Jum,10 Mei2013 pada 16:27
16:27
DARI juniar ajeng Pratitis KEPADA Anda
manajemen koperasi dan kewirausahaan
- Dari
- Ke
NAMA :
JUNIAR AJENG PRATITIS
NIM :
1202010371
TUGAS :
MANAJEMEN KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
Kunci
Sukses Koperasi
Berdasarkan
hasil kajian terhadap berbagai koperasi di Indonesia yang sukses,
Jangkung Handoyo Mulyo (2007) mengidentifikasi beberapa factor kunci
sukses dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan koperasi.
Faktor–faktor tersebut adalah :
1.
Pemahaman
pengurus dan anggota terhadap jati diri koperasi, yang dicitrakan
oleh pengetahuan mereka terhadap ‘tiga serangkai koperasi’ yang
meliputi pengertian koperasi (definition of co-operative),
nilai-nilai koperasi (values of cooperative) dan prinsip-prinsip
gerakan koperasi (principles of co-operative). Setelah dipahami,
selanjutnya diimplementasikan dalam setiap aktivitas koperasi.
2.
Kemampuan
Pengurus untuk mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggota. Melalui
penjaringan aspirasi anggota akan dapat diketahui berbagai kebutuhan
yang diinginkan anggota, sehingga akan dapat diidentifikasi kebutuhan
kolektif para anggota.
3.
Adanya
kesungguhan Pengurus dan pengelola dalam mengelola koperasi. Untuk
itu pengurus dan pengelola perlu kerja keras, ulet, inovatif, pantang
menyerah, jujur dan transparan. Agar koperasi berhasil, diperlukan
figur pengurus yang memang benar-benar dapat mengemban amanah
anggota.
4.
Kegiatan
usaha koperasi harus bersinergi dengan usaha anggota, sehingga
koperasi akan mampu memfasilitasi dan memberikan pelayanan
sebaik-baiknya apa yang diperlukan anggota.
5.
Biaya
transaksi antara koperasi dengan anggota lebih rendah jika
dibandingkan dengan biaya transaksi antara anggota terhadap badan
usaha non koperasi.
Bagaimana
Membangun Citra Koperasi
Kita
sadar, dewasa ini citra koperasi di mata masyarakat kurang baik
sehingga masyarakat cenderung memberi kesan negative terhadap
koperasi. Hal ini disebabkan banyak koperasi yang gagal, banyak
koperasi yang disalahgunakan oleh Pengurus, dan banyak koperasi yang
tidak professional. Oleh sebab itu, kita tidak perlu terkejut atau
heran terhadap berbagai atribut yang berupa ejekan yang diarahkan
pada koperasi. Berbagai ejekan tersebut, antara lain pengertian
koperasi diartikan menjadi “kuperas-i”; koperasi diidentikan
dengan “korupsi”, KUD diartikan “Ketua Untung Dulu”; “Kamu
Utang Dulu” dan sebagainya. Terhadap ejekan tersebut Pengurus
koperasi tidak perlu “kebakaran jenggot”, melainkan Pengurus
perlu menunjukkan kinerja yang baik dalam pengelolaan koperasi. Jika
Pengurus mampu menunjukkan bukti-bukti keberhasilan koperasi, maka
lama kelamaan perasaan sinis dan citra negative secara perlahan-lahan
akan hilang dengan sendirinya.
Upaya
yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan membangun citra koperasi
antara lain, sebagai berikut :
http://tantitrisetianingsih.blogspot.com/2012/12/review-6.html
STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Strategi
pengembangan kewirausahaan dilakukan melalui tiga strategi yaitu :
1.
Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Untuk
meningkatkan kemampuan kewirausahaan dilakukan melalui langkah
langkah:
a.
mengembangkan
kewirausahaan bagi para pengusaha dan calon pengusaha untuk
meningkatkan kinerja perusahaan terutama melalui peningkatan etos
kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat
keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b.
Meningkatkan kinerja
perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional
terutama melalui; penciptaan lapangan kerja baru, penciptaan barang
dan jasa yang lebih bermutu dan atau lebih beragam, peningkatan daya
saing perusahaan, baik di pasar dalam negeri ataupun di pasar
Internasional.
c.
