NAMA : FARIDA ARIYANI
NIM : 12.0201.0245
STIE
SEMARANG ANGKATAN VIII KENDAL
DASAR HUKUM KOPERASI TERBARU
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2012
Pengembangan dan pemberdayaan koperasi nasional
dalam kebijakan pemerintah selayaknya mencerminkan nilai dan prinsip
perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan
kebutuhan ekonomi anggotanya.
Dengan dasar itulah. Menteri Koperasi dan UKM
Sjarifuddin Hasan mendorong percepatan realisasi atau revisi Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992.
Pada medio Oktober 2012. Dewan Perwakilan Rakyat melalui Sidang Paripurna
menyetujui Rancangan Undang-undang Perkoperasian Terbaru.
Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 perlu
diganti, karena sudah tidak selaras dengan kebutuhan hukum dan perkembangan
perkoperasian di Indonesia. Inilah landasan utama Kementerian Koperasi dan
UKM untuk melahirkan Undang-undang Perkoperasian terbaru.
Sebagai
follow-up dari kelahiran undang-undang nomor 17 tahun 2012, strategi berikut
yang akan dilaksanakan instansi pemberdaya gerakan koperasi adalah melakukan
sosialiasi atas Undang-undang Perkoperasian terbaru tersebut.
Ada enam substansi penting yang harus
disosialisasikan kepada masyarakat dan gerakan koperasi yang dirumuskan
bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Hukum Dan Ham serta
Dewan Perwakilan Rakyat.
Pertama, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
tertuang di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
menjadi dasar penyelarasan bagi rumusan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi, sesuai dengan hasil kongres International Cooperative Alliance
(ICA).
Kedua, untuk mempertegas legalitas koperasi
sebagai badan hukum, maka pendirian koperasi harus melalui akta otentik.
Pemberian status dan pengesahan perubahan anggaran dasar merupakan wewenang
dan tanggungjawab Menteri.
Ketiga, dalam hal permodalan dan selisih hasil
usaha, telah disepakati rumusan modal awal Koperasi, serta penyisihan dan
pembagian cadangan modal. Modal Koperasi terdiri dari setoran pokok dan
sertifikat modal koperasi sebagai modal awal.
Selisih hasil usaha, yang meliputi surplus hasil
usaha dan defisit hasil usaha, pengaturannya dipertegas dengan kewajiban
penyisihan kecadangan modal, serta pembagian kepada yang berhak.
Keempat, ketentuan mengenai Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) mencakup pengelolaan maupun penjaminannya. KSP ke depan hanya
dapat menghimpun simpanan dan menyalurkan pinjaman kepada anggota.
Koperasi Simpan Pinjam harus berorientasi pada
pelayanan pada anggota, sehingga tidak lagi dapat disalahgunakan pemodal yang
berbisnis dengan badan hukum koperasi. Unit simpan pinjam koperasi dalam
waktu 3 (tiga) tahun wajib berubah menjadi KSP yang merupakan badan hukum
koperasi tersendiri.
Selain itu, untuk menjamin simpanan anggota KSP
diwajibkan menjaminkan simpanan anggota. Dalam kaitan ini pemerintah
diamanatkan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan Anggota Koperasi Simpan
Pinjam (LPS - KSP) melalui Peraturan Pemerintah (PP).
Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk keberpihakan
pemerintah yang sangat fundamental dalam pemberdayaan koperasi, sehingga
koperasi dapat meningkatkan kepercayaan anggota untuk menyimpan dananya di
koperasi.
Pemerintah juga memberi peluang berkembangnya
koperasi dengan pola syariah yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Kelima, pengawasan dan pemeriksaan terhadap
koperasi akan lebih diintensifkan. Dalam kaitan ini pemerintah juga
diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP)
yang bertanggung jawab kepada Menteri melalui peraturan pemerintah.
Hal tersebut dilakukan pemerintah, merupakan
upaya nyata agar KSP benar-benar menjadi Koperasi yang sehat, kuat, mandiri,
dan tangguh, dan sebagai entitas bisnis yang dapat dipercaya dan sejajar
dengan entitas bisnis lainnya yang telah maju dan berkembang dengan pesat dan
profesional.
