ADA IKLAN -TONI COMARA - Assalamualaikum warokhmatullohi wabarokatuh Bismillahirrokhmanirrokhim semoga berkah dan bermanfaat. wassalamualaikum. JEMPO www. comra61@gmail.com ada iklan https://babat8penyakitmematikan.blogspot.com/

Tuesday, 6 August 2013

SEKILAS KURIKULUM 2013


v  LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM 2013
-PENDIDIKAN BERAKAR PADA BUDAYA BANGSA, KEHIDUPAN MASA KINI DAN MEMBANGUN LANDASAN  KEHIDUPAN MASA DEPAN.
-PENDIDIKAN ADALAH PROSES PEWARISAN  DAN PENGEMBANG BUDAYA .    
-PENDIDIKAN MEMBERIKAN DASAR BAGI UNTUK PESERTA DIDIK BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MASA KINI.
-PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKI PESERTA DIDIK
-PENDIDIKAN ADALAH PROSES PENGEMBANGAN JATIDIRI PESERTA DIDIK.
-PENDIDIKAN MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI SUBJEK YANG BELAJAR
    (EKLEKTIK ANTARA PERENIALISME, ESENSIALISME, HUMANISME, PROGRESIVISME, REKONSTRUKSI SOSIAL
v  Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa
No
Kurikulum .... – 1994
Kurikulum 2004 – 2006
Kurikulum 2013
1
Basis materi
Basis produk
Basis praksis
2
Fokus pada ranah pengetahuan
Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu
Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi
2
Produk dan proses ditentukan dari materi
Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah
Materi dan proses diturunkan dari produk
2
Penekanan pada rencana
Penekanan pada hasil
Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil
3
Keseragaman materi
Keseragaman hasil
Keseragaman materi, proses dan hasil

No
Kurikulum .... – 1994
Kurikulum 2004 – 2006
Kurikulum 2013
1
Basis materi
Basis produk
Basis praksis
2
Fokus pada ranah pengetahuan
Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu
Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi
2
Produk dan proses ditentukan dari materi
Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah
Materi dan proses diturunkan dari produk
2
Penekanan pada rencana
Penekanan pada hasil
Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil
3
Keseragaman materi
Keseragaman hasil
Keseragaman materi, proses dan hasil
4
Pemantauan pelaksanaan silabus dan RPP standar
Penilaian hasil yang sangat ketat (harusnya), mis. UN
Penilaian proses dan hasil secara utuh
5
Menggunakan materi sebagai konteks
Menggunakan materi sebagai konteks
Menggunakan tema populer sebagai konteks

v  Arah Pengembangan: Penguatan
Proses
Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
v  Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
6
Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi
Kurikulum adalah turunan dari SKL, SI, Proses, Penilaian


KTSP 2006
Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

v  Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Elemen
Ukuran Tata kelola
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan
Hampir mutlak
Terbatas
Kompetensi
Harus tinggi
Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku
Beban
Berat
Ringan
Efektivitas  waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit
Besar
Kecil
Variasi materi dan proses
Tinggi
Rendah
Variasi harga/beban siswa
Tinggi
Rendah
Siswa
Hasil pembelajaran
Tergantung sepenuhnya pada guru
Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan
Banyak
Sedikit
Besar Penyimpangan
Tinggi
Rendah
Pengawasan
Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah

Proses
Peran
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Penyusunan Silabus
Guru
Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Pemerintah
Hanya sampai SK-KD
Mutlak
Pemerintah Daerah
Supervisi penyusunan
Supervisi pelaksanaan
Penyediaan Buku
Penerbit
Kuat
Lemah
Guru
Hampir mutlak
Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah
Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Guru
Hampir mutlak
Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah
Supervisi penyusunan dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
Pelaksanaan Pembelajaran
Guru
Mutlak
Hampir mutlak
Pemerintah Daerah
Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan Mutu
Pemerintah
Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama

