Strategi Terbaik Untuk Meningkatkan Follower di Media Sosial
Oleh Rein Mahatma | Startupbisnis.com – Kam, 30 Mei 2013
Menambah jumlah followers/like di media sosial, dengan cara yang sustain, repeatable, low cost dan ter-otomasi.
Bagaimana caranya ?
Mungkin Anda pernah ikut seminar pemasaran di media sosial, karena Anda melihat makin banyak audience/followers/likes di social media berarti jualan Anda bisa semakin banyak, di seminar yang Anda ikuti, Anda akan mendapatkan banyak tips meningkatkan follower seperti di bawah ini :
- Bedakan akun brand dan personal, masukkan keyword-keyword yang relevan di bio Anda, hal yang menarik adalah saya beberapa kali mendengar “pengakuan” dari orang yang memasang expertise-nya di bio Twitter, misalnya : “Startup expert no 1 di Indonesia” bahwa kalimat branding itu bukanlah kondisi saat ini, tetapi kondisi yang ingin ia tuju. Hal ini berkaitan dengan Law of Attraction. You’re what you think.
- Buatlah konten yang bermutu, jadilah expert di niche Anda, jadilah wikipedia bagi industri Anda (berat amat ya), buatlah buku, masuk radio/TV, menulis di koran, buat training berbayar murah atau gratis, sering-sering buat kuis dengan memberi hadiah buku, integrasikan konten buku dengan Twitter Anda (entah bagaimana caranya kalau yang ini) dst.
- Pelajari scheduling/penjadwalan content menggunakan Hootsuite. Denny Santoso, co founder saya di Startupbisnis.com, menjual obat tidur dengan nge-tweet jam 1 pagi “Susah tidur? Beli produk ini” dan dibalas beberapa followernya “loh kakak sendiri kok belum tidur?” Lol.
- Kalau nge-tweet, 70-80% adalah tweet yang bermanfaat untuk audience, sisanya jualan, jangan dibalik.
- Jadilah social butterfly bangunlah hubungan dengan influencer di industry Anda, datang ke event, networking, berpartisipasi dalam hashtag yang relevan dengan industri Anda.
- Integrasikan offline – online, jika mengirimkan Tweet dengan me-mention brand Anda, customer mendapatkan diskon atau cupcakes atau barang apapun yang memiliki biaya rendah. Tempatkan akun media sosial Anda di bungkus produk, kalau bisa jadikan akun Anda sebagai nama produk sekalian a keongnya (@) (saya tidak yakin kalimat saya barusan ini bercanda atau tidak).
- Gunakan existing assets untuk mendorong growth follower Anda, misalnya Anda memiliki spaces yang bisa dijadikan lokasi meetup komunitas dan Anda mengundang komunitas lain untuk memakai tempat Anda. Contoh lainnya di keluarga Anda ada yang artis dengan follower banyak, minta dia untuk mention akun Anda terus sampai follower Anda banyak (you build your own social media assets).
- Berikan free samples kepada influencer. Kami mendengar dari Yogen Suganda (salah satu Director di Disdus.com) bahwa Berry Kitchen (service katering) memberikan katering gratis untuk beberapa radio supaya dapat mention gratis di radio, tidak tahu juga bagaimana sustainability dari strategi ini, karena sekali Anda memberi sample, memangnya berapa kali influencers nge-tweet untuk Anda ? 1x? 5x? 100x? mungkin Ok untuk awareness tetapi kenaikan follower mungkin kurang signifikan.
- Pantau konten/topik di industri Anda baik di berbagai blog luar negeri menggunakan netvibes.com atau memantau keyword yang relevan di berbagai channel social media menggunakan Hootsuite (bisa di custom, misalnya memantau tweet dengan keyword “startup” dalam radius 100 Km, untuk memfilter tweet dari orang luar negeri).
