Tokoh Penemu Radio dan Penemu Sepeda BY AYU LESTARI
Jum,15 Feb2013 pada 11:07
Jum, 11:07
DARI Ayu Lestari KEPADA Anda
TUGAS MATA KULIAH MSDM
- Dari
- Ke
Email ini berisi gambar yang diblokir.
Tampillkan GambarOpsi
NAMA : AYU LESTARI
MAHASISWA : STIE SEMARANG
SEMESTER : 2
SUMBER : INTERNET
Penemu Sepeda
ADVERTISEMENT
“Sepeda adalah alat transportasi yang dikenal di Indonesia dengan nama Kereta Angin, karena digerakkan tanpa menggunakan motor. Dari bangunan itulah Sepeda motor itu berasal.
Konon nenek moyang sepeda berasal dari Prancis. Sejak awal abad
ke-18, alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede dikenal di
negara tersebut. Kontruksinya pun masih sangat sederhana, karena belum
menggunakan besi. Dengan model yang masih sangat “primit”, sepeda saat
itu tidak menggunakan tongkat kemudi (setang), dan konstruksinya dari
kayu.
Baron Karls Drais von Sauerbronn seorang pria Jerman. Atas dasar
pengabdian kerjanya (penjaga hutan), dia menyempurnakan velocipede.
Sepeda modern mulai terbentuk pada tahun 1839, oleh seorang warga negara Skotlandia yang bernama Kirkpatrick MacMillan.
Sedangkan penyempurnaan sepedadi lakukan oleh Ernest Michaux, Prancis
pada tahun 1855, dengan membuat pemberat engkol. Kesempurnaan Sepeda
modern lebih diperkuat lagi oleh seorang warga Negara Prancis juga yang
bernama Pierre Lalle ment pada tahun 1865, dimana dia memperkuat roda
dengan menggunakan lingkaran besi disekelilingnya (pelek atau velg).
Lellement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar
daripada roda belakang.”
Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda
pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama
Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda
zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda
pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar
tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong
orang-orang pada masa itu untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron
Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan
mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting,
yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia
memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel
bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat
populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan
dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini,
kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi
lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.
Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan. Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.
Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan. Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda
diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu
sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang
dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya
istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang
pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
“primitif”. Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang).
Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi
konstruksinya dari kayu.
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang
pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818,
von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang
efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh
sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan
tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga
masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran
Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin
seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang
diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.
MacMillan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan
penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat
engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang
Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan
menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai
pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda
depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling
signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan,
menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet
sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum
terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum
ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit
pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement
sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era
1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan
laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional
menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah
berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik
yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun
1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa
diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak
lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang
mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan
Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan
mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan
penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat
balita, sepeda mini, “sepeda kumbang”, hingga sepeda tandem buat
dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya
tiga macam perangkat lomba. Yakni “sepeda jalan raya” untuk jalanan
mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, “sepeda track”
dengan hanya 1 gigi serta “sepeda gunung” yang memiliki 24 gigi.
Tokoh Penemu Radio Pertama Kali adalah Guglelmo Marconi 1874-1937 Berasal dari Italia.Jika ingin tahu profil lengkap dan biografi tokoh pennemuu radio ini bisa membacanya berikut ini.
Guglelmo Marconi 1874-1937 tokoh penemu radio dari italia |
Dari keluarga berada, lahirlah Guglielmo Marconi tahun 1874 di Bologna, Itali. Penemu radio ini dapat pendidikan privat dari seorang guru. Tahun 1894 tatkala usianya menginjak dua puluh, Marconi baca percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz beberapa tahun sebelumnya. Percobaan-percobaan ini dengan gamblang mendemonstrasikan adanya gelombang elektromagnetik yang tak tampak oleh mata, bergerak lewat udara dengan kecepatan suara.
Marconi lantas tergugah dengan ide bahwa gelombang ini bisa dimanfaatkan mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh tanpa lewat kawat yang menyediakan banyak kemungkinan berkembangnya komunikasi yang tak bisa dijangkau telegram. Misalnya, dengan cara ini berita-berita dapat dikirim ke kapal di tengah laut.
Tahun 1895, hanya setahun kerja keras, Marconi berhasil memprodusir peralatan yang diperlukan. Tahun 1896 dia memperagakan alat penemuannya di Inggris dan memperoleh hak paten pertamanya untuk penemuan ini. Marconi bergegas mendirikan perusahaan dan “Marconi” pertama dikirim tahun 1898. Tahun berikutnya dia sudah sanggup kirim berita tanpa lewat kawat menyeberang selat Inggris. Meskipun patennya yang terpenting diperolehnya tahun 1900, Marconi meneruskan pembuatan dan mempatenkan banyak penyempurnaan-penyempurnaan atas dasar penemuannya sendiri. Di tahun 1901 dia berhasil mengirim berita radio melintasi Samudera Atlantik, dari Inggris ke Newfoundland.
Makna penting dari penemuan barunya secara dramatis dilukiskan di tahun 1909 tatkala kapal S.S. Republic rusak akibat tabrakan dan tenggelam ke dasar laut. Berita radio amat membantu, semua penumpang bisa diselamatkan kecuali enam orang. Pada tahun yang sama Marconi berhasil meraih Hadiah Nobel untuk penemuannya. Dan pada tahun berikutnya dia berhasil mengirim berita radio dari Irlandia ke Argentina, suatu jarak yang lebih dari 6000 mil
0 komentar:
Post a Comment