1.Esensi Pendekatan Ilmiah
  • Pembelajaran merupakan proses Ilmiah
  • Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
  • Penalaran dalam Pendekatan ilmiah
    • Penalaran Induktif
    • Penalaran deduktif
2. Penalaran Induktif dan Deduktif
  • Penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan
  • Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas
  • Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik
  • Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum
3. Metode Ilmiah
  • Teknik-teknik investigasi tas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya
  • Kriteria Ilmiah
    • Metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur  dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik
  • Metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis
4. Pendekatan Ilmiah dan Nonilmiah dalam Pembelajaran
  • Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tradisional
    • Pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen.
    • Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.
5.Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
  • Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah
  • Proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah
  • Proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah lebih mengutamakan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran
  • Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah
    • Proses pembelajaran semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis
6. Kriteria
  1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logi.
  3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran
  4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran
  5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya
7. Langkah-Langkah Pembelajaran                          dengan Pendekatan Ilmiah
  • Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
8. Langkah-Langkah Pembelajaran      dengan Pendekatan Ilmiah
  • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
  • Ranah keterampilan  menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
  • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
  • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
  • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
  • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran
9. Langkah-Langkah Pembelajaran      dengan Pendekatan Ilmiah

Ø  10. Mengamati
Ø  Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning)
Ø  Metode ini memiliki keunggulan  tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya
Ø  Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran
Ø  Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Ø  Peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
A.Langkah-Langkah Mengamati
Ø  Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Ø  Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
Ø  Menentukan  secara jelas  data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
Ø  Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
Ø  Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Ø  Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
B.Bentuk Keterlibatan Peserta Didik dalam Observasi
Ø  Observasi biasa (common observation)
Ø  Peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer)
Ø  Peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati
Ø  Observasi terkendali (controlled observation)
Ø  Peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dan memiliki hubungan dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati
Ø  Pelaku atau objek  yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan
Ø  Observasi partisipatif (participant observation).
Ø  peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati
C.    Cara Pelibatan Peserta Didik dalam Observasi
Ø  Observasi  berstruktur
Ø  Fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.
Ø  Observasi tidak berstruktur
Ø  Apa yang harus diobservasi oleh peserta didik tidak ditentukan secara baku atau rijid.
Ø  Peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.
11.Prinsip-Prinsip Observasi
Ø  Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran
Ø  Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi
Ø  Guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan
Ø  Paham terhadap apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya,  serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.
Ø  Dalam pembelajaran sejarah, pengamatan dilakukan pada objek sejarah yang berupa situs sejarah. Oleh karena sejarah itu adalah sesuatu yang sudah terjadi, dalam pembelajaran bisa ditampilkan dalam bentuk media; media video, gambar dan seterusnya. Dalam tema akulturasi Hindu Budha, misalnya dapat ditampilkan gambar candi Borobudur, candi Prambanan
Ø  12. Menanya
A. Fungsi bertanya
  • Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian  peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
  • Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
  • Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
  • Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan
  • Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
  • Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar
  • Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan.
  • Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
  • Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
v  Kriteria Pertanyaan yang baik
Singkat dan jelas
Menginspirasi jawaban
Memiliki fokus
Bersifat probing atau divergen
Bersifat validatif atau penguatan
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang
Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif
Merangsang proses interaks

v  Tingkatan Pertanyaan

ü  CONTOH;

Kenapa bentuk candi Borobudur dan Prambanan itu tidak sama? Apakah seni bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar? Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang bertanya peserta didik.

Ø  13. Menalar
v  Esensi Menalar
§  Guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif
§  Penalaran (Penalaran Ilmiah) merupakan proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan
§  Menalar (Kurikulum 2013) merupakan padanan dari associating bukan terjemahan reasoning.

