Kisah Sukses Sumian Budi Daya Jamur Tiram
|
Meskipun begitu, sampai hari ini ada satu kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budi daya jamur tiram, yaitu faktor pemilihan lokasi budi daya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400 meter-800 meter di atas permukaan air laut (dpl) serta memiliki suhu udara sekitar 20-28C dengan tingkat kelembapan sekitar 70 % sampai 80 %.
Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas? Sumian (34), warga Jalan Puspa Raya, RT 6 RW 2, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengahdengan tegas menjawab, ”Bisa.”
Menurut bapak satu anak itu, Kota Semarang sebagai daerah panas pun terbukti bisa untuk membudidayakan jamur tiram. Sudah setahun lebih, Sumian kewalahan melayani permintaan pasar.
”Langkah mudah budi daya jamur tiram di daerah panas adalah membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup agar sirkulasi kumbung pada siang hari tetap terjaga kelembabannya. Gunakan atap tahan panas, jaga kelembaban dengan meletakkan air di dalam kumbung, usahakan kumbung di dekat pohon, lindungi sekitar kumbung dari sinar matahari langsung, tinggi kumbung usahakan tidak kurang dari 4 meter, rak baglog jamur jangan lebih dari tiga tingkat, sering lakukan penyiraman minimal tiga kali dalam sehari,” papar Sumian seperti dikutip dari Harian Suara Merdeka.
Dari 1.200 baglog jamur, setiap hari Sumian mampu memanen jamur tiram 5 kilogram hingga 15 kilogram dengan harga Rp 12 ribu per kilogramnya. Agar tetap panen dalam waktu 12 hari, Sumian yang sehari-hari juga membuka jasa video shotting, konsultan, dan desain interior itu menyiram dengan nutrisi berupa gula cair dan vitamin B-Kompleks. (as)
0 komentar:
Post a Comment