- Gunakan nama akun yang mudah dimengerti dan orang yang melihat tweet Anda yang di RT follower Anda langsung mengerti apa manfaat tweet Anda, misalnya @Tipsbusana @Tipsbisnis , orang yang melihat tweet Anda hanya punya waktu sekian detik untuk mem-follow Anda atau tidak.
- Adakan viral contest, tetapi seringkali viral contest hanya berjalan baik di Facebook. Baca : Juara dunia SEO membuka rahasia Facebook viral contest
- Kerjasama dengan lembaga sosial, jika follower naik 1 maka akun Anda menyumbangkan Rp.10 kepada lembaga sosial tersebut. Hati-hati jika dilakukan terkait suatu bencana maka Anda bisa disebut memanfaatkan situasi bencana untuk menaikkan follower.
- Saya pernah melakukan Facebook interview dengan industry influencer, rekan lain melakukan Twitter interview tetapi saya kurang merekomendasikan Twitter interview, apa yang bisa kamu dapat dari 140 karakter ?
Sekarang mari kita bahas beberapa strategi favorit saya yang tidak banyak dibahas di seminar (hanya “favorit” saja, tidak saya eksekusi semuanya), di mana sepanjang karir saya di dunia digital, orang-orang yang memiliki audience besar menggunakan dan mengetes berbagai macam strategi yang saya sebutkan di artikel ini.
- Pahami arti social object, yaitu topik yang ada di tengah-tengah antara Anda dan customer Anda. Pada umumnya beberapa produk lebih sulit mendapatkan audience ( atau followers atau like ) di social media ketimbang produk lainnya. Misalnya sekolah yang mengajar bisnis konten twitternya alan lebih RT-able dibandingkan toko yang jualan besi. Social object juga bisa diperluas atau dipersempit, misalnya jika Anda adalah sekolah desain dan multimedia, anda bisa membuat konten social media tentang teknis desain grafis (sempit) atau creativity in general, creativity in industry a, industry b, c (luas). Jika Anda adalah website developer, Anda bisa mencoba memperluas social object di social media dengan konten motivasi bisnis (luas). Semakin “green” (tidak banyak pesaing di topik yang sama) dan semakin RT-able topik dari social object Anda, akan semakin mudah menaikkan jumlah follower. Baca artikel kami di “Memahami social object dalam digital marketing”
- Squatting : Squatting adalah mengambil alih username di social media karena belum diambil oleh orang lain, termasuk oleh orang/pihak aslinya. Teman-teman saya yang memiliki aset social media luar biasa besar adalah expert dalam hal ini, dan mengamati secara real time trend-trend baru, misalnya ketika Ariel keluar dari penjara dan mengadakan press conference, mengumumkan bahwa nama band barunya adalah “Noah” maka ia langsung membooking nama fanspage Noah di berbagai social media (tetapi katanya akun fanspage Noah yang official lebih cepat kenaikan likesnya) Apabila ada sinetron baru atau artis muda baru muncul, dia juga langsung membuatnya. Ada juga rekan kami yang membooking 1000 username di Twitter, di masa awal Ayu Ting Ting muncul, ada seorang rekan yang men-squatting akunnya, follower Ayu Ting Ting palsu naik 10,000 dalam 2 minggu walaupun saat itu kalau search Ayu Ting-Ting di Twitter sudah ada 10+ Ayu Ting-Ting lainnya termasuk yang asli.