§   Menurut teori asosiasi (Thorndike)
§  Proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik, melalui stimulus dan respons (S-R)
§  proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-tiba
§  Hukum Proses pembelajaran
§  Hukum efek (The Law of Effect)
§  Hukum latihan (The Law of Exercise)
§  Hukum kesiapan (The Law of Readiness)

Menurut teori belajar sosial (social learning) Bandura
§  Belajar terjadi karena proses peniruan (imitation)
§  Konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura
§  Pemodelan (modelling)
§  Fase belajar
§  Belajar vicarious
§  Pengaturan-diri (self-regulation)

§  Aplikasi
o   Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.
o   Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah.
o   Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis
o   Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
o   Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
o   Perlu dilakukan pengulangan dan latihan
o   Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik
o   Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk perbaikan

v  Cara Menalar
§  Penalaran induktif
o   Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum
o   Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik
§  Penalaran deduktif
o   menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus
o   Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme .

v  Analogi dalam Pembelajaran
§  Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena dapat mempertajam daya nalar peserta didik
§  Jenis-jenis analogi
o   Analogi induktif
      Kesimpulan disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala
o   Analogi deduktif
“metode menalar” untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal..

§  Deduktif: bangsa Indonesia tidak mau dijajah bangsa asing, buktinya ada perlawanan/perang Diponegoro, Hasannudin, Pattimura
§  Induktif: diberbagai daerah ada perlawanan/perang Diponegoro, Hasannudin, Pattimura, pertanda bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah.

§  Unik: perlawanan/perang Diponegoro, Hasannudin, Pattimura itu tidak sama satu sama lain, karena pada peristiwa itu memiliki latar belakang dan setting yang berbeda. Jadi ketiga perlawanan/perang itu tidak sama satu dengan yang lain.
§  Kontekstual: peristiwa Tanjung Priok yang menggambarkan akan dibongkarnya makam ulama, menemui protes besar dari masyarakat, mestinya tidak perlu terjadi. Karena meletusnya perlawanan/perang Diponegoro karena Belanda  membuat jalan, dimana jalan yang  dibuat itu melewati makam leluhur Diponegoro.
v  Hubungan Antarfenomena
§  Guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat
§  Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu dengan datu atau beberapa fakta yang lain
§  Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yaitu penalaran induktif sebab-akibat
§  Hubungan sebab–akibat
§  Hubungan akibat–sebab
§  Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2.
§  Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah generasi muda yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus giat belajar.
§  Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru, peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.
§  Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah perang Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830.
§  Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang melewati makam leluhur Diponegoro.
§  Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional, mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat proklamasi kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris dan Belanda datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu yang berkeinginan menjaga status quo, tentu tidak diharapkan oleh pemuda Indonesia, terjadilah perang.

Ø  14. 4. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik
Untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Peserta didik diharapkan mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah.
§  Pada mata pelajaran sejarah, misalnya, peserta didik harus memahami kaitan fakta-fakta sejarah yang dikaitkan  dengan kehidupan sehari-hari .
§  historia vitae magistra , belajar sejarah agar bijaksana. Hal ini dimaksudkan bahwa belajar sejarah, seseorang yang mempelajari sejarah, termasuk peserta didik, diharapkan dapat mengambil pelajaran, dapat mengambil hikmah untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari dari peristiwa sejarah. Semua peristiwa sejarah tentu memiliki nilai yang dapat memberi inspirasi untuk mengembangkan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan peserta didik.
§  Sebut saja dari peristiwa perkelaian antar pelajar yang akhir-akhir ini sering terjadi. Perkelaian itu sebenarnya sudah tidak baik, karena tidak hanya melanggar aturan, tetapi bahkan melanggar norma kehidupan. Melanggar aturan, melanggar norma kehidupan adalah sesuatu yang harus dihindari, harus dicegah, jangan sampai peserta didik sekarang terkena virus negative tersebut. Jadilah peserta didik yang taat aturan, memiliki martabat yang menjunjung tinggi kemanusiaan, dapat merefleksikan kehidupan yang positif dalam kehihudupan sehari-hari dan memiliki daya piker yang cerdas
Ø  15. Jejaring Pembelajaran/Kolaboratif

§  Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama
§  Kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar
§  Peserta didiklah yang harus lebih aktif
§  Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif
o   internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah
o   referensi yang murah dan mudah

v  Sifat Pembelajaran Kolaboratif
1.      Guru dan peserta didik saling berbagi informasi
2.      Guru dan peserta didik berbagi tugas dan kewenangan
3.      Guru sebagai mediator
4.      Kelompok peserta didik yang heterogen
5.      Kekurangan kemampuan guru ada pada kelebihan kemampuan peserta didik, karena akses internet kapan saja dan dimana saja .

