KABUPATEN KENDAL MENYONGSONG ERA INVESTASI
Ada seorang budayawan Kendal mengatakan
bahwa Kendal akan maju dan terkenal apabila ibu kotanya pindah ke Weleri.
Pendapat ini mungkin hanya sekedar ide pribadi yang masih sangat subyektip
karena belum dilandasi dengan penelitian maupun kajian ilmiah.
Secara logika Weleri posisinya
berada di wilayah segitiga emas yang menghubungkan kota Batang dan Temanggung
yang merupakan daerah yang berkembang cepat, sehingga memungkinkan Weleri
berkembang lebih cepat pula. Namun bila direnungkan, ketika membuka peta terbitan
masa lalu kota Kendal sendiri tidak tercetak yang ada justru Weleri dan
Kaliwungu. Maka wajar bila orang Jakarta
bertanya pada orang Kendal bahwa Kendal
itu bagian mana dari Weleri.
Padahal Kendal telah ditenarkan
oleh Sang Maestro Kroncong, Waljinah,
lewat lagunya Jangkrik Genggong
yang awalan lagunya kurang lebih : ‘Kendal kaline wungu ajar kenal karo aku’.
Inilah sebuah tantangan bagi orang Kendal .
Bersyukur Kendal memiliki seorang
Bupati yang memil;iki pemikiaran maju dan visioner yakni dr. Hj Widya Kandhi
Susanti ,MM, CD . Beliau berhasil mengubah Logo Kendal pada Tahun 2011 dengan
juluk Pelangi Mutu Manikam yang berhasil menggugah semangat seluruh warganya
dan memberi sinar positip kepada orang luar khususnya para investor untuk dapat
menanamkan sahamnya di wilayah Kendal.(Suara Merdeka Kamis, 25 April 2013).
Seorang budayawan Kendal bernama
Handoko yang sering dipanggil Koh Han (alm) pernah bercerita bahwa bila
diperhatikan, peta Kendal gambarnya seperti
seorang ratu yang sedang duduk di sebuah singgasana .Pada peta tersebut
dapat dilihat bahwa gambar kepalanya adalah merupakan pusat pemerintahan,
sedang di kedua tangannya menggenggam potensi keagamaan yakni Kaliwungu sebagai
pusat pengembangan Agama Islam (tangan kanan) dan di tangan kirinya ada Kawasan
Besokor sebagai potensi pengembangan Agama Nasrani. Tidak hanya itu di kaki
kanannya ada potensi minyak yakni di
daerah Klantung sedangkan pada kaki kirinya ada potensi wisata Pemandian Air Panas
Gonoharjo.
Dengan potensi yang demikian
sebenarnya masyarakat Kendal patut bersyukur karena telah dikaruniai oleh Tuhan
Alloh Yang Maha Kuasa berupa wilayah yang demikian komplit , seimbang dan serasi
serta subur dan tak pernah mengalami kekeringan. Untuk menggali,mengembangkan
dan mendayagunakan potensi tersebut tentulah diperlukan anggaran besar dan
partisipasi dari para investor .
Sebagai wilayah yang merupakan
daerah hinterland dan kawasan utama pengembangan Jawa Tengah tentulah
Kendal menjadi daerah yang strategis, apalagi hanya 30 Km dari Ibu Kota Jawa
tengah, Semarang, dan memiliki pelabuhan laut yang segera dioperasikan dan
dekat dengan Bandara Akhmad Yani. Potensi ini memungkinkan tumbuhnya sektor
Pariwisata baik berupa potensi Wisata Alam seperti Air Terjun Curug Sewu,
Pemandian Air Panas Gonoharjo, Pantai ndang Sikucing, Goa Kiskendo, Pantai
Muara kencan, Pantai Cahaya dan potensi wisata budaya lainnya. Juga sarana wisata
yang ada khususnya disepanjang Jalur Pantura berupa Hotel dan rumah makan yang
mampu memberi kontribusi yang tidak sedikit manakala bisa menarik dan
mendayagunakan Pajak Pembangunan I. Apalagi tiap malam jalur pantura Kendal
dilalui tak kurang dari sekitar 2000
(dua ribu) bus malam yang akan menuju Jakarta, Bandung dan Bogor dan kota kota
lainnya di Jawa Bara. Suatu potensi yang luar bisa karena diperkirakan
Kendal yang relatif ada di tengah Pulau Jawa merupakan titik jenuh dan
titik lelah para pengemudi sehingga mereka harus beristirahat.
Apabila Jababeka yang akan membuka
kawasan industri di Kaliwungu dengan luas 3.000 ha terujud, maka kesejahteraan
dan kemakmuran akan dapat dinikmati oleh masyarakat Kendal pada khususnya dan
Jawa Tengah pada umumnya. Masyarakat sangat menanti terealisasinya kawasan ini
karena dengan demikian akan mampu membuka lapangan kerja dan mengulang masa jaya
ketika KLI dan Texmaco sebagai perusahaan yang saat itu mampu menyerap ribuan tenaga
kerja dapat memberi andil besar dalam penyediaan lapangan kerja.
Sejauh itu gairah berusaha bagi
masyarakat kiranya juga tetap diupayakan sehingga masyarakat tidak hanya bercita-
cita menjadi pegawai atau karyawan perusahaan ketika nanti kawasan itu dibuka,
namun motivasi masyarakat sebagai wirausahawan baik kecil maupun menengah terus
dibina. Untuk itu perlu dimulai dari persiapan mind set para guru, murid
dan masyarakat harus terus bersinergi. Sekolah Menengah atas khususnya sekolah
Kejuruan tidak hanya menghasilkan lulusan yang siap kerja namun ditekankan siap
membuka usaha. Tidak siap menjadi karyawan namun siap menjadi boss yang
mempekerjakan karyawan.
Dari sektor usaha kecil, ke depan
Kendal dapat mengembangkan kerajinan miniatur perahu pinishi dari bambu yang dulu pernah tersohor, pengolahan kerupuk
rambak dengan kemasan yang lebih bagus, Bandeng tandu dengan cita rasa khas dan
sajian menarik. Kripik pisang raja bulu yang renyah dan mak nyus. Serta
durian Darupono yang tahan lama dan nyampleng.
Karakter masyarakat Kendal yang
imitatip yakni sukanya meniru dan menunggu contoh atau enggan menonjolkan diri,
kiranya bisa didorong agar dapat lebih eksis memberikan karya cipta dan
karakter ini dijadikan nilai positip sebagai orang yang tidak mau sombong. Ada
pemeo yang mengatakan bahwa orang Kendal akan berhasil dan terkenal bila bekerja
di luar Kendal . Hal ini antara lain dibuktikan
bahwa banyak orang ternama berasal dari Kendal seperti Bp, Siswono Yudho Husodo
putra dr Soewondo yang pernah menduduki Menteri di era Presiden Soeharto,
penggambar uang kertas tempo doeloe
yakni Bp. M Sadjiroen dan sebagainya.
Dengan dibangunnya sarana
transportasi, kemudahan perijinan dan peningkatabn pelayanan kepada para
investor yang akan menanamkan modalnya maka Kendal tak akan kalah memikat
dibanding kabupaten lain dan pada suatu saat gambaran peta ratu yang sedang
duduk di singgasana bisa membawa kemakmuran dan kejayaan bagi warganya.
0 komentar:
Post a Comment