PROPOSAL
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
(
PTK )
PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENGHAFAL KATA KERJA TIDAK BERATURAN
BAHASA INGGRIS DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU HAFALAN MELALUI TEKNIK JIGSAW
BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4
KENDAL
Disusun oleh :
HERO SULTONI
COMARA
|
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
I. JUDUL
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KATA KERJA TIDAK
BERATURAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HAFALAN MELALUI TEKNIK JIGSAW
BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4 KENDAL
II. PENDAHULUAN
Kata kerja dalam sebuah kalimat adalah bagian yang
cukup penting. Dalam sebuah kalimat, umumnya kata kerja berfungsi sebagai predikat. Dengan adanya
predikat itu ,maka kumpulan kata bisa menjadi kalimat. Dengan adanya predikat
itu pulalah sebuah kalimat menjadi bermakna dan dapat memiliki fungsi.
Kalimat menjadi bermakna karena arah tujuannya
jelas dan bisa dipahami oleh para pemakaianya. Dengan adanya predikat dalam
sebuah kalimat, maka kalimat akan menjadi
memiliki fungsi artinya kalimat yang disusun dapat memudahkan dalam
berkomunikasi dan bermanfaat bagi para penuturnya.
Dalam Bahasa Inggris kita pahami bahwa kata kerja
ada dua jenis yakni kata kerja beraturan dan kata kerja tidak beraturan.
Untuk kata kerja beraturan, para siswa mudah menghafalnya karena tinggal
menambahkan ed pada kata dasarnya
untuk bentuk ke lampau (past) dan
bentuk telah (perfect). Sedangkan
untuk kata kerja tifak beraturan, maka rumusan tersebut di atas tidak dapat
digunakan karena formulasinya tidak beraturan .Jadi untuk dapat menguasainya
harus dihafalkan.
Inilah tantangan
dan menjadi permasalahan bagi para siswa ketika mereka harus menguasai
, memahami dan hafal kata kerja tidak beraturan tersebut. Untuk itu
diperlukan metode agar para siswa dengan senang hati menghafal dan ada
kemajuan yang cukup signifikan dalam meningkatkanj kosa kata Bahasa Inggris.
III. PERUMUSAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah dengan menggunakan kartu hafalan melalui tehnik
jigsaw dapat
meningkatkan kemampuan dalam menghafalkan kata kerja
tidak beraturan bagi
siswa Kelas XII
Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK
N) 4 Kendal ?
2. Pemecahan Masalah
a.
Hakikat
Belajar
1)
Arti Belajar
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka bahwa belajar adalah sesuatu yang
disengaja oleh seseorang dan menghasilkan perubahan pada diri seseorang,
perubahan tersebut mencakup perubahan sikap,
tingkah laku, kemampuan berfikir dan ketrampilan. Untuk mencapai
tujuan belajar yang maksimal maka seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya
menggunakan metode atau cara-cara yang beragam dengan mempertimbangkan Bahan ajar , peserta didik , dan metode pembelajaran.
2) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar.
Agar proses pembelajaran dapat efektif
maka guru perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Sukamto faktor-faktor
yang mempengaruhi proses belajar adalah : (1) kemampuan siswa (2) motivasi, (3) perhatian, (4) persepsi,
pemrosesan informasi mencakup (5) ingatan,
(6) lupa, (7) retensi, dan (8) transfer. Sedangkan faktor-faktor dari
luar siswa adalah (9) kondisi belajar, (10) tujuan belajar, dan (11)
pemberian umpan balik. ( Tuti S.1997.38 )
Dari
beberapa faktor yang mempengaruhi tentang proses belajar tersebut seorang guru/ pendidik hendaknya selalu
mempersiapkan diri yang sebaik-baiknya
sebelum mengajar sehingga peserta
didik dapat memperoleh hasil belajar dengan baik,
sebaliknya guru dapat memperoeh pengalaman dari hasil
belajar para santrinya. Berkaitan dengan proses pembelajaran banyak koponen
yang berpengaruh di dalamnya, misalnya
kompetensi yang akan dicapai, siswa, dan
guru.