Metode Pembelajaran Kolaboratif
§  JP        =          Jigsaw Proscedure
§  STAD =          Student Team Achievement Divisions
§  CI        =          Complex Instruction
§  TAI     =          Team Accelerated Instruction
§  CLS     =          Cooperative Learning Stuctures
§  LT       =          Learning Together
§  TGT    =          Teams-Games-Tournament
§  GI        =          Group Investigation
§  AC       =          Academic-Constructive Controversy
CIRC =          Cooperative Integrated Reading and Compo


16.Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul.
   Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
   Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran




17.SISTEM PENILAIAN
§  Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
§  Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
§  Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
§  Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya

18.Langkah-langkah dan Rubrik Penilaian
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
Amat Baik ( AB)
 90 < A ≤ 100
Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan
Baik  (B)
75 <  B < 90
Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C)
 60 < C  <  75
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K)
<  60
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
18.ANALISA BUKU

NO.
ASPEK YANG DIANALISIS
HASIL ANALISIS
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS
TIDAK SESUAI
SESUAI SEBAGIAN
SESUAI
1.
Kesesuaian dengan SKL
 
 
 
 
2.
Kesesuaian dengan KI
 
 
 
 
3.
Kesesuaian dengan KD
 
 
 
 
4.
Kecukupan materi ditinjau dari:
a.    cakupan  konsep/materi esensial
b.    alokasi waktu.
 
 
 
 
5.
Kedalaman materi pengayaan ditinjau dari:
a.    Pola pikir keilmuan
b.    Karakteristik siswa
 
 
 
 
6.
Informasi pembelajaran sesuai standar proses
 
 
 
 
7.
Penerapan Pendekatan Scientific
 
 
 
 
8.
Penilaian Autentik dan Bahan Remedial Teaching
 
 
 
 
9.
Kolom interaksi antara guru dengan orangtua





ü  19. RAMBU – RAMBU PENYUSUNAN RPP
1.      RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
2.      Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
3.      RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan

Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013)

Ø  Prinsip Penyusunan RPP

1.      Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2.      Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3.      Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
5.      Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6.    Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
7.    Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ø  Langkah Penyusunan RPP
1. Kegiatan Pendahuluan
o   Orientasi
      Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya.
o   Apersepsi
      Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
o   Motivasi
      Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan diajarkan
o   Pemberian Acuan
      Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
      Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
      Pembagian kelompok belajar.
      Penjelasan mekanisme pelak­sana­an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
2. Kegiatan Inti
§   menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
§  Menggunakan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/ atau pembelajaran   yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning ) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
§   Memuat pengembangan   sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terinntegrasi pada pembelajaran
§  Kegiatan Penutup
§  a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
§  b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
§  c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
§       baik tugas individual maupun kelompok; dan
§  d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya..

Ø  Contoh Format RPP
Satuan Pendidikan                               
:
……………………………………..
Kelas/Semester                  
:
……………………………………..
Mata Pelajaran                 
:
……………………………………..
Topik             
:                
……………………………………..
Pertemuan Ke-
:
……………………………………..
Alokasi Waktu
:           
……………………………………..
A.
Kompetensi Dasar
B.
Indikator pencapaian kompetensi
C.
Tujuan pembelajaran
D.
Materi ajar
E.
Metode pembelajaran
F
Kegiatan Pembelajaran


G
Alat dan  Sumber Belajar
-          Alat dan Bahan
-         Sumber Belajar
H
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
-         Teknik : tertulis dan tak tertulis
-         Bentuk
-         Instrumen (Tes dan Non tes)
-         Kunci dan Pedoman penskoran
-  Tugas




