TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Uban saat
ini bukan hanya masalah orang tua saja. Perempuan maupun laki-laki
berusia di bawah 25 tahun juga mulai bermasalah dengan uban. Meski baru
muncul satu atau dua helai, uban tetap saja mengganggu penampilan.
Namun ketika sehelai rambut putih muncul, Anda jangan panik dengan
langsung mencabutnya. Sebab mencabut uban punya banyak dampak buruk, tak
hanya terhadap rambut.
Dermatolog, dr Farmanina Santoso, mengatakan bahwa rambut di kepala
tumbuh di bawah kulit yang banyak terdapat saraf di dalamnya. Hal itu
termasuk rambut putih yang tumbuh karena berbagai faktor, seperti
keturunan, gaya hidup, juga stres.
Oleh karenanya, lanjut dr Nina, mencabut uban akan mengganggu saraf.
Akibatnya, sinyal saraf untuk memproduksi warna rambut akan terganggu.
"Pertumbuhan dan warna rambut juga akan terganggu karena mencabut
uban," katanya di sela-sela peluncuran pewarna rambut Garnier Color
Naturals di Plaza Semanggi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia juga menjelaskan, pertumbuhan rambut terbagi dalam tiga fase,
yakni fase pertumbuhan atau anagen yang membutuhkan waktu 2-6 tahun.
Selanjutnya fase kotagen selama 3-6 minggu.
Kemudian fase telogen, yaitu masa ketika rambut telah tumbuh dan
terus memanjang hingga akhirnya rontok. Setelah melewati fase ketiga
ini, rambut memulai kembali fase pertumbuhannya dari tahap pertama tadi.
Rambut, secara alami, akan melalui proses perontokan. Uban juga lama-kelamaan akan rontok.
Jadi, biarkan saja rambut berproses secara alami, dan jangan pernah dipaksa dengan mencabutnya.
"Mencabut uban juga mengakibatkan sering pusing. Selain itu, rambut juga tidak tumbuh karena folikel yang rusak," ucapnya.
0 komentar:
Post a Comment