Selain beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, dalam
belajar juga mempertimbengkan faktor materi yang dipelajari, dan mempertimbangkan kondisi pelajar (siswa), antara laian gaya
belajar siswa. Menurut Michael dalam bukunya Righting the Education Conveyor Belt mengajarkan bahwa ada orang yang belajar cukup efektif dengan gaya visual yaitu
seorang belajar lebih efektif jika ditunjukkan gambar atau peraga yang
lain, gaya auditorial yaitu seorang belajar lebih
efektif jika dengan mendengar dan kinestetik yaitu
hasil belajar dari seorang lebih efektif jika dengan melakukan/ mengerjakan.
b.
Aktivitas
menghafal kata kerja tidak
beraturan dalam Bahasa Inggris menggunakan kartu hafalan
Aktivitas menghafal kata kerja tidak beraturan
dalam pembelajaran Bahasa Inggris merupakan keaktivan individu dalam interaksi selama proses
belajar. Interaksi yang dimaksudkan adalah interaksi antara siswa dengan
siswa dalam satu kelompok, siswa dengan siswa di luar kelompok, siswa
dengan guru, dan interaksi antar
kelompok dengan kelompok dalam
sebuah kelas.
Kemampuan siswa dalam
malaksanakan aktivitas tersebut dapat ditunjukkan dengan kemampuan siswa
secara individual melalui kegiatan yang meliputi antara lain :
1)
Kemauan
siswa atau kelompok dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kepada
siswa secara perorangan maupun kelompok.
2)
Kemampuan siswa atau kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa secara perorangan
maupun kelompok.
3)
Keberanian
siswa maupun kelompok untuk menyampaikan pertanyaan kepada guru maupun
kelompok lain dalam diskusi.
4)
Kemampuan
siswa maupun kelompok untuk memberikan pertanyaan ataupun soal kepada siswa
lain meupun kelompok.
Untuk dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan
terutama dalam menghafalkan kata kerja tidak beraturan dalam Bahasa Inggris sehingga semua siswa dapat
terlibat dalam proses pembelajaran diperlukan suatu model yang dapat menarik
siswa dan terciptanya suasana yang menimbulkan motivasi belajar siswa antara lain dengan menggjunakan kartu hafalan . Guru dalam hal ini harus mampu
bereperan sebagi fasilitator, dinamisator, serta pengatur kegiatan
pembelajaran yang baik.
Pada pedoman khusus
pengembangan silabus berbasis kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris ada 3
hal yang dipertimbangkan, yaitu ; perkembangan aspek kognitif, hirarki aspek afektif dan perkembangan aspek psikomotorik.
Perkembangan aspek Kognitif
menurut Ebbut dan strakker (1995 : 60-75) dalam Dirjen Dikdasmen (2004 : 4-6)
bahwa potensi siwa dapat dikembangkan secara optimal , dengan berasumsi
tentang subyek didik sebagai berikut :
1)
Murid akan mempelajari Bahasa Inggris
jika mempunyai motivasi. Usaha guru untuk mewujudkan ini adalah ;
menyediakan kegiatan yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa,
membangun pengertian melalui apa yang ia ketahui, menciptakan suasana kelas
yang mendukung Kegiataan Belajar Mengajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan
kegiatan yang menantang dan memberikan harapan keberhsilan serta menghargai
setiap pencapaian siswa.
2)
Murid
mempelajari Bahasa Inggris dengan caranya sendiri. Implementasinya adalah
siswa belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda-beda, tiap siswa memiliki pengalaman tersendiri yang terhubung dengan pengalaman di waktu
lampau, tiap siswa memiliki latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda.
Dalam hal ini langkah guru adalah : mengetahui kelebihan dan
kekurangan siswa, merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa, membangun pengetahuan dan ketrampilan siswa baik yang diperoleh di
rumah maupun di sekolah, dan menggunakan catatan kemajuan siswa.
3)
Murid
mempelajari Bahasa Inggris baik secara mandiri maupun melalui kerja sama
dengan kelompok. Implikasinya adalah ; guru
memberikan kesempatan bekerja sama, berkelompok, belajar secara klasikal dan
saling bertukar gagasan, memberi kegiatan siswa secara mandiri, melibatkan siswa dalam mengambil
keputusan tentang kegiatan yang akan dilakukan, mengajarkan bagaimana belajar
Bahasa Inggris.
