|
Disusun oleh ;
|
||
Nama
|
:
|
Teguh
Tri Pujiono
|
No
Mhsw
|
:
|
122010261
|
Angkatan
|
:
|
VIII/
2012
|
Dosen
pengampu
|
:
|
Hero
Sultoni Comara
|
|
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan
perlindungannya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini, mungkin terdapat
banyak kekurangan oleh karena itu kritikan dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan kepada pembaca yang budiman
Akhirnya
semoga amalan yang tulus dan iklas dari semua pihak yang membantu dalam
penulisan makalah inimendapat imbalan dan berkah yang layak dari Tuhan
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu
proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan
hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produkk barang atau jasa.
Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (
Kemampuan )
Seorang pelaku usaha harus
memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan)
seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill
(kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad
(kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha
telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat)
untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena
tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki
oleh seorang pelaku wirausaha
3. Modal
Modal merupakan aspek yang
sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping
mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan
Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila
ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan
pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha
yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha
merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena
tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu
bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. METODE PEMBAHASAN
Dalam hal
ini penulis menggunakan:
a. Metode
Naratif
Sebagaimana
ditunjukan oleh judulnya, pembahasan ini bertujuan untuk memberikan suatu
cerita dari narasumber tentang suatu usaha yang sedang dijalankan samapi
mencapai kesuksesan.
b. Survey
Proses yang
dilakukan melalui proses pengumpulan
data-data dan keterangan dari buku-buku
yang ada hubungannya dengan mata kuliah Kewwirausahaan.
C. BATASAN MASALAH
Agar masalah pembahasan tidak
terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan
makalah ini, maka dengan ini saya
membatasi masalah hanya pada isi saja.
D. TUJUAN
a. Untuk memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca
b. Untuk
memenuhi tugas kedua mata kuliah Kewirausahaan
BAB
II
ISI
IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
A.
PENGERTIAN WIRAUSAHA
Istilah wirausaha berasal
dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris
dengan arti Between taker atau go-between. Pengertian wirausaha menurut
Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic
order by introducing new products and services, by creating new forms of
organization, or by exploiting new raw materials.
Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada.
Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada.
B. UNSUR WIRAUSAHA
Unsur
wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling
terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu:
(1)
Unsur daya piker (kognitif),
(2)
Unsur keterampilan (psikomotorik),
(3)
Unsur sikap mental (afektif), dan
(4)
Unsur kewaspadaan atau intuisi
Dengan
membuka usaha atau berwirausaha, harga diri seseorang tidak turun tetapi
sebaliknya meningkat, dari sisi penghasilan memiliki usaha sendiri jelas dapat
memberikan penghasilan yang lebih baik dibandingkan menjadi pegawai.
Biasanya
para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan
kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu meberikan inspirasi untuk
menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu
selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju daN semakin besar akan
selalu melekat dalam hati seorang pangusaha.
Menemukan
ide bisnis merupakan anugrah yang tidak terhingga karena dalam realitasnya
tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang,
maka tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Terkadang
ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dahulu oleh orang lain.
Dalam konteks ini, sebenarnya untuk membuat bisnis atau usaha memang dibutuhkan
ide, hanya saja karena kita kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya,
maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol. Itulah modal awal kita yaitu keberanian dalam memulai
berwirausaha. Dengan keberanian kita dapat berpikir luas sehingga kalau sudah
terpikir akan ada rintangan yang menghadang dengan keberaniaan itu rintangan
tersebut akan dirubah menjadi suatu tantangan dalam berwirausaha dan akhirnya
terbentuklah jiwa interpreneur .
Terwujudnya suatu ide agar
terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil
apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang
lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya
operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana
departemen atau divisi.
