Biografi Hary Tanoesoedibjo- Nama
beliau makin terkenal di dunia politik berkat perannya di sebuah partai baru,
Partai Nasdem. Hary Tanoesoedibjo awalnya adalah seorang pengusaha asal
Indonesia yang lahir di Surabaya, 26 September 1965. Besar di Surabaya beliau
memasuki sebuah universitas bergengsi di Kanada yaitu Carleton University,
Ottawa. Beliau berhasil menggenggam gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988.
Setelah lulus dari program Bachelor, beliau meneruskan pendidikannya di Ottawa
University dan meraih gelar Master of Business Administration pada tahun 1989.
Beliau memang terkenal pandai sehingga dalam waktu satu tahun saja beliau sudah
mampu mengantongi gelar Master nya. Saat ini pun Hary menjelma sebagai
pengusaha kaya raya dan memangku jabatan penting di berbagai jenis perusahaan
besar di Indonesia. Pada tahun 2002 beliau ditunjuk sebagai Presiden Direktur
untuk PT Global Mediacom Tbk. Sebelumnya beliau sudah menjabat sebagai Wakil
Presiden Komisaris untuk perusahaan yang sama.
Pada tahun 1989 beliau menjadi pendiri, Grup PT Bhakti Investama Tbk yang sekaligus sebagai pemegang saham dan Presiden Eksekutif.
Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT. Global Mediacom Tbk. (sejak tahun 2002) setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk. sejak tahun 1989.
Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya, diantaranya sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, sebagai Komisaris PT. Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Hary juga saat ini aktif sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di berbagai perguruan tinggi.
Dalam menjalankan bisnisnya, Hary tidak hanya duduk di satu perusahaan saja tetapi di berbagai perusahaan yang tergolong perusahaan besar dan terkemuka di wilayah Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk dan Presiden Eksekutif untuk Grup PT Bhakti Investama, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur untuk Global Media Nusantara. Pada tahun 2003 beliau juga menjadi Presiden Direktur untuk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia yang merupakan salah satu Channel televisi terbesar di Indonesia. Selain itu beliau juga diangkat sebagai Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk, Indovision, serta berbagai perusahaan yang bernaung di Global Mediacom serta Bhakti Investama.
Pada tahun 1989 beliau menjadi pendiri, Grup PT Bhakti Investama Tbk yang sekaligus sebagai pemegang saham dan Presiden Eksekutif.
Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT. Global Mediacom Tbk. (sejak tahun 2002) setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk. sejak tahun 1989.
Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya, diantaranya sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, sebagai Komisaris PT. Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Hary juga saat ini aktif sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di berbagai perguruan tinggi.
Dalam menjalankan bisnisnya, Hary tidak hanya duduk di satu perusahaan saja tetapi di berbagai perusahaan yang tergolong perusahaan besar dan terkemuka di wilayah Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk dan Presiden Eksekutif untuk Grup PT Bhakti Investama, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur untuk Global Media Nusantara. Pada tahun 2003 beliau juga menjadi Presiden Direktur untuk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia yang merupakan salah satu Channel televisi terbesar di Indonesia. Selain itu beliau juga diangkat sebagai Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk, Indovision, serta berbagai perusahaan yang bernaung di Global Mediacom serta Bhakti Investama.
Karirnya tidak hanya berhenti sampai disitu, beliau bahkan menjabat sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan KONI. Beliau melakoni semua itu dengan kemampuannya yang sangat besar. Beliau memang terkenal giat dan terampil. Selain itu kecerdasannya mampu membawanya menjadi jajaran orang penting di Indonesia. Kemampuan manajemen nya yang bagus membuatnya mampu menjalankan perannya di berbagai perusahaan yang beliau miliki sehingga semua perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terorganisir. Beliau juga menjadi pembicara di berbagai seminar bisnis sekaligus sebagai pembicara di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan kemampuannya itu, beliau menjadi salah satu orang yang duduk di jajaran orang terkaya di Indonesia dengan penghasilan perbulan yang sangat fantastis. Dari berbagai perusahaan yang beliau miliki beliau berhasil menjadi milioner yang layak diperhitungkan dan dipandang oleh kalangan pebisnis lain. Untuk itulah beliau sering dihadirkan sebagai pembicara untuk berbagai seminar untuk menyalurkan kemampuannya kepada pebisnis Indonesia yang lain.