4)
Murid
memerlukan konteks dan situasi yang berbeda beda dalam mempelajari Bahasa
Inggris. Implikasinya adalah ; guru menyiapkan alat peraga, memberikan
kesempatan belajar di berbagai tempat dan keadaan, memberikan kesempatan
menggunakan Bahasa Inggris untuk berbagai keperluan,.
(Dirjen Dikdasmen. 2004 :
4-6).
Hal lain yang dikuasai guru untuk
menciptakan belajar yang menyenangkan maka guru hendaknya mampu memilih dan
menentukan metode, strategi maupun pendekatan dalam pembelajaran, ada hal
penting yang harus dipertimbangkan yaitu karakteristik peserta didik (siswa)
dan karekteristik mata pelejaran yang akan dipelajari. Berkaitan dengan faham
kontruktivisme, peran guru sebagai mediator dan fasilitator dalam
pembelajaran mempunyai tugas antara lain : (1) menyediakan pengalaman belajar
yang memungkinkan siswa ikut bertanggung jawab dalam membuat design, proses
dan penelitian, (2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang
merangsang keingintahuan siswa, membantu siswa, untuk mengekspresikan gagasan
dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya. Memberi kesempatan dan pengalaman yang
mendukung belajar siswa, (3) Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah
pemikiran siswa terarah atau tidak. Atau secara garis besar yang harus
diperbuat guru dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran adalah melaksanakan persiapan mengajar, melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik.
Persiapan mengajar meliputi
: (1) Mempersiapkan bahan ajar, (2) Mempersiapkan alat peraga / praktikum
yang digunakan, (3) Mempersiapkan pertanyaan dan arahan yang merangsang siswa
belajar aktif, (4) Mempelajarai keadaan siswa, mengerti kelebihan dan
kelemahannya, (5) Mempelajari kemampuan awal siswa.
c.
Penilaian Kemampuan Menghafalkan Kata Kerja Tidak Beraturan
dalam Bahasa Inggris
Kemampuan menghafalkan kata kerja
tidak beraturan dalam Bahasa Inggris merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Penilaian keberhasilan
pembelajran sorang siswa banyak dilakukan dengan menggunakan instrumen test.
Melalui test atau menjawab soal banyak kegunaan baik bagi siswa, sekolah ataupun bagi guru itu sendiri,
kegunaan itu antara lain bagi siswa untuk : (1) Mengetahui apakah ia sudah
menguasai bahan yang disajikan oleh guru, (2) Mengetahui bagian mana yang
belum dikuasainya sehingga ia berusaha untuk mempelajarinya lagi sebagai upaya
perbaikan, (3) Penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi dan
menjadi dorongan untuk belajar lagi, (4) Mendiagnosis kondisi siswa.
d.
Model
Pembelajaran dengan Model Kooperatip Metode Jigsaw
Menurut Lie (2003:
12) Pembelajaran Kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Di pihak lain menurut Slavin (dalam
Solihatin, 2007: 5), pembelajaran kooperatif atau Cooperative
learning
adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolabo-ratif yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan
struktur ke-lompok yang bersifat heterogen.
Banyak terdapat pendekatan kooperatif yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang
terdiri dari emapat siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda dan ada yang
menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda. Setiap anggota dalam menyelesaikan tugas kelompok
saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.
Selama mencari ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu
teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan (Salvin, 1995:6).
Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif mempunyai
tanggung jawab individu maupun kelompok terhadap tugas-tugas. Apabila
dibandingkan dengan pembelajaran individual, pembelajaran kooperatif lebih
dapat mencapai kesuksesan akademik dan social siswa.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran
teman sebaya dimana siswa bekarja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang
memiliki latar belakang kemampuan yang berbeda. Belajar dalam kelompok kecil
mendorong terciptanya suatu kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan
komunikasi, interaksi edukatif dua arah dan banyak arah sehingga siswa yang
belajar diperkirakan siswa yang belajar tersebut secara mental dan emosional
lebih terlihat.
Agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam
kelompoknya perlu diajarkan keterampilan-ketarampilan kooperatif pada peserta
didik. Keterampilan-ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Berada dalam tugas.