Dalam perspektif Philip Kotler, ada bebera prosedur standar
untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis
yaitu:
a. Pembangkitan gagasan
b. Penyaringan
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Strategi pemasaran
e. Analisis bisnis atau usaha
f. Pengembangan produk
g. Pegujian pasar
h. Komersialisasi
Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Karena titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis.
a. Pembangkitan gagasan
b. Penyaringan
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Strategi pemasaran
e. Analisis bisnis atau usaha
f. Pengembangan produk
g. Pegujian pasar
h. Komersialisasi
Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Karena titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis.
C.
IDE KEWIRAUSAHAAN
Menurut
Zimmerer (1996) ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial
di pasar sekaligus menjadi peluang usaha.Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu
mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Ada
tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu ;
1. Risiko Pasar Atau
Risiko Persaingan
Risiko pasar terjadi akibat adanya
ketidakpastian pasar.
2. Risiko Finansial
Risiko finansial terjadi akibat
rendahnya hasil penjual dan tingginya biaya.
3. Risiko Teknik
Risiko
teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.
Hasil dari ide-ide secara
keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk atau kreasi baru
tentang barang yang dihasilkan. Banyak wirausaha yang bukan atas ide sendiri
tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain dan bisa menjadi
peluang.
D. SUMBER-SUMBER
POTENSIAL PELUANG
Agar
ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil,maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap pelu-ang secara terus menerus.
Proses penjaringan ide (skrining) merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan
ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1)
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Ketika
ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa
baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang
ada di pasar. Ada dua unsur pasar yang harus menjadi perhatian, yaitu ;
a.
Permintaan
terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang
dan jasa.
2) Mengamati Pintu
Peluang
Wirausaha
harus mengamti potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru,pengalaman keberhasilan dalam mengem-bangkan
produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing
di pasar.
3) Analisis Produk dan
Proses Produksi
Analisis
ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat
produk tersebut ? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien daripada biaya
yang dikeluarkan oleh pesaing ?
4) Menaksir Biaya Awal
Berapa
biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru, dari mana sumbernya, untuk apa
digunakan, berapa biaya yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan, dan untuk
biaya lainnya ?
5)
Memperhitungkan Risiko
Memperhitungkan
risiko yang mungkin terjadi, baik risiko teknik, risiko finansial, dan risiko
pesaing.
a. Risiko Pesaing
Kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar, risiko pesaing meliputi pertanyaan ;
1) Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk
apa yang dikembangkan pesaing ?
2) Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai
oleh pesaing dalam pengem-bangan produknya ?
3) Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi
pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya ?
4) Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk
mengatasi serangan-serangan pesaing ?
b.
Risiko Teknik
Risiko teknik berhubungan dengan proses
pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu
obyek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi produk yang
siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.
c. Risiko Finansial
Risiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial baik dalam phase pengembangan produk baru maupun dalam
menciptakan dan mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya
produk baru.
Analisis kelemahan, kekuatan, peluang,
dan ancaman atau swot (strenght,weaks, opportunity, and threat) sangat
penting dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru.
E. BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN
Seperti dikemukakan dalam
hasil survei yang dilakukan oleh Lambing (2000), kebanyakan responden
menjadi wirausaha karena didasari oleh pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan
watak kewirausahaan. Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil,
persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan
watak kewirausahaan tersebut dipengatruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu
sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Karena wirausaha
identik dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai pemilik an manajer, maka
wirausahalah yang memodali, mengatur, mengawasi, menikmati, dan menanggung
risiko. Untuk menjadi wirausaha, hal yang harus dimiliki pertama kali adalah
modal dasar berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat,
kecukupan modal baik uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga serta pikiran.
Modal-modal tersebut sebenernya tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan kemampuan,
menurut Casson (1982), yang di kutip oleh Yuyun Wirasasmita (1993:3), yaitu :
1. self
knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang
usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.
2. Imagination, aitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak
mengandalkan kesuksesan masa lalu.
3. Practical
knowledge, yaitu memiliki pengetahuan
praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan,
administrasi, dan pemasaran.
4. Search
skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi,
dan berimajinasi.
5. Foresight,
yaitu berpandangan jauh kedepan.
6.
Computation skill, yaitu
kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan di masa yang akan datang.