Ø  21. FORMAT ANALISIS RANCANGAN PENILAIAN DALAM RPP
Penyusun RPP          : ......................................................................................
Kelas   :  .....................................................................................
Jenjang           : ......................................................................................
KI       : ......................................................................................
KD      : ......................................................................................
NO.
ASPEK YANG DIANALISIS

TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS
TIDAK TERPENUHI
TERPENUHI SEBAGIAN
TERPENUHI
1.
Instrumen rancangan penilaian sesuai dengan KI
 
 
 
 
2.
Instrumen rancangan penilaian sesuai dengan KD
 
 
 
 
3.
Instrumen rancangan penilaian sesuai dengan Indikator
 
 
 
 
4.
Instrumen rancangan penilaian telah menggunakan teknik penilaian autentik
 
 
 
 
5.
Instrumen rancangan penilaian telah menggunakan bentuk penilaian sesuai pendekatan scientific dalam pembelajaran
 
 
 
 
6.
Instrumen rancangan penilaian sesuai dengan materi yang diberikan
 
 
 
 
7.
Instrumen rancangan penilaian sesuai waktu yang direncanakan
 
 
 
 
8.
Instrumen penilaian mendukung penilaian autentik
 
 
 
 

22. Kegiatan Awal
Ø  Apersepsi dan Motivasi
1.      Apa yang dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa?
2.      Bagaimana respons siswa?   Apakah siswa bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal?
Ø  Materi Ajar
1.      Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa?
2.      Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya?
Ø  Pengelolaan sumber belajar/media dan pendekatan yang digunakan
1.      Apakah guru terampil dalam memanfaatkan dan mampu memanfatkan  media pembelajaran?
2.      Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/media?
Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?

23.Kegiatan Inti
Pendekatan  SCIENTIFIC
1.      Bagaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk mengamati,  bertanya, berpikir  dan beraktivitas secara analitik?
2.      Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental (berpikir).
23. Kegiatan Penutup
v  Refleksi
1.      Bagaimana cara guru memberikan refleksi (mereview, merangkum atau menyimpulkan).
2.      Apakah guru memberi tugas pekerjaan rumah.
v  Evaluasi
1.      Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran? (Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan).

24. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
      tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
      mentolerir jawaban yang nyeleneh,
      menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
      memberanikan peserta didik untuk:
-          mencoba,
-          menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
-          memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
      memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif

25.Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No
Jenis Penilaian
Pelaku
Waktu
1
Penilaian otentik
Guru
Berkelanjutan
2
Penilaian diri
Siswa
Tiap kali sebelum ulangan harian.
3
Penilaian projek
Guru
Tiap akhir bab atau tema pelajaran
4
Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
Guru
terintegrasi dengan proses pembelajaran
5
Ulangan Tengah dan Akhir Semester
Guru (di bawah koord. satuan pendidikan)
Semesteran
6
Ujian Tingkat Kompetensi
Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN
7
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Pemerintah (dengan metode survei)
Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)
8
Ujian Sekolah
Sekolah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9
Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
26. Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
No
Entitas Pendidikan
Indikator Keberhasilan
1
Peserta Didik
Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar
2
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3
Manajemen Satuan Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan
Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah
4
Negara dan Bangsa
Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik
Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor
5
Masyarakat Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten
Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh sekolah (tidak perlu kursus tambahan)


0 komentar:

Post a Comment

HERO61.GA

Popular Posts

JALAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER INSYA ALLOH AKAN DILAKSANAKAN DARI TANGGAL 27- NOPEMBER S/D 8 ESEMBER 2017 SIAPKAN DIRI ANDA UNTUK MENGHADAPINYA- MATERI SILAHKAN KLIK - SEMOGA ALLOH MEMBERI KESEHATAN DAN KEMUDAHAN PADA KALIAN