Siswa tetap berada dalam kerja kelompok, meneruskan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan melatih keterampilan ini siswa
akan menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat dengan karakteristik yang
lebih baik.
2)
Mengambil giliran dan berbagi tugas.
Siswa bersedia menerima tugas dan membantu
menyelesaikan tugas sehingga kegiatan akan terselesaikan pada waktunya.
3)
Mendorong partisipasi
Memotivasi teman sekelompok untuk memberikan
kontribusi tugas kelompok.
4)
Mendengarkan dengan aktif
Memperhatikan informasi yang disampaikan teman dan
menghargai pendapat teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara
akan merasa senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga.
5)
Bertanya
Siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih
lanjut dari teman sekelompok. Apabila teman sekelompok itu tidak tahu
jawabannya, baru menanyakan pada guru. Hal ini penting karena siswa yang
pasif dapat didorong untuk ikut aktif.
Dalam
teknik kooperatip learning yang diantaranya menggunakan teknik jigsaw, akan
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Melalui teknik pembelajaran dengan metode
tersebut siswa
diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi
pengulangan dan penguatan terhadap meteri yang diberikan.
IV. TUJUAN PENELITIAN
1.
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian
secara umum adalah untuk :
a.
Untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII
Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012 / 2013.
b.
Untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012 / 2013
c. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris.
2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah :
a.
Untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII
Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012 / 2013.
b.
Untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada
Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
c.
Untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
V .MANFAAT
PENELITIAN
Adapun manfaat dari hasil
penelitian ini antara lain :
1. Manfaat Teoritik.
a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menghafalkan kosa kata Bahasa Inggris.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran di kelas .
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi
siswa
1) Dapat meningkatkan aktifitas dalam
bertanya kepada guru dalam pembelajaan Bahasa Inggris
2) Dapat meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris .
b.
Bagi
guru,
1)
Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada
Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
2)
Meningkatnya hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendaltahun
pelajaran 2012/2013.
3)
Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar mata pelajaran
Bahasa Inggris bagi siswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
c.
Bagi
Kepala Sekolah dapat digunakan sebagai bahan referensi guru dalam
meningkatkan pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris.
d. Sedangkan bagi peneliti dapat menambah
wawasan dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Inggris.
VI. KAJIAN PUSTAKA
1. Kemampuan
Menurut Morgan dan
kawan-kawan dalam buku Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran oleh Toeti
Sukamto dan Udin Saripudin Winataputra antara lain disampaikan bahwa kemamampuan/ ketrampilan seseorang dapat
diperoleh dengan cara belajar .(Toeti Sukamto dan
Udin.1997.9).
Menurut Suryadi Suryabrata didapatkan hal-hal pokok sebagai berikut ;
a)
bahwa melalui kemampuan dan ketrampilan yang dimilki membawa perubahan ( dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial )
b)
bahwa perubahan itu pada
pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru (dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit )
c) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha
(dengan sengaja) (Suryadi Suryabrata,1990.249)
2. Kartu Hafalan
Secara fisik kartu hafalan adalah sebuah kartu
yang ukurannya sekitar 6 x 8,5 cm (sebesar kartu remi) dengan ketebalan 1 mm.
Pada permukaan kartu ditempel/ dicetak lima buah kata kerja tidak beraturan
secara abjatis terdiri dari bentuk pertama, bentuk ke dua (past) dan bentuk ke tiga (perfect) serta artinya. Tiap lajur
(satu kata kerja) secara acak ada yang dikosongkan/ diberi titik-titik. Ada
yang dikosongkan pada kata kerja bentuk pertama (kata kerja dasar), bentuk
lampau , bentuk perfect majupun artinya.
Jumlah dari kartu hafalan adalah sebanyak 42 kartu dengan perhitungan banyaknya kata
kerja tidak beraturan kurang lebih 210 buah dibagi 5 per kartu.
3.Jigsaw.
