NAMA : HERRY SETIAWAN
MAHASISWA STIE : SEMARANG
NO URUT : 12 0201
SUMBER : INTERNET
Biografi Isaac Newton Penemu Gravitasi dan Kalkulus
Isaac Newton adalah
ilmuwan penemu teori gravitasi dan teori kalkulus. Ilmuwan paling besar
dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di
Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun
dengan wafatnya Galileo. Selain teori gravitasi, banyak lagi teori
revolusioner yang diatemukan dalam dunia sains, misalnya teori gaya,
ilmu cincin warna minyak, teori calculus, dan penemuan teleskop
reflektor.
Biografi Isaac Newton dari Biografi Web
Seperti
halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa
bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan
teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak
cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik
perhatian. Tatkala menginjak dewasa, ibunya mengeluarkannya dari sekolah
dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu
bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya
delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Isaac Newton secara
kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan
matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri.
Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah
meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya
kemudian mengubah dunia.
Pertengahan
abad ke-17 adalah periode pembenihan
ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu
telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof
Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya
berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri
pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian
atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh
Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo.
Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi
oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang
dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini
terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama.
Ilmuwan
besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan
Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari,
mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan
cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan
murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat
dibuktikan –apabila digunakan dalam teknologi– bahwa ilmu pengetahuan
dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh
Francis Bacon.
Walaupun
Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan
ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian
yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran
pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan
pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu
teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah.
Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan
kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu
pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton
sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan
penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun
1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun
sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut
penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam
serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang
lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi.
Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang
akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada
hukum ini dia –pada tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun
teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh
sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini,
berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan
optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga
peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan
Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan
Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada
penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di
bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah
penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya
tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan
ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan
semata bagaikan benih yang
daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak
terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang
datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak
berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan “kalkulus integral”-nya saja sudah
memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku
ini.
Tetapi
penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika,
pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu
pertama hukum yang
melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan
luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan
luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah
bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh
Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap
sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara
matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa
akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda.
Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur
tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik,
terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling
termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.
Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu
kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika,
mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam
orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya
dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika,
tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan
menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi
pemecahan problem.
Hukum
Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah
serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya,
pemraktekan yang
paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton
berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang
masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya
diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya
tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan
bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara
tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan
utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang
tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian
terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas
karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari
semua yang terbesar.
Apa
penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita
buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal
menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau
tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun
juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan
Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: “Dari
semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga
adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik.” Juga
pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: “Buku Principia
Newton berada jauh di atas semua produk manusia
genius yang ada di dunia.” Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton
adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam
tulisannya di tahun 1901 berkata, “Semua masalah matematika yang sudah
terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika
berdasar atas hukum-hukum Newton.” Ini mungkin merupakan penemuan besar
Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan
hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong
untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian
kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika
dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan
untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam
uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara
terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang
agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting
di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi
sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas)
dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang
menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika
tentang “pengawetan” jumlah gerak agar tidak terbuang serta “pengawetan”
jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa
diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam
matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah
lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan
secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.
Nah,
sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol
dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan
batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa
saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas
pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George
Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar
seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?
Pertimbangan
saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau
tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya
manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di
jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman
lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain,
cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa
dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum
Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara
hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana
beda, cara makan
beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai
berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang
jaman tahun 1500 sesudah Masehi.
Penemuan
ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi
juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan
falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap “jongkok
di tempat” tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah.
Alasan ini –sekali lagi alasan ini– yang jadi sebab
mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di
dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak
diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling
berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh
kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian
banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
Newton
menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster
Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.
0 komentar:
Post a Comment