- Kenali supplier dari tweet berbayar yang cocok dengan tujuan Anda. Ketahuilah bahwa “tweet berbayar” bukanlah “membeli follower”, ini dua hal yang berbeda, tweet berbayar bertujuan mengarahkan follower dari influencer untuk memfollow Anda. Tweet berbayar juga terbagi menjadi 2 macam tarif : Tarif per tweet dan tarif per follower. Gambaran tarif per tweet bisa Anda lihat di bawah ini, sedangkan tarif per follower dalam beberapa situasi saya lihat tarifnya adalah 5 juta per 5,000 follower tetapi seringkali berbeda-beda tergantung apakah konten Anda RT-able atau tidak, apakah konten Anda adalah tipe akun yang gampang di follow atau tidak. Bagaimana cara mencari supplier tweet berbayar ? Buka Twittercounter.com cari top 100 Twitter user dari Indonesia (Jakarta) contact satu-satu tanya tanya tarifnya. Jika Anda cukup kepo untuk ingin tahu suatu akun di buzz oleh siapa, bisa cek di tab mentions uber Twitter atau gunakan Twazzup.com. ……………….. …………
- Akuisisi akun social media. Banyak juga para expert social media melakukan strategi ini, strategi instant yang hanya berjalan baik apabila barang jualan Anda memiliki tipe audience yang sama dengan existing followers dari akun yang Anda beli. Jika jualan Anda adalah pernak-pernik perempuan jangan beli Akun twitter tentang bisnis. Ini yang menyebabkan akun-akun motivasi sempat laris manis karena sifat akunnya yang memiliki audience cukup general walaupun kurang targeted secara interest. Pernah seorang teman di Bandung yang punya akun social media lumayan ditawari untuk dibeli oleh teman saya yang lain, harganya ? Rp. 500,000 untuk 200,000 likes Facebook. Kok murah sekali ? “Sometimes it works !” kata rekan saya yang mengajukan penawaran, karena yang punya kadang-kadang anak SMP, SMA, mereka sudah senang dapat 500 ribu, kadangkala juga ditukar dengan Blackberry, mereka sudah senang kok ! Di mana tempat mencari akun yang dijual ? cari di Kaskus, milis, forum-forum atau langsung kontak saja di contact person yang tercantum di bio akun tersebut.
- Barter tweet Saling memberi dan menerima dengan influencer di social media, kolaborasi, barter, apapun namanya. Membangun hubungan baik dengan akun besar juga adalah kunci penting untuk pengembangan followers di Twitter. Gunakan variasi strategi tweet berbayar dengan rate per follower dengan strategi barter tweet. ….. berikut ini adalah sharing oleh Denny Santoso, co founder Startupbisnis.com dalam beberapa kesempatan : Ketika pertama kali masuk Twitter, saya mencoba segala macam strategi, menjelang akhir tahun 2011 follower saya masih 60,000 dari target 100,000, semua cara sudah dicoba, sampai kami menemukan cara baru (setidaknya, cara baru buat saya) bagaimana kalau akun saya saling mention dengan orang lain, lalu saya membuka Twittercounter.com, lihat top 100 user di Indonesia, cari orang yang memiliki follower 60,000an, lihat contact person di bio-nya, ajak untuk melakukan barter tweet, kalau follower saya sudah 80,000 ya saya cari lagi akun lain yang juga memiliki 80,000 follower. Di akhir 2011 follower saya mencapai 115,000 lebih dari target awal 100,000. Strategi barter ini kadangkala sangat sulit dilakukan oleh akun-akun corporate atau brand, kenapa ? Selain karena birokrasi, sebab lainnya adalah karena akun-akun lain yang followernya besar seringkali social objectnya tidak cocok dengan topic dari brand terkait. Bayangkan brand di industri perbankan nge-tweet : “Yang lagi jatuh cinta follow @TweetCinta …. ” karena menggunakan strategi barter dengan akun galau.
- Barter banner dengan tweet berbayar. Anda punya suatu blog atau media kecil-kecilan yang niche dan dicintai pembaca, misalnya di bidang fashion, tetapi audience Anda di social media masih kecil, di Twitter ada kenalan Anda, seorang influencer dengan follower banyak yang menjual brand sepatu, ajaklah barter, Anda memasang banner sepatunya dia di blog/media Anda dan Anda meminta di promote di akunnya.
- Menggunakan tools autofollow dan auto-unfollow (kalau tidak di follow back) dengan keyword tertentu yang relevan di industri Anda, seperti tweetadder, Tweepi.com atau manageflitter.com.