Menurut Wood (p. 17) yang dikutip oleh tim
Sertifikasi Guru Rayon XII Universitas Negeri Semarang 20011 dalam buku
Sertifikasi Guru Bahasa Inggris (SMA/MA//SMK) halaman 16 disebutkan : Jigsaw-
Groups with the studentas are set up. Each group member is assigned some
unique material to learn and then to teach to his group member, To help to the
learning students across the class working in the same sub-section get together to decide what is important and how to teach it . After practice in the
‘expert’ group the original groups reform and students teach each other
(Wood,p 17).
Dari kutipan di atas secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran menghafalkan kata kerja tidak
beraturan dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan metode jigsaw kelas dapat
dibagi dalam beberapa group (4-6 siswa). Tiap anggota kelompok diberikan
materi yang unik dan menarik untuk dipelajari. Untuk membantu pemahaman
materi yang telah diterima oleh masing- masing anggota groumaka anggota
tersebut bergabung dengan anggota dari kelompok lain yang sejenis materinya
yang biasa didebut kelompok ahli. Setelah diperoleh pemahaman yang lebih baik
maka anggota group tadi kembali ke group semula untuk mengajar atau memberi
pemahaman kepada anggota lain tentang materinya. Demikian secara bergantian
sehingga semua anggota kelompok memberi masukan kepada yang lain.
VII. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.
Subjek, tempat dan waktu penelitian
a.
Subyek
Penelitian
Subyek
dalam peniltian ini adalah siswa Kelas
XII Jurusan RPL (Teknik Kendaraan Ringan ) SMK N 4 Kendal jumlah siswa 111 orang terbagi
dalam kelas.
Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut dimana siswa Kelas XII sebentar lagi akan menempuh Ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga mereka
ada kesungguhan dalam belajar.
b. Tempat
Penelitian
Dalam
penilitian ini penulis mengambil lokasi di SMK N 4 Kendal , penulis mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan bahwa
siswa kelas XII SMK N 4 Kendal khususnya jurusan RPL memiliki kekhasan di
samping itu penulis sendiri bekerja pada sekolah
tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan
subyek penelitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
c. Waktu
Penelitian
Penelitian akan dilakukan dalam bulan Pebruari
mulai tanggal 4 Pebruari 2013 sampai dengan kurun waktu penelitian kurang lebih selama 3 minggu pada semester genap Tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan waktu tersebut dengan pertimbangan
bahwa saat itu dilaksanakan persiapan menghadapi ujian sekolah dan ujian
nasional sehingga motivasi siswa dalam belajar lebih besar. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada
bulan Pebruari, mulai dari siklus I dan Siklus II.
2. Skenario Penelitian
a.
Perencanaan
Siklus I
a.
Kelas dibagi
menjadi beberapa kelompok masing masing 5- 6 siswa. Tiap siswa dalam elompok
diberi sebutan sementara berdasarkan nomor urut sesuai kesepakatan (diberi
nomor 1-6).
b.
Kartu
dikocok dan tiap siswa diperintahkan untuk memilih kartu hafalan dalam
keadaan tertelungkup. Tiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk berdiskusi
mengisi titik-titik dalam kartu hafalan.
c.
Guru
mencatat banyaknya kata kerja yang bisa diselesaikan dengan benar pada tiap
kelompok.
d.
Masing
masing siswa yang memiliki nomor sebutan sama diperintahkan untuk bergabung
dalam kelompok yang baru (Kelompok
ahli).
e.
Pada semua
Kelompok ahli diberi waktu 10 menit untuk berdiskusi menyelesaikan isian
kartu hafalan (tidak boleh menggunakan
kamus).
f.
Para siswa
diperintahkan untuk kembali ke kelompok awal dan menyampaikan kepada siswa
dalam kelompoknya. Waktu yang diberikan adalah 10 menit.
g.
Guru
mempersilakan semua kelompok untuk menulis hasil diskusinya di papan tulis .
h.
Kelas
mengevaluasi hasil diskusi dan guru menentukan yang benar dan yang salah
kemudian dihitung hasilnya. Kelompok yang paling banyak menjawab dengan benar
adalah pemenangnya.
Siklus II
a.
Siswa
diminta menyebut nomor 1-6 . Guru memerintahkan siswa yang menyebut nomor
yang sama supaya membentuk satu kelompok.
b.
Kartu dikocok dan tiap siswa diperintahkan
untuk memilih kartu hafalan dalam keadaan tertelungkup. Tiap kelompok diberi
waktu 10 menit untuk berdiskusi mengisi titik-titik dalam kartu hafalan.
c.