Hary Tanoesoedibjo merupakan adik kandung dari Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Beliau mempunyai istri bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo dan memiliki 5 orang anak. Ketika tahun 2000 yang lalu Hary Tanoesoedibjo kemudian mengambil alih kepemilikan dari PT Bimantara Citra Tbk yang sebelumnya dimiliki oleh anak mantan Presiden Soeharto yaitu Bambang Trihatmodjo, Hary Tanoesoedibjo kemudian mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan, mimpi itu terbukti. Kini Hary Tanoesoedibjo mempunyai banyak stasiun TV swasta seperti RCTI, MNC TV, dan Global TV, perusahaan TV berlangganan Indovision, juga stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi.
Biografi Hary Tanoesoedibjo-Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tak sampai lima tahun, Hary kemudian berhasil menguasai saham mayoritas di stasiun TV tersebut. Saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra. Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah lagi, Hary mempunyai kemampuan menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang berpotensi untuk berkembang. Selain itu, banyak orang mengakui, kunci sukses Hary terletak pada kemampuannya menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang. Sebelumnya, Bimantara juga memiliki stasiun radio Trijaya FM.
Belakangan, untuk menambah eksistensinya dalam dunia media, Bimantara juga menerbitkan media cetak. Sampai saat ini ada majalah, tabloid, dan koran yang bergabung di bawah bendera Grup Bimantara. Ada majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan pertengahan 2005 lalu menerbitkan harian Seputar Indonesia. Ke depan, MNC diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran di bawah Grup Bimantara. MNC juga bakal menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, TPI, Global TV, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan radio nasional di seluruh wilayah Tanah Air. Hary telah membuktikan kemampuannya membangun dinasti bisnis, dengan nilai aset US$ 7,2 miliar. Kinerja bisnis cemerlang itu ia lakukan hanya dalam tempo 14 tahun.
Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk (sejak tahun 2002) setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989.
Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya, diantaranya sebagai Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, sebagai Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera Global Mediacom dan Bhakti Investama. Hary juga saat ini aktif sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di berbagai perguruan tinggi.
Hary mengatakan, sudah dari awal ingin menjadi enterpreneurship. Ini menjadi tujuannya, dan selalu fokus dan disiplin mengejarnya. "Saya dari dulu ingin jadi enterpreneurship, dan untuk menjadi tujuan itu, saya terus fokus dan dislipin, anda juga pasti bisa melakukan itu," ujarnya. Hary mengatakan, kunci sukses pertama, adalah fokus dengan apa yang ingin dicapai. Jangan menyerah akan kegagalan, karena sukses itu tidak instan, sukses itu butuh proses. "Tujuan kita harus jelas dan fokus dan jangan berhenti sebelum tujuan itu tercapai, tapi kita harus ingat sukses besar adalah akumulasi dari sukses yang kecil-kecil," ujar Hary.
Kedua, Hary menambahkan, agar harus berdoa. Karena spiritual itu adalah kekuatan, untuk mencapai tujuan. "Istri saya banyak berdoa untuk saya, biasanya sebelum gol dalam tujuan, itu kita butuh wisdom, kita harus banyak berdoa, power of pray very strong," ujar Hary. Ketiga, Hary mengatakan, yakni membangun karakter yang baik, untuk selalu maju mencapai tujuan yang jelas. Untuk mencapai itu, hal utama dilakukan adalah fokus pada kualitas bukan kuantitas. "Banyak orang cari uang, tapi kalau saya bekerja uang nomor dua, tapi yang pertama adalah kualitas," jelasnya. Terakhir, kunci suksesnya untuk mencapai ini harus didari disiplin yang komitmen. Karena komitmen yang kuat menghasilkan mental dan fisik yang kuat. "Intinya kita harus berubah, karena musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri," ujar Hary.