KISI - KISI / MATERI UAS SMKN 4 KENDAL 2017

KISI KISI/ MATERI KELAS XI ATAU 2 KLIK DI SINI KELAS XII ATAU KELAS 3 KILIK DI SINI

Total Pageviews

pak toni

pak toni

hero61.ga

11. STIE SEMARANG KELAS KENDAL makul BAHASA INGGRIS

1. log in mandiri : 2. LOG IN BNI ; 3. LOG IN BCA ; A.MAU KAYA (klik di sini ) B.REJEKI MELIMPAH (klik di sini ) C.BISNIS ISLAMI (KLIK DI SINI) 2.TUHAS PIDATO STIE SEMARANG ANG 8 (KLIK DI SINI) 3.BANK SOAL BAHASA INGGRIS (klik di sini) 4. NILAI BHS INGGRIS 2012 ANGK 8 (klik di sini) 5. REKAP TUGAS MSDM SM 2 ANGK 7 2013 (klik di sini) 6 NILAI MID MSDM 1 DAN 2 ANGK 7 2013 (klik di sini) 7. BANK SOAL MAN UKM KOERASI DAN KEWIRAUSAHAAN (klik di sini) 8 BANK SOAL MSDM 1 DAN 2 (KLIK DI SINI) 9. NILAI MSDM ANGK 7- 2013 (kLIK DI SINI) 10. TUGAS KOPERASI DAN KWU ANG 7 (kLIK DI SINI) 11.foto BEBERAPA MHSW ANGK 7 2013 (klik di sini ) 12.NILAI KWU ANGK 7 TA 2013( KLIK DI SINI) 13. NILAI KOPERASI ANGK 7 TA 2013 (KLIK DI SINI) 14. TUGAS HUKUM DAN ETIKA BISNIS SM 6 TH 2013 (klik di sini) 15. NILAI MID ETIKA BISNIS 2013 (KLIK DI SINI) 16. NILAI HUKUM DAN ETIKA BISNIS 2013 (KLIK DI SINI) 17.REKAP TUGAS SEMINAR K 7 2014 (KLIK DISINI)
HERO SULTONI COMARA. Powered by Blogger.

7

9..TAUTAN BERKAIT TUGAS GURU

INPASING ANGKA KREDIT GURU (klik di sini )

cara mengajukan inpasing ANGKA KREDIT GURU (KLIK DI SINI)

berkas inpassing (klik di sini)

DIKDASMEN= SK INPASSING ( klik di sini)

5.TITANIC (KLIK DI SINI)


15. Arsip Blog


APAKAH BLOG INI BERMANFAAT BAGI ANDA ?


2. INFO GURU

A. SISKOHAT HAJI (KLIK DI SINI) bb FB JOHNSONJOY (KLIK DISINI) AAA FB MARTIN (KLIKDISINI) aa. FACE BOOK LILIANE INGGRIS (KLIK DI SINI) bb, FB MIRRIAM SITA(KLIK DI SINI) A.LOG INI PADAMU NEGERI ID NUPTK: 1557739641110063 PW NB39J6 NUPTK PADAMU MENDIKBUD(KLIK DI SINI) 1. CEK SERTIFIKASI GURU (klik di sini ) 2. Info SERTIFIKASI (KLIK DI SINI) 3.PENELITIAN TINDAKAN KELAS (klik di sini) 4. USULAN ANGKA KREDIT GURU (Klik di sini) 5. CEK DATA SERTIFIKASI DIKDAS/PTK (klik di sini) 6.CONTOH RPP BING KELAS X1 SMK (klik di sini) 7. CONTOH RPP BING KELAS XII SMK (klik di sini) 8.CONTOH RPP KURIKULUM 2013 MAT KLS X (KLIK DI SINI) 9. KALKULATOR MMM (KLIK DI SINI) 10.PANDUAN MMM (KLIK DI SINI) 11. INFO CPNS (KLIK DI SINI) 12 comra61@gmail.com(klik di sini)