Guru
mencatat banyaknya kata kerja yang bisa diselesaikan dengan benar pada tiap
kelompok.
d.
Masing
masing siswa yang memiliki nomor sebutan sama diperintahkan untuk bergabung
dalam kelompok yang baru (Kelompok
ahli).
e.
Pada semua
Kelompok ahli diberi waktu 10 menit untuk berdiskusi menyelesaikan isian
kartu hafalan ( boleh menggunakan
kamus).
f.
Para siswa
diperintahkan untuk kembali ke kelompok awal dan menyampaikan kepada siswa
dalam kelompoknya. Waktu yang diberikan adalah 10 menit.
g.
Guru
mempersilakan semua kelompok untuk menulis hasil diskusinya di papan tulis .
h.
Kelas
mengevaluasi hasil diskusi dan guru menentukan yang benar dan yang salah
kemudian dihitung hasilnya. Kelompok yang paling banyak menjawab dengan benar
adalah pemenangnya.
Perencanaan pada siklus II adalah sama dengan
pada siklus I bedanya adalah pada siklus I pemilihan anggota kelompok
berdasarkan tempat duduk awalnya dan
pada siklus ke II dengan cara undian menyebut nomor. Selanjutnya pada siklus
I siswa tidak diperkenanklan membuka kamus , sedanhkan pada siklus II siswa
diperbolehkan membuka kamus.
3.Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup:
4. Kriteria Keberhasilan.
a. Meningkatnya prestasi belajar siswa/ nilai akademis
b. Meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran.
c. Meningkatnya prestasi sekolah dalam Ujian
Nasional.
VIII. JADWAL PENELITIAN
Penelitian
ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2011/2012 mengacu pada kalender
akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK):
|
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 KENDAL
Alamat
: Jl. Soekarno – Hatta Brangsong Kendal 51371
Telp.
(0294) 5790761 Fax. (0294) 3687377
e-mail:smkn4_kendal@yahoo.co.id
|
NAMA
|
:
|
HERO SULTONI COMARA, S.Pd, MM
|
NIP
|
:
|
196112251985091003
|
JABATAN
|
;
|
Guru SMK N 4 Kendal
|
WAKTU
|
:
|
24 Januari – 31 Mei 2012
|
LOKASI
|
:
|
Kelas XII RPL 1-3 SMK N 4 Kendal
|
KETERANGAN
|
:
|
Judul PTK : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
BAHASA INGGRIS SIMULASI UJIAN NASIONAL 2012 MELALUI TEKNIK JIGSAW BAGI SISWA
KELAS XII RPL SMKN 4 KENDAL
|
Kendal, 24 Januari 2012
KEPALA SMK N 4 KENDAL
DRS.SUROYO
NIP.196203101987031013
|
JUDUL
|
:
|
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KATA KERJA
TIDAK BERATURAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HAFALAN MELALUI
TEKNIK JIGSAW BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4
KENDAL
|
SIKLUS KE
|
:
|
|
KELAS
|
;
|
|
KELOMPOK
|
;
|
A, B ,C ,D ,E ,F ,G (LINGKARI YANG SESUAI)
|
KETUA KEL
|
:
|
|
SEKRETARIS KEL
|
:
|
|
ANGGOTA KEL
|
:
|
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
JAWABAN
|
:
|
Kartu no;
|
1
|
11
|
21
|
31
|
41
|
|||||
2
|
12
|
22
|
32
|
42
|
|||||
3
|
13
|
23
|
33
|
43
|
|||||
4
|
14
|
24
|
34
|
44
|
|||||
5
|
15
|
25
|
35
|
45
|
|||||
6
|
16
|
26
|
36
|
46
|
|||||
7
|
17
|
27
|
37
|
47
|
|||||
8
|
18
|
28
|
38
|
48
|
|||||
9
|
19
|
29
|
39
|
49
|
|||||
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
KETUA KELOMPOK
(.............................................)
|
BRANGSONG,......................................