- Memberikan sebagian saham kepada pemilik akun besar. Bangunlah value dan expertise Anda supaya bisa bekerjasama dengan orang-orang seperti ini. Ingat Anda tidak harus membayar mereka, tetapi bisa saja “tukeran value”. 1 Bulan belakangan ada 1 akun media niche yang memiliki pertumbuhan follower pesat sekali, saya bisa langsung menebak siapa orang di baliknya.
- Buat sebuah konten (video/game, gambar lucu atau konten yang menarik apapun itu) yang hanya bisa diakses apabila sudah me-like atau mem-follow akun social media Anda. Salah satu pilihannya menggunakan FB Traffic Pop.
- Bekerjasama dengan teman yang memiliki followers besar. Banyak yang bilang bahwa media sosial adalah sebuah channel, sedangkan website Anda adalah “rumahnya”. Nah jika konten-konten di blog Anda adalah konten yang benar-benar men-solving problem dari para pembaca dan konten Anda dicintai oleh pembaca, akan ada kemungkinan beberapa pembaca Anda memiliki followers besar, cobalah minta beberapa follower Anda yang memiliki audience besar untuk otomatis nge-tweet link konten Anda setiap Anda meng-upload artikel (menggunakan Twitterfeed.com). Dalam hal ini Anda harus mengutamakan kualitas konten daripada kuantitas. Lihatlah pendapat dari Ponco Suhirno ketika Startupbisnis me-mention akun Twitternya di judul artikel :
- Strategi ini mungkin hanya ada di industri game : Berikan hadiah virtual gift/virtual item (misal.”Sword of Earth”.. “Armor of love” bla bla) apabila user/gamer Anda sudah me-like Facebook page Anda. Strategi ini dieksekusi dengan baik oleh Toge Productions, game studio di Tangerang yang memiliki 380 ribu likes di Facebook. Manfaat likes sebanyak ini untuk Toge productions adalah biaya promosi game lebih murah karena sudah ada basis penggemar, juga merupakan resource untuk melakukan R&D. Apakah Anda penasaran bagaimana meng-aplikasikan strategi ini di luar industri game? saya juga. Karena virtual gift ini bisa dibilang tidak ada costnya. Mungkin Anda harus menambahkan unsur gamification dulu dalam bisnis Anda. . ..
Sedangkan berikut ini adalah strategi yang tidak kami rekomendasikan, kami sampaikan di artikel ini supaya Anda tahu konsepnya saja.
- [Not recommended] Menggunakan FB like Jacker. Jika ada visitor website Anda yang akun Facebooknya aktif, dengan FB like jacker akan langsung me-like Facebook fans page Anda. Cara ini tidak disarankan karena (kabarnya) berpengaruh pada SEO website Anda menjadi tidak mudah diindex Google, juga ada kemungkinan fans page Anda di banned Facebook.
- [Not recommended] Beli follower. Banyak teman-teman yang membeli follower dengan tarif 500 ribu untuk 10,000 follower karena diberikan target follower oleh kantornya yang tidak memiliki benchmark di industri sejenis (mungkin saja target jumlah followernya yang salah?) sekitar 6 bulan kemudian, jumlah followernya jatuh lagi, karena Twitter sedang melakukan “bersih-bersih” akun fake. Mau coba ? cari suppliernya di forum-forum atau milis.
- [Not recommended] Gunakan auto mention. Misalnya ada yang nge-tweet keyword “jadi pengusaha” maka akun @Startupbisnis otomatis me-reply “follow aja @Startupbisnis” tetapi ini adalah cara “desperate” yang membuat timeline Anda isinya sucks. Kalau mau mencobanya banyak botnya, Googling saja “auto mention twitter”.
Artikel ini belum mencakup FB ads.. tentang FB ads bisa Anda baca di Strategi FB Marketing oleh Ilham Taufik.
Kami mempertimbangkan artikel ini menjadi ongoing article, maksudnya akan terus direvisi jika kami melihat trend baru. Jika Anda punya strategi menarik yang belum kami sebutkan di atas, mohon dibagikan di bagian komentar.
0 komentar:
Post a Comment