1. INFO BERGUNA

AAA KE BLOG SUKU DAN DINERO (KLIK DI SINI) AA KE BLOG HERO VIONIR (KLIK DI SINI) B KE BLOG SEJAHTERA BERSAMA (KLIK DI SINI) A. BLOG HERO MMM (KLIK DI SINI)A. MMM JALUR PENYELAMAT (KLIK DI SINI) A. MMM INDONESIA (KLIK DI SINI) B MAS MANDIRI (KLIK DI SINI ) B-2 MGMP BING SMK (KLIK DI SINI) B MEMBUAT G MAIL : (KLIK DI SINI) C. GMAIL LOG IN (kLIK DI SINI ) D REFFERAL MMM (KLIK DI SINI) E.PHOTO CLUB (KLIK DI SINI) 1. E-MAIL PAK TONI (klik di sini) 2. 3. CARA MEMBUAT BOG (KLIK DI SINI) 4. CARA MEMBUAT E mail (klik di sini) 5. 6. INFO HAJI 2012 (klik di sini) 7. BERITA KAGET (klik di sini) 8 CERGAM (klik di sini) 9. 10 DETIK KENDAL COM (klik di sini) 11. EMAS ANTAM (klik di sini) 12 DINAR/ DIRHAM (klik di sini) 13. dinar IRAK (klik di sini) 14. 15.TERJEMAHAN (klik di sini) 16. 17. EMAS HARI INI (klik di sini) 18 EMAS GADEAN (klik di sini) 19 emas 99 (klik di sini) 20. Berita Kendal (KLIK DI SINI) 21.KENDAL KAB (klik di sini) 22 FACE BOOK MMM (KLIK DI SINI) 23 KE HERO SULTONI MMM (KLIK DI SINI) 24. MENGIRIM PAJAK TAHUNAN (KLIK DI SINI) 25. FACE BOOK SAYA (KLIK DI SINI) 26.DASBOR BLOG SAYA (KLIK DI SINI) 27 web scanifo baru (KLIK DISINI) 28 DOWNLOAD BUKU BARU KUR 2013 (KLIK DI SINI) 29 penilaian (KLIKDISINI) 30 DESKRIPAI NILAI (KLIK DI SINI)

5.KONEKSI KE E MAIL ,FACE BOOK DAN TWEETERll

AA.PADAMUNEGERI id NUPTK pw 500077955(KLIK DISINI)1.KE EMAIL SAYA YAHOO http://http://id.yahoo.com/ FACE BOOK (KLIK DI SINI) 3. TWEETER (klik di sini) 4. email SMK4 bran560n6 (KLIK DI SINI) 5. DAFTAR EMAIL BARU (klik di sini) 6. email saya (KILK DI SINI) 7. EMAIL ATUN 15051965Toni(klik di sini) 8. DAFTAR PNS MAIL (KLIK DI SINI) 9. EMAIL PNS ATUN (KLIK DI SINI) 10 EMAIL PNS sultoni.comara@pnsmail.go.id(KLIK DI SINI) 11.MMM YOU TOBE (KLIK DI SINI) 12 EMAIL MMM (klik di sini) 13. BANK CODE (KLIK DI SINI) 14. LOG IN comra61@ GMAIL (KLIK DI SINI)

6. STIK KENDAL makul BAHASA INGGRIS

1.STIK KENDAL 1. NILAI BHS INGGRIS 2 AKHIR SEMESTER 2011/2012 (JUNI 2012) klik di sini http://babat8penyakitmematikan.blogspot.com/2012/06/nilai-ujian-bahasa-inggris-2-stik.html 2.TUGAS MEMBUAT PIDATO STIK SM 3 (klik di sini) 3. WEB STIK KENDAL (Klik di sini ) 4. e mail STIK (klik di sini) 5. NILAI BAHASA INGGRIS 3 SEM 3 THN 2013 (KLIK DI SINI) 6. NILAI BING 1 SM I TAHUN 2013 (KLIK DI SINI) 7.NILAI BING 3 (TRANSFER) 2013 (kLIK DI SINI) 8. TUGAS SM 2 (ENVIRONTMENT) KLIK DI SINI 9.NILAI MID SM 2 -2013 (klik di sini) 10. NILAI UAS SM 2 2013 (klik di sini ) 11. TUGAS STUDY ENGLISH SM 1 TH 2013 (KLIK DI SINI) 12. TUGAS ARTIKEL HAJJ sm 1 TH 2013 (KLIK DI SINI) 13 TUGAS LINGKUNGAN SM 2 2014 (KLIK DI SINI)

