Tubuh manusia merupakan mekanisme kompleks yang dapat
memberikan sinyal saat mengalami kejadian tertentu. Salah satunya adalah
keringat.
Jika Anda mengamati lebih jeli, keringat tidak hanya muncul saat seseorang berolahraga, tetapi juga pada kondisi lain seperti cemas, stres, dan ketakutan, kondisi yang juga dialami bayi berumur kurang dari 3 tahun.
Studi terbaru mengungkap bahwa bayi yang sedikit berkeringat saat merasa ketakutan akan menunjukkan agresifitas fisik dan verbal yang lebih tinggi saat menginjak tahun ketiga.
Untuk memastikan hal ini, tim peneliti dari School of Psychology, Cardiff University, Inggris, memasang elektroda perekam pada kaki beberapa bayi berusia satu tahun sekaligus mengukur skin conductance activity (SCA), untuk mengetahui berapa banyak keringat yang dihasilkan bayi-bayi tersebut saat ketakutan.
Hasilnya, bayi dengan SCA yang rendah saat tidur dan ketakutan, cenderung lebih agresif baik secara fisik dan verbal saat mereka menginjak usia 3 tahun. Hasil ini didapat dari para ibu yang diminta untuk mencatat perkembangan anak-anak mereka hingga tahun ketiga pasca penelitian.
Salah satu peneliti bernama Stephanie van Goozen mengatakan bahwa temuan ini membuka peluang untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko memiliki perilaku agresif seiring pertumbuhan mereka.
Sekaligus membuka peluang untuk membuat program pencegahan agar sifat agresif tersebut tidak menjadi perilaku antisosial di masa mendatang, seperti dilansir Health24.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science. (dan)
0 komentar:
Post a Comment