Biografi Hary Tanoesoedibjo-Sukses membangun konglomerasi bisnis, Hary Tanoesoedibjo memutuskan terjun ke panggung politik. Di panggung baru ini, Hary bergabung dengan partai Nasional Demokrat (Nasdem), mesin politik besutan mantan politisi senior partai Golkar, Surya Paloh. Keputusan Hary terjun ke dunia politik dilakukan setelah ia menguasai sepertiga pemirsa televisi di Indonesia. Sekarang, ia bersama Surya Paloh yang juga pemilik media televisi di Indonesia akan mengadu peruntungan di kancah politik nasional. Jika dulu Hary Tanoesoedibjo fokus ber bisnis, kini ia harus rela meluangkan waktunya untuk berpolitik. Salah satu yang ia lakukan saat ini adalah, menggalang pendukung di seluruh Nusantara untuk partai Nasdem, namun pada tanggal 21 Januari 2013 Hary Tanoesoedibjo menggelar konferensi pers dan menyatakan mundur dari kepengurusan partai Nasdem dan kembali fokus di dunia Bisnis.
Pada tahun 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan pengusaha Hary Tanoesoedibjo menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan yang dimilikinya adalah sebesar "US$ 1,19 miliar"
Kontroversi
Pada bulan Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diinterogasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak Sidoarjo, dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan PT. Bhakti Investama Tbk., perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo.
Tommy diduga bertindak sebagai perantara untuk memastikan penggantian sebesar Rp 3,4 miliar dalam bentuk pajak bahwa perusahaan diduga telah membayar lebih. KPK menggerebek kantor PT. Bhakti Investama Tbk. di Menara MNC di Jakarta Pusat dan PT. Agis, yang terletak di gedung yang sama, di mana PT. Bhakti Investama Tbk. memiliki saham di PT. Agis pada tahun 2002 dan 2004.
Karier Politik
Pada bulan November 2011, Hary Tanoesoedibjo muncul pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama. Di partai tersebut, Hary dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem dan juga sebagai Wakil Ketua Majelis Nasional Partai NasDem. Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik mulai terdengar santer sejak awal bulan Oktober 2011[3], Hary sendiri resmi bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober 2011 lalu. Sejak ia berkiprah dalam kancah politik praktis melalui Partai NasDem, Hary selalu mendengung-dengungkan "Gerakan Perubahan" yang dimotori oleh kelompok angkatan muda bangsa Indonesia[5]. Sebab menurutnya, di dalam Partai NasDem sendiri 70% kader partainya adalah terdiri dari kaum generasi anak muda bangsa.
Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan Partai NasDem. Sebab menurut Hary lagi bahwa "Politik" itu adalah "Idealisme", meski sebenarnya dirinya merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai NasDem yang telah tiga bulan terakhir ini ia besarkan, apalagi Partai NasDem telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan nomor urutan "1" (nomor urutan yang pertama).
TIPS DAN KIAT MEMULAI SEBUAH BISNIS
Tips dan kiat memulai sebuah bisnis yang sukses. Memulai sebuah bisnis
memang bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu tenaga, biaya
serta usaha yang terus-menerus dan berkesinambungan guna membuat usaha tersebut
semakin maju. Akan tetapi satu hal lagi yang tak kalah penting dalam memulai
sebuah bisnis yang sukses adalah analisa yang jitu. Analisa tersebut melingkupi
beberapa hal yang berkaitan dengan usaha yang dilakukan, diantaranya yaitu
perhitungan untung rugi yang berkala, kemajuan dari usaha tersebut serta
perkembangan trend yang berlaku.Sebuah paradigma yang berkembang mengatakan bahwa untuk memulai sebuah bisnis yang baik haruslah dengan modal yang besar, pada kenyataannya justru usaha yang bisa berkembang bukanlah berarti usaha yang harus selalu dimodali dengan dana yang besar, tapi usaha yang berkembang adalah usaha yang menunjukan grafik yang cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Dan hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah pendanaan. Nah, melalui artikel sederhana bertema tips sukses memulai sebuah bisnis, admin blog spektrumdunia.blogspot.com ingin memberikan beberapa tips sukses dalam memulai sebuah bisnis agar bisnis anda semakin bertumbuh dan maju di masa depan. Nah, tips-tips serta kiat-kiat apa saja yang perlu diperhatikan dalam rangka memulai sebuah bisnis?. Berikut adalah rangkumannya:
1. Melakukan analisa yang baik perihal perkembangan bisnis anda di masa mendatang.
Lakukan analisa berapa keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan bisnis anda di masa mendatang. Sebagai contoh acuan atau barometer dari sebuah usaha yang baik adalah usaha tersebut bisa menghasilkan keuntungan kurang lebih 20% pertahun dari jumlah modal.
