 1790.
Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin yang
digunakan pada saat itu, atau hanya sekedar mematenkan agar mendapatkan
royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat.
Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat
membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada.
Selangkah lebih maju dari Weisenthal.
Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems.
Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi
di tahun 1810.
Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi
dengan baik.
Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar.
Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten.
Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan.
Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika.
Mereka berdua membuat mesin jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin
itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada
tahun 1830.
Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum
bordir atau sulam.
Sayangnya, temuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat.
Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen
miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan
mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan sukses ditahun
1834, yang bernama Walter Hunt.
Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa
temuannya akan menimbulkan pengangguran.
Mesin Jahit elias Howe
Puncak penemuan mesin jahit terjadi di Amerika Serikat yang ditemukan oleh
Elias Howe.
Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum
berlubang untuk benang di bagian ujung.
Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di
sisi bawah kain.
Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi.
Lalu kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain.
Kabarnya temuan ini inspirasi dari mimpinya.
Dalam mimpinya, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak dalam
tidurnya.
Bentuk ujung tombak inilah yang dijadikan inspirasi buat menciptakan jarum yang
sudah lama dicarinya.
Perang Pematenan Mesin Jahit
Mesin Jahit Howe
Namun setelah penemuannya, Howe dihadapkan pada masalah dengan mempertahankan
paten dan memasarkan temuannya.
Akhirnya dia berjuang selama sembilan tahun.
Isaac Singer
Perang paten sendiri pecah ketika Isaac Singer menemukan mekanisme naik turun
pada mesin jahit dan Allen Wilson mengembangkan alat kait pemintal berputar.
Mesin jahit belum menjadi barang produksi massal hingga tahun 1850-an.
Mesin Jahit Isaac Singer
Setelah Isaac Singer berhasil membuat mesin jahit dengan jarum jahit yang bisa
digerakkan kayuhan pedal kaki, maka kesuksesan penjualan mesin jahit secara
komersial terbuka.
Sebelumnya, mesin jahit terdahulu menggerakkan jarumnya dari pinggir dan
digerakkan dengan tangan.
Bagaimanapun, mesin Isaac Singer menerapkan mekanisme jalinan dua benang
yang dipatenkan Howe.
Maka Elias Howe menuntut Isaac Singer atas paten yang serupa dan berhasil
memenangkan perkaranya pada tahun 1854.
Sebenarnya Walter Hunt menerapkan jalinan benang dari dua sumber benang dan
jarum berlubang.
Namun pengadilan memutuskan paten jatuh ketangan Howe setelah Hunt membatalkan
patennya.
Jika Hunt tetap mematenkan temuannya, Elias Howe dapat dikalahkan dalam
perkaranya dengan Isaac Singer.
Maka atas kekalahan itu, Isaac Singer harus membayar royalti paten Elias Howe.
Jika saja paten yang dimiliki warga Inggris, John Fisher ditahun 1844 itu tidak
hilang, maka Fischer akan terlibat dalam perang paten mesin jahit.
Pasalnya mesin renda buatannya menerapkan mekanisme yang serupa dengan mesin
Howe maupun Singer.
Keberhasilan dalam mempertahankan hak atas patennya membuat keuntungan
Elias Howe melonjak tajam.
Pendapatan tahunannya yang semula 300 dolar Amerika menjadi lebih dari 200.000
dolar AS per tahun untuk saat itu.
Dalam kurun waktu 14 tahun (1854-1867), Howe mengumpulkan dana hingga 2 juta
dolar AS atas temuannya.
Ia lantas menyisihkan sebagian kekayaannya selama Perang Saudara Amerika bagi
Pasukan Infantri dan sebagian lagi sumbangan atas nama pribadinya
KESIMPULAN
Sangat
jelas bahwa perkembangan pembuatan mesin jahit dari abad ke 14 sampai sekarang
sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa modern ini.Mesin jahit yang
sangatlah penting sebagai alat untuk menjahit pakaian yang berfungsi sebagai
penutup aurot bagi manusia,menutupi anggota tubuhnya,melindungi dari cuaca
panas dan dingin serta juga bermanfaat sebagai identitas seseorang,itulah
busana yang dibuat dari mesin jahit.Tak hanya itu saja mesin jahit juga bisa
digunakan untuk berbagai macam bentuk mainan,ataupun benda-benda lain yang
memang membutuhkan mesin jahit,maka sangatlah jelas apa manfaat dari mesin
jahit saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Poetrachaly.anyart.blogspot.com
·
Sumberdaya.web.id
·
Id.88db.com
MAKALAH PENEMUAN MESIN JAHIT
FARIDA ARIYANI
STIE SEMARANG
ANGKATAN VII
SEMESTER 2
NIM : 12 0201.0245
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kepada
Allah S.W.T yang telah menolong hambanya dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.penulis mengambil judul “
Penemuan Mesin jahit “
Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dan
penulis dapat memperluas pemahaman perkembangan Teknologi dan komunikasi melihat
dari sisi positifnya maupun sisi negatifnya. juga pengetahuan tentang bagaimana
peneman mesin cetak dapat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia. Uraian
dan ulasan yang tersajikan berdasarkan hasil kutipan dari penyusun dan juga
dari berbagai sumber yang ada dari media cetak dan media elektronik mengingat
data-data tersebut yang menjadi pokok bahasan agar tersusunnya sebuah makalah.
Penyusun sangat sadar bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu, penyusun mohon maaf
yang sebesar besarnya atas kekurangan data, informasi dan susunan didalamnnya.
Semoga materi yang penulis sajikan dalam makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. semoga pembaca dapat
mendafatkan manfaat dari makalah ini. Tiada gading yang tak retak dan tiada
karya manusia yang sempurna, pepatah yang berlaku bagi setiap karya manusia.