MUSIK

BLANK

57

Hero61.ga

9

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

BERITA NASIONAL:(Klik di sini) OBAT TRADISIONAL (KLIK DI SINI)

Definition List

1.BANK SOAL BAHASA INGGRIS SATU (KLIK DI SINI) 2.CONDITIONAL SENTENCE (klik di sini) 3. SIMPLE GRAMMAR =UKG(KLIK DI SINI) 4. DAFTAR KATA KERJA TDK BERATURAN (klik di sini) 5. TENSES (klik di sini) 6. LATIHAN SOAL DAN JAWABANNYA (Kik di sini) 7. SOAL CONDITIONAL SENTENCE (klik di sini) 8. MATERI TAMBAHAN KELAS XII SYNONYM DLL (klik di sini) 9. LATIHAN SOAL UJIAN 2011 ( klik di sini) 10. Kiat menjawab soal Ujian(klik di sini) 11.PRESENTASI (klik di sini) 12. MEMBUAT REPORT ( klik di sini) 13. PREDIKSI SOAL UN DAN PEMECAHANNYA (KLIK DI SINI) 14 contoh CURRICULUM FITAE (klik di sini) 15. CONTOH SURAT LAMARAN (klik di sini) 16 CONTOH INTERVIEW/WAWANCARA (klik di sini) 17. RINGKASAN GRAMMAR ALL (klik di sini) 18. CONTOH SOAL KLS 2 (KLIK DI SINI) 19. EXPRESSION RESPONSES (klik di sini) 20. BAHAN MENGAJAR BING (klik di sini ) 21 KISI-KISIS SOAL UN 2013 (KLIK DI SINI) 22. PREDIKSI UN SMK B INGG 2013 (Klik di sini) 23. BEDAH UN/SKL 2013 (KLIK DI SINI) 24. LATIHAN SOAL UN 2013 ( KLIK DI SINI) 25. JADWAL UJIAN NASIONAL 2012/2013 (klik di sibi) 26 FOKUS KISI UN 2013 (klik di sini) 27. GRAMMAR KOMPLIT MUDAH DIINGAT (klik di sini) 28. SILABUS BING SMK (klik di sini) 28. PRESENT LINGKUNGAN 3 RPL 3 TA 2013 (klik di sini) 29. BHN PRESENTASI LINGKUNGAN 3 RPL 2 TA 2013 (KLIK DI SINI) 30. BHN PRESENTASI LINGKUNGAN 3 RPL 1 TA 2013 (klik di sini) 31 DOA HUT PGRI 2013 (KLIK DI SINI) 32. SOAL UAS GANJIL KLS 3 2013 (klik di sini) 33.kunci UAS GANJIL 2013 (klik di sini) 34.ENGLISH LESSON (KLIK DI SINI)http://beasiswas1.com/ 2.KAMUS (klik di sini) 3.KAMUS TANAMAN LATIN (klik di sini ) 4.KAMUS INGGRIS (klik di sini) 5.kamus jawa (klik di sini) 6 Info Guru (Klikl di sioni ) 7.INFO KERJA SE INDONESIA (klik di sini) 8. INNOVASI BARU (klik di sini) 9. PASSIVE INCOME (klik di sini) 10.emas tweeter (KLIK DI SINI) 11. HOTEL MURAH DI SINGAPURA (KLIK DI SINI) 12. PESAN TIKET PESAWAT (KLIK DI SINI)

4