Lalu bagaimana jika bisnis yang anda lakukan tidak berjalan dengan mulus, bahkan cenderung mengalami kerugian?. Segeralah perbaiki dan cari letak kesalahan dan kekurangannya. Jika letak kesalahannya berada pada sistem manajemennya, maka segeralah diperbaiki. Namun, jika ternyata perbaikan tersebut tidak membuahkan hasil dan usaha yang anda jalani terus mengalami kerugian, maka tidak ada salahnya jika anda melepasnya dan menjualnya untuk kemudian mencoba berbisnis di bidang lain dibanding dengan meneruskan usaha yang jelas sudah tidak produktif lagi. Namun sebelum melakukannya diperlukan analisa dan pemikiran yang matang karena jangan-jangan usaha tersebut justru akan jadi trend di masa mendatang.
2. Bisnis anda layak tumbuh dan bisa bersaing dan memiliki masa depan depan yang jelas.
Analisa dan cari tau informasi terkini perihal produk yang ingin anda jual. Bisnis yang paling baik adalah bisnis yang memang anda minati dan kuasai. Namun tak ada salahnya jika anda mengkombinasikannya dengan trend yang sedang berkembang, kemudian tambahkan nilai plus pada produk anda dibandingkan produk-produk serupa dipasaran agar bisa lebih kompetitif.
Misalnya saja anda ingin menjual handphone, maka hendaklah disesuaikan dengan handphone yang memang sedang trend pada masa sekarang jika anda tidak ingin usaha anda gulung tikar. Namun, jika anda terbentur dengan modal yang kecil, mungkin bisnis aksesoris akan jauh lebih menjanjikan karena bisnis aksesoris tidak memiliki “pakem-pakem” khusus dan akan senantiasa marak penggemar selama produk anda terlihat menarik, cantik serta inovatif. Dan siapa tau justru anda bisa menjadi trend-setter dari bisnis ini.
3. Bisnis anda bisa berjalan dengan atau tanpa anda.
Jika anda telah membuat sebuah bisnis yang sukses, tentu akan secara otomatis anda akan kembali membuat bisnis lainnya yang lebih menguntungkan untuk bisa memperoleh aset yang lebih banyak dibandingkan jika anda hanya mengandalkan pada satu bisnis saja. Nah, untuk memulai sebuah bisnis kembali tentulah anda akan mengalihkan perhatian, waktu serta fokus anda pada bisnis kedua. Nah, disinilah anda harus melakukan analisa apakah bisnis anda yang lama dapat ditinggalkan untuk sementara waktu agar anda bisa mengelola bisnis anda yang kedua atau tidak.
Jika anda merasa bisnis lama anda bisa terancam jika ditinggalkan, maka ada baiknya jika anda menundanya terlebih dahulu atau mencari orang lain yang bisa dipercaya untuk mengelolanya, bisa jadi orang tersebut adalah rekan atau mitra bisnis anda, orang terdekat anda ataupun orang lain yang anda menurut anda memiliki kemampuan sehingga anda bisa latih (training) untuk mengelola bisnis lama anda agar bisa berjalan tanpa anda.
Demikianlah beberapa kiat sukses dalam memulai sebuah bisnis. Semoga bermanfaat dan semoga bisnis anda semakin berkembang pesat.
Sumber: Kelas Kyutri, Jumat, 12 Oktober 2012.
Browse > Home > Pengusaha Sukses > Biografi Hary Tanoesoedibjo -
Pengusaha Sukses dan Raja Multimedia Indonesia
0 komentar:
Post a Comment