Keenam, dalam rangka pemberdayaan koperasi,
gerakan koperasi didorong membentuk suatu lembaga yang mandiri dengan
menghimpun iuran dari anggota serta membentuk dana pembangunan, sehingga pada
suatu saat nanti. Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) akan dapat sejajar
dengan organisasi Koperasi di negara-negara lain, yang mandiri dapat membantu
Koperasi dan anggotanya
”Agar masyarakat dan gerakan koperasi nasional
segera memahami dan mengerti terhadap hasil reyisi Undang-undang Nomor 25
Tahun 1992 menjadi Undang-undang Perkoperasian terbarunomor 17 tahun 2012,
maka program ke depan adalah melaksanakan sosialiasi," ujar Menteri
Koperasi dan UKM Syarief Hasan.
Sosialisasi menjadi prioritas untuk
menyebarluaskan informasi tersebut, karena melibatkan seluruh aparat instansi
tersebut di seluruh provinsi Indonesia. Selain itu melalui media informasi
internal yang dimilki Kementerian Koperasi dan UKM.
Menurut orang nomor satu di instansi pemberdaya
pelaku usaha sektor riil tersebut, lahimya undang-undang itu merupakan bentuk
kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kapasitas bagi pegiat koperasi di
seluruh nusantara.
Peningkatan kapasitas tersebut melalui perubahan
atau revisi undang-undang lama yang mengacu pada landasan dan asas tujuan
Undang-undang Dasar Negara Tahun 1945, yakni meningkatkan kesejahteraan
anggota secara khusus dan masyarakat pada umumnya.
Perkoperasian, katanya, seyogyanya dapat
mengantisipasi segala dinamika dan perkembangan yang terjadi dalam
penyelenggaraan pemberdayaan koperasi sebagai salah satu instrumen
perekonomian nasional.
Undang-undang tentang perkoperasian terbaru harus
direvisi tatkala dewasa ini dihadapkan pada perkembangan tata ekonomi
nasional dan global yang semakin dinamis dan penuh tantangan.
Hal itu bisa dilihat dalam ketentuan yang
mengatur nilai dan prinsip koperasi, pemberian status badan hukum,
permodalan, kepengurusan, kegiatan usaha simpan pinjam selain peranan
pemerintah.
"Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai
faktor penghambat kemajuan koperasi, perlu pembaharuan hukum melalui
penetapan landasan hukum sesuai tuntutan pembangunan koperasi serta selaras
dengan perkembangan tata ekonomi nasional dan global.
"Keberadaan Undang-Undang tentang
Perkoperasian diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
koperasi pada masa mendatang. Setelah berlakunya Undang-Undang ini diperlukan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah." [AS-SP]
Sumber: Suara Pembaruan
|
Kisah Sukses Seorang Pengusaha - Chairul Tanjung
Kisah sukses seorang pengusaha yang
bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi referensi bagi kita semua. Liku-liku perjuangan dalam
mendirikan kerajaan bisnisnya yang sangat menginspirasi para pengusaha lainnya di Indonesia.
Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada
1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987).
Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia
mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Latar belakang pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
SD Van Lith, Jakarta (1975)
SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. (Sumber: wikipedia.org)
Nah, setelah kita mengetahui sederetan kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini, diharapkan bisa membantu percepatan usaha dan bisnis kita, karena setelah membacanya kita akan semakin bersemangat untuk setidaknya mengambil beberapa sisi positif untuk bisnis kita. Dan terakhir saya berharap bisa membantu para pembaca yang budiman untuk memajukan wirausaha yang ada di Indonesia. Salam sukses selalu!
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Latar belakang pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
SD Van Lith, Jakarta (1975)
SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. (Sumber: wikipedia.org)
Nah, setelah kita mengetahui sederetan kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini, diharapkan bisa membantu percepatan usaha dan bisnis kita, karena setelah membacanya kita akan semakin bersemangat untuk setidaknya mengambil beberapa sisi positif untuk bisnis kita. Dan terakhir saya berharap bisa membantu para pembaca yang budiman untuk memajukan wirausaha yang ada di Indonesia. Salam sukses selalu!
Biografi Pengusaha Terlengkap
ReplyDelete