Pun demikian dengan dengan makalah ini, atas kekurang dan mungkin kekeliruannya
penulis mohon maaf namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan
penulis akan berusaha untuk menyempurnakannya di makalah-makalah salanjutnya.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis perlukan. Akhir kata
terimakasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum. Wr. Wb
Daftar
Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
Sejarah penemuan mesin jahit
Kesimpulan
Asal Usul Sejarah Mesin Jahit
Asal Usul Sejarah jahit-menjahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai
pada awal-awal peadaban manusia.
Bahan jarumnya bermacam-macam.
Ada yang terbuat dari batu, tembaga, tulang ataupun gading. Jarum yang masih
kasar itu digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian.
Sementara benangnya yang digunakan dibuat dari otot hewan.
Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan
menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini.
Asal Usul Sejarah Penemuan MEsin Jahit
Pada tahun 1755, seorang imigran Jerman, Charles Weisenthal, yang tiggal di
Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang khusus dirancangnya untuk sebuah
mesin.
Sayangnya patennya tidak merinci mesin yang menggunakan jarum tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris, Thomas Saint yang juga
mematenkan mesin jahit di tahun 1790.
Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin yang
digunakan pada saat itu, atau hanya sekedar mematenkan agar mendapatkan
royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat.
Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat
membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada.
Selangkah lebih maju dari Weisenthal.
Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems.
Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi
di tahun 1810.
Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi
dengan baik.
Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar.
Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten.
Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan.
Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika.
Mereka berdua membuat mesin jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin
itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada
tahun 1830.
Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum
bordir atau sulam.
Sayangnya, temuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat.
Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen
miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan
mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan sukses ditahun
1834, yang bernama Walter Hunt.
Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa
temuannya akan menimbulkan pengangguran.
Mesin Jahit elias Howe
Puncak penemuan mesin jahit terjadi di Amerika Serikat yang ditemukan oleh
Elias Howe.
Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum
berlubang untuk benang di bagian ujung.
Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di
sisi bawah kain.
Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi.
Lalu kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain.
Kabarnya temuan ini inspirasi dari mimpinya.
Dalam mimpinya, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak dalam
tidurnya.
Bentuk ujung tombak inilah yang dijadikan inspirasi buat menciptakan jarum yang
sudah lama dicarinya.
Perang Pematenan Mesin Jahit
Mesin Jahit Howe
Namun setelah penemuannya, Howe dihadapkan pada masalah dengan mempertahankan
paten dan memasarkan temuannya.
Akhirnya dia berjuang selama sembilan tahun.
Isaac Singer
Perang paten sendiri pecah ketika Isaac Singer menemukan mekanisme naik turun
pada mesin jahit dan Allen Wilson mengembangkan alat kait pemintal berputar.
Mesin jahit belum menjadi barang produksi massal hingga tahun 1850-an.
Mesin Jahit Isaac Singer
Setelah Isaac Singer berhasil membuat mesin jahit dengan jarum jahit yang bisa
digerakkan kayuhan pedal kaki, maka kesuksesan penjualan mesin jahit secara
komersial terbuka.
Sebelumnya, mesin jahit terdahulu menggerakkan jarumnya dari pinggir dan
digerakkan dengan tangan.
Bagaimanapun, mesin Isaac Singer menerapkan mekanisme jalinan dua benang
yang dipatenkan Howe.
Maka Elias Howe menuntut Isaac Singer atas paten yang serupa dan berhasil
memenangkan perkaranya pada tahun 1854.
Sebenarnya Walter Hunt menerapkan jalinan benang dari dua sumber benang dan
jarum berlubang.
Namun pengadilan memutuskan paten jatuh ketangan Howe setelah Hunt membatalkan
patennya.
Jika Hunt tetap mematenkan temuannya, Elias Howe dapat dikalahkan dalam
perkaranya dengan Isaac Singer.
Maka atas kekalahan itu, Isaac Singer harus membayar royalti paten Elias Howe.
Jika saja paten yang dimiliki warga Inggris, John Fisher ditahun 1844 itu tidak
hilang, maka Fischer akan terlibat dalam perang paten mesin jahit.
Pasalnya mesin renda buatannya menerapkan mekanisme yang serupa dengan mesin
Howe maupun Singer.
Keberhasilan dalam mempertahankan hak atas patennya membuat keuntungan
Elias Howe melonjak tajam.
Pendapatan tahunannya yang semula 300 dolar Amerika menjadi lebih dari 200.000
dolar AS per tahun untuk saat itu.
Dalam kurun waktu 14 tahun (1854-1867), Howe mengumpulkan dana hingga 2 juta
dolar AS atas temuannya.
Ia lantas menyisihkan sebagian kekayaannya selama Perang Saudara Amerika bagi
Pasukan Infantri dan sebagian lagi sumbangan atas nama pribadinya
KESIMPULAN
Sangat
jelas bahwa perkembangan pembuatan mesin jahit dari abad ke 14 sampai sekarang
sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa modern ini.Mesin jahit yang
sangatlah penting sebagai alat untuk menjahit pakaian yang berfungsi sebagai
penutup aurot bagi manusia,menutupi anggota tubuhnya,melindungi dari cuaca
panas dan dingin serta juga bermanfaat sebagai identitas seseorang,itulah
busana yang dibuat dari mesin jahit.Tak hanya itu saja mesin jahit juga bisa
digunakan untuk berbagai macam bentuk mainan,ataupun benda-benda lain yang
memang membutuhkan mesin jahit,maka sangatlah jelas apa manfaat dari mesin
jahit saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Poetrachaly.anyart.blogspot.com
·
Sumberdaya.web.id
·
Id.88db.com