7. Communication skill, yaitu
kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.
F. KRITERIA BERWIRAUSAHA
Menurut Westy Soemanto (1989) bahwa manusia wirausaha
adalah manusia berkepribadian kuat dan memiliki beberapa kriteria
diantaranya ;
a. Memiliki moral tinggi, memiliki sikap mental wirausaha,
memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan memiliki ketrampilan berwirausaha.
Pertama, memiliki moral tinggi. Dalam hal ini wirausahawan harus bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memilki kemerdekaan batin sehingga tidak
mengalami banyak gangguan, kehawatiran serta tekanan-tekanan di dalam jiwanya.
Kemerdekaan batin ditandai oleh adanya keselarasan antara keinginan-keinginan
dengan pandangan dalam diri seseorang atau adanya keselarasan antara kemauan
dengan pengenalan diri. Tingkah laku seseorang yang merasakan kemerdekaan batin
akan selaras dengan kemauan serta pengenalan diri sehingga akan tumbuh
keberanian dan kemauan yang keras dalam dirinya untuk berbuat dan berusaha yang
maju.
b. Memiliki sikap mental wirausaha. Seseorang yang memiliki
sikap mental wirausaha yang tinggi mempunyai kemampuan keras untuk mencapai
tujuan dan kebutuhan hidupnya. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki
tujuan, visi dan misi yang jelas dalam operasional sehingga jalan yang
ditempuhnya tercapai secara jelas. Kemampuan yang keras merupakan kunci dari
keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan dalam berwirausaha. Hanya orang
yang berkemauan keras bisa mencapai kesuksesan dalam hidup, sebaliknya orang
yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah
Kepada keadaan yang menimpanya.
c. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Kemampuan pengenalan
terhadap lingkungan memungkinkan manusia dapat mendayagunakan sumberdaya alam
secara efisien untuk kepentingan hidup. Lingkungan sebenarnya ikut mendukung
usaha asalkan manusia mengenal dan mendayagunakan dengan tepat. Untuk
mewujudkan manusia yang memiliki kepekaan lingkunagan, maka ia harus belajar
untuk senantiasa mensyukuri segala hal yang diperoleh dan dimiliki.
d. Memiliki ketrampilan wirausaha. Seorang wirausahawan harus
memiliki jiwa interpreneurship yang didukung oleh cara berpikir yang kreatif.
Selain itu, wirausahaan dituntut untuk pandai dan cepat mengambil keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, wirausahawan harus pandai bergaul sehingga dapat
mengenal pribadi orang lain. Ketrampilan manajerial juga merupakan faktor dari
keberhasilakn berwirausaha karena wirausahawan tidak selamanya bekerja sendiri,
ia sering berhadapan dengan orang lain dan material-material usaha. Ketrampilan
manajerial mencakup terampil dalam perencanaan, mampu mampu mendirikan dorongan
dan melihat kerja kepada mitranya
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menggali
ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Secara teoritis, ide bisnis bisa
digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Ide
atau gagasan untuk memulai usaha terkadang sering datang tanpa disadari.
Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi peluang.
Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan kita mulai itu
Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan kita mulai itu
Sesuai dengan kemampuan
kita.
B. SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan
makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen
maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap
kekurangan yang terdapat pada makalah ini
C. PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat dan kami yakin bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan karena mengingat keterbatasan pemikiran kami. Untuk itu saran dan kritik selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat dan kami yakin bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan karena mengingat keterbatasan pemikiran kami. Untuk itu saran dan kritik selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryana Dr. 2003.Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.
Candra, Purdi E., Menjadi
Interpreneur Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001
Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005
Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005
Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005
Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005
http://www.scribd.com/doc/88526926/
Kasmir, S. E, M. M, Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
http://infowirausaha.blogspot.com
http://www.kaskus.us/archive/index.php/t-651930-p-2.htm1
Kasmir, S. E, M. M, Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
http://infowirausaha.blogspot.com
http://www.kaskus.us/archive/index.php/t-651930-p-2.htm1
0 komentar:
Post a Comment