Mengembangkan
kewirausahaan masyarakat luas yang diharapkan akan mendorong
peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi masyarakat melalui
peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan produktivitas
nasional.
d.
Menyebarluaskan asas pokok
kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi semua pihak yang berminat
dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan serta bagi yang ingin
mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan untuk mengikuti
kegiatan pembudayaan kewirausahaan.
2.
Membudayakan kewirausahaan
Membudayakan
kewirausahaan ialah mengarahkan wirausaha terutama kepada kegiatan
ekonomi yang rasional, menguntungkan, berkelanjutan, dan dapat ditiru
oleh masyarakat. Langkah untuk pencapaiannya dilakukan melalui:
1.
Kegiatan ekonomi
yang rasional terutama kegiatan-kegiatan yang ditangani atau
diorganisasikan dalam perusahaan. Dengan demikian, sifat rasional
dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan ukuran kinerja yang lazim.
2.
Menawarkan kegiatan pada
masyarakat yang menguntungkan bagi peserta program dan masyarakat
pada umumnya.
3.
Menawarkan kegiatan yang
berkelanjutan dan dapat ditiru oleh masyarakat. Di samping itu
membudayakan kewirausahaan harus secara intensif, komprehensif, dan
terpadu, yang pencapaiannya dilakukan melalui :
1.
Skala prioritas sasaran.
2.
Persiapan dan perencanaan
yang baik, dengan memperhatikan efektivitas dari berbagai kegiatan.
3.
Kegiatan secara
komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan pra pelatihan,pelatihan,
bimbingan dan konsultasi, magang dan studi banding, promosi dan temu
usaha, serta peningkatan akses pasar dan pemberian bantuan perkuatan
secara selektif,
4.
Penekanan pada kesesuaian
kondisi dinamis masing-masing peserta atau kelompok peserta program
yang dibina,
5.
Kegiatan peningkatan
semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan.
3.
Memberdayakan sumber daya
Mendayagunakan
sumberdaya adalah menggunakan sumber daya yang tersedia, baik yang
ada pada Departemen maupun Instansi yang terkait dan masyarakat serta
teknologi informasi.
Langkah-langkah
yang dilakukan:
a.
Sumberdaya yang tersedia
di berbagai Departemen/Instansi Pemerintah berupa aparat pembina
(termasuk penyuluh, konsultan dan widyaswara), sarana dan prasarana,
serta anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk
melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Sumberdaya utama untuk
membudayakan kewirausahaan pada para pengusaha kecil dan koperasi
pada khususnya adalah para pengusaha itu sendiri melalui upaya
pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha atau learning
by doing.
4.
Mendayagunakan sumberdaya
Menggunakan
sumber daya yang tersedia, baik yang ada pada Departemen maupun
Instansi yang terkait dan masyarakat serta teknologi informasi.
Langkah-langkah
yang dilakukan:
a.
Sumberdaya yang tersedia
di berbagai Departemen/Instansi Pemerintah berupa aparat pembina
(termasuk penyuluh, konsultan dan widyaswara), sarana dan prasarana,
serta anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk
melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Sumberdaya utama untuk
membudayakan kewirausahaan pada para pengusaha kecil dan koperasi
pada khususnya adalah para pengusaha itu sendiri melalui upaya
pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha atau learning
by doing.
5.
Memberdayakan Koperasi Simpan Pinjam dan Lembaga Keuangan Mikro
Dalam
upaya mempermudah akses calon wirausaha baru terhadap sumbersumber
permodalan untuk modal kerja, sebaiknya lembaga keuangan mikro dan
koperasi simpan pinjam diberdayakan. Dengan tersebarnya
koperasi-koperasi diharapkan kesulitan permodalan yang dihadapi oleh
wirausaha. Oleh karena itu lembaga keuangan mikro perlu diberdayakan
agar lebih mampu melayani calon anggota, dan anggotanya.
http://entreupreneurship.blogspot.com/2010/10/strategi-pengembangan-kewirausahaan.html
|
0 komentar:
Post a Comment