SEKRETARIS KEL
(..................................................)
|
NO
|
ITEM
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
1
|
ISIAN SELESAI
|
34
|
21
|
46
|
40
|
30
|
21
|
2
|
HAFALAN
|
30
|
20
|
50
|
50
|
40
|
20
|
JUML
|
64
|
41
|
96
|
90
|
70
|
41
|
NO
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
1
|
KET : ZULVA AMALIA
|
KET ; TIARA NUR R
|
KET : TRI YUNI S
|
KET : WAHYU N
|
KET : PUTRI SRI LESTARI
|
KET : YOGA
|
2
|
SEKRET: SRI WIDARTI
|
SEKRET : SITI ROMDONAH
|
SEKRET : PUJI LESTIYANI
|
SEKRET: ROHMIZUL
|
SEKRET: ZUKHROTUN W
|
SEKT: FAIYAH
|
3
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG:
|
ANGG:
|
4
|
SITI MUSRIAH
|
SITI FATIMAH
|
R RAHMAD
|
USWATUN
|
RAKHMAD F
|
UTAMI W
|
5
|
RESTU P
|
ROCHMAD ARIFUDIN
|
RIFATUL U
|
YUNI
|
RIZKI FAJAR
|
SRI LESTARI
|
6
|
SEPTA BAGUS
|
ROKHANAWATI
|
TAQORI
|
SILVIA
|
SYIFA F
|
REZA F
|
7
|
ZAKIYATUL R
|
SITI AINUR
|
ZUHROTUN
|
NO
|
ITEM
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
1
|
ISIAN SELESAI
|
53
|
51
|
40
|
50
|
50
|
38
|
2
|
HAFALAN
|
20
|
40
|
40
|
50
|
40
|
40
|
JUM
|
73
|
91
|
80
|
100
|
90
|
78
|
NO
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
1
|
KET : ZULVA AMALIA
|
KET ; TIARA NUR R
|
KET : TRI YUNI S
|
KET : WAHYU N
|
KET : PUTRI SRI LESTARI
|
KET : YOGA
|
2
|
SEKRET: SRI WIDARTI
|
SEKRET : SITI ROMDONAH
|
SEKRET : PUJI LESTIYANI
|
SEKRET: ROHMIZUL
|
SEKRET: ZUKHROTUN W
|
SEKT: FAIYAH
|
3
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG
|
ANGG:
|
ANGG:
|
4
|
SITI MUSRIAH
|
SITI FATIMAH
|
R RAHMAD
|
USWATUN
|
RAKHMAD F
|
UTAMI W
|
5
|
RESTU P
|
ROCHMAD ARIFUDIN
|
RIFATUL U
|
YUNI
|
RIZKI FAJAR
|
SRI LESTARI
|
6
|
SEPTA BAGUS
|
ROKHANAWATI
|
TAQORI
|
SILVIA
|
SYIFA F
|
REZA F
|
7
|
ZAKIYATUL R
|
SITI AINUR
|
ZUHROTUN
|
|||
5 siswa
|
6 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
ITEM
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
NILAI
|
64
|
41
|
96
|
90
|
70
|
41
|
SISWA
|
5 siswa
|
6 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
RATA
|
12,8
|
6,8
|
16
|
18
|
11,6
|
8,2
|
ITEM
|
KEL 1
|
KEL 2
|
KEL 3
|
KEL 4
|
KEL 5
|
KEL 6
|
NILAI
|
73
|
91
|
80
|
100
|
90
|
78
|
SISWA
|
5 siswa
|
6 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
6 siswa
|
5 siswa
|
RATA
|
14,6
|
15,1
|
13,3
|
20
|
15
|
15,6
|
Kendal , 13 Pebruari 2013
Yang melaksanakan penelitian
HERO SULTONI COMARA,SPd,MM
|
LAPORAN
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
JUDUL
:
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KATA
KERJA TIDAK BERATURAN BAHASA
INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU
HAFALAN MELALUI TEKNIK
JIGSAW BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4 KENDAL.
Oleh:
HERO SULTONI COMARA, SPd,MM
SMK
NEGERI 4 KENDAL
Alamat
: Jl. Soekarno – Hatta Brangsong Kendal 51371
Telp.
(0294) 5790761 Fax. (0294) 3687377 e-mail:smkn4_kendal@yahoo